Rian mengembuskan napas panjang begitu panggilan video itu selesai. Keputusannya untuk memakai earphone sangat tepat. Karena, begitu sambungan mereka terhubung Kevin dengan cueknya langsung berteriak memanggil namanya.
Temannya yang satu itu memang sangat berisik. Begitu jujur atau mungkin terlalu jujur hingga terkesan sangat blak-blakan. Apa pun yang ada dipikirannya akan dikeluarkan oleh bibirnya yang tipis itu. Sangat menyebalkan sebenarnya, tetapi Rian sangat menyayangi sahabatnya itu.
Bayangkan jika Rian tidak menggunakan earphone. Fajar bisa saja ilfeel padanya dan Fariq yang terheran-heran melihat dirinya. Sudah memakai earphone saja, Fariq menatap bingung padanya dan ikut melirik layar laptopnya. Dan karena hal itulah, Kevin dan teman-temannya semakin heboh.
Pusing kepala Rian. Ia mengurut pelipisnya yang berdenyut menyakitkan. Helaan napas kembali keluar dari mulutnya.
Netra hitamnya melirik tunangannya yang sedang sibuk dengan laptopnya itu. Wajah seriusnya membuat ia semakin terlihat tampan. Kernyitan di dahi pun tidak mengganggu paras tampannya. Apalagi ada bulu-bulu halus disekitar dagu dan rahangnya. Sepertinya Fajar lupa menyukur tadi pagi, tetapi justru membuat parasnya terlihat semakin seksi.
Rian meneguk ludahnya lalu mengedip beberapa kali. Apa yang baru saja ia pikirkan? Astaga ...
Pandangannya jatuh ke bawah, memperhatikan gelas kopi Fajar yang sudah habis. Ia bangkit berdiri lalu mendekati meja kerja Fajar. Tanpa bersuara, ia mengambil gelas tersebut lalu berjalan menuju dapur.
Ia menyeduh segelas kopi hitam lagi untuk tunangannya itu. Sudah paham sekali jika Fajar sangat butuh kopi jika sedang bekerja. Apalagi jika sedang dikejar deadline seperti sekarang ini. Kopi membuat kepalanya tidak penat katanya.
Rian lalu meletakkan gelas kopi tersebut di sisi laptop. Ia menyentuh lengan atas Fajar. "Pusing? Mau aku pijitin gak, Mas?"
Fajar mengulas senyum manis. Ia meraih tangan Rian yang berada di lengannya itu untuk ia kecup punggung tangannya. "Gak usah, Love. Ini dikit lagi selesai kok, nanti kamu double check, ya, sebelum aku kirim ke Direktur."
Rian mengangguk paham. "Ada yang bisa aku bantu lagi gak, Mas?"
Fajar yang sedang mengusap lembut punggung tangan Rian dengan jempolnya itu menyeringai. Ia menarik kuat tangan Rian membuat tubuhnya mendekat. Satu tangannya langsung mendarat di pinggang ramping Rian. "Di sini aja, duduk di pangkuan Mas. Mau?" tawarnya menggoda Rian.
Rian melotot kaget. Tangannya dengan refleks menepuk bahu Fajar dengan keras. "Astaghfirullah, Mas! Ada Fariq liatin tauk!"
Sudut mata Fajar melirik anaknya yang sedang asik memainkan koleksi mobilnya. Kemudian mendongak menatap jail tunangannya itu. "Jadi, kalau gak ada Fariq, mau?"
Kedua pipi Rian merona merah. Ia malu sekali mendengar godaan dari tunangannya itu. Walau sebenarnya Rian mau-mau saja jika mereka ada skinship lebih. Wajar 'kan? Toh, mereka sudah berada pada hubungan yang serius. Rian juga sudah memercayai Fajar. Jika Fajar melakukan hal lebih padanya, tidak mungkin ia akan meninggalkan dirinya, kan?
Rian mengerucutkan bibirnya. Ia menjawil hidung Fajar. "Mulutnya, ya, seneng banget godain aku. Aku jepit pake jepitan jemuran, mau?"
Fajar tertawa gemas. "Jangan dong, nanti gak bisa cium kamu."
Rian memutar bola matanya jengah. Ia melepaskan rengkuhan Fajar dari pinggangnya. Lalu dengan berani mengecup pipi kiri Fajar sambil berujar lembut, "semangat kerjanya, Mas. Aku mau nemenin Fariq lagi, ya." Kemudian berbalik dengan tergesa.
Fajar melongo. Sama sekali tidak menyangka jika Rian akan menyerangnya dengan ciuman di pipinya itu. Ia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lebar. Tangannya mengelus pipi kirinya, tempat di mana ia mendapatkan kecupan pertama dari Rian.
"Berani juga dia, kalah start nih. Awas ya kamu ..." kata Fajar lirih pada punggung Rian.
•
•
•Hai,
Aku baru sempet up soalnya dari kamis rumah kedatengan tamu yg diduga. Si adek paling cimit nginep disini, gitu deh kalo lagi manja sama tetehnya alhasil jadi nanny seharian. Makanya ga bisa ngetik lama2, ini aja nyuri waktu makanya pendek bgt wkwkkYaudah gitu aja, sehat" ya kalian...
Thanks and Luv ya 💜
Salam,
Istrinya FA setelah MRA 💋
[040420]
KAMU SEDANG MEMBACA
You've Got Mail! [F/R]
Short StoryHi Love, Please check your mail! Kiss and Hug, Your Love. #1 in Rian | 7 Maret '20 #1 in Fajar | 7 Maret '20 #1 in Fajri | 27 Maret '20 #2 in Fajri | 7 Maret '20 #1 in Kapallokal | 9 April '20 You've Got Mail! © 2020 by Matchacaa