7

1.9K 193 13
                                    

"Entahlah, bisa penting bisa juga tidak. Penting untuk melanjutkan keturunan dari keluarganya, dan seorang anak itu bukankah dia berperan sebagai penyempurna sebuah keluarga. "

"Bagaimana jika misalkan wanita yang kau cintai tidak bisa memberikannya, karena alasan pribadi." Sepertinya Sasuke tau kemana arah pembicaraan Sakura. Dalam hati dia bertanya mengapa Sakura tidak mau, atau tidak bisa memberikan keturunan? Banyak sekali kemungkinan yang ada dalam otaknya, tapi dia tidak mau menerka-nerka, dia ingin tau langsung dari Sakura apakah alasannya. Dan jika beruntung dia bisa mengorek masalah Sakura menangis semalaman.

"Aku harus tau dulu apa alasannya. Jika dia tidak bisa hanya karena tidak ingin, aku pribadi akan meyakinkannya bagaimanapun itu, dengan lembut tanpa memaksakan diri. Tapi jika dia tidak bisa, karena memang itu kekurangannya, mau apa ya keturunan itu tidak lagi penting bagiku pribadi. Ini aku Sakura, berbeda dengan orang lain, jika aku sudah memutuskan mencintai orang itu, maka segalanya yang ada pada orang itu juga akan aku cintai, termasuk kekurangannya itu. " Sakura kagum, kagum pada kelembutan lelaki itu, yang perlahan-lahan keluar begitu saja. Mungkin memang benar, selama ini lelaki itu hanya berpura-pura keras dan bersifat buruk pada siapapun yang mendekatinya.

"Andai semua lelaki mempunyai cara mencintai seperti itu."

"Kenapa begitu? Tidak biasanya kau tidak memuji kekasihmu itu. "

"Mungkin hanya aku yang mencintainya seperti itu, dia tidak. Mungkin cintanya mempunyai banyak syarat untuk bisa sempurna. " Sasuke sudah mengerti, dia sudah tau sebenarnya yang terjadi pada Sakura. "Well, siapa pula yang mau menikahi wanita mandul bukan?"

"Apa itu terjadi padamu?"

"Aku pernah terkena kanker rahim, entah dari mana penyakit itu tiba-tiba saja muncul dan menghancurkan seluruh hidupku. Seluruh harapanku. " Suara Sakura bergetar hebat, tidak dapat lagi dia menahan air matanya.

"Apa dia sudah tau tentang hal ini?" Sakura menggeleng "Lalu bagaimana kau bisa tau kalau cintanya membutuhkan syarat? dia membutuhkan keturunan?"

"Dia melamarku kemarin, dan aku menerimanya jika dia juga menerima kalau kami harus berdua saja, aku mengatakan kalau aku tidak mau kehadiran seorang anak."

"Berarti dia belum tentu tidak mencintaimu seperti itu, dia harus tau dulu. Maka kau juga akan tau bagaimana responnya terhadapmu, bagaimana cintanya padamu, kenapa kau tidak mencoba berbicara dengannya. " Dari segi umur memang Sasuke lebih tua darinya, ini pula yang mungkin membuat lelaki itu lebih dewasa darinya.

"Aku tidak mau membahas hal ini dengan siapapun sebenarnya Sasuke, hanya akan membuat aku menyadari betapa kekurangannya diriku ini" Mereka terdiam, tidak ada gerakan, seolah tenggelam pada pemikiran masing-masing.

Sasuke merasa bahwa Sakura dan dirinya memiliki kesamaan dalam hal ini, sepemikiran, mereka juga sama-sama menyadari bahwa mereka telah terbuka satu sama lainnya. Bagaimana Sasuke tidak marah walau Sakura memperlakukannya begitu kejam dengan kata-katanya, seperti tadi Sakura juga sempat berniat menertawakannya. Sakura pun begitu dia merasa tidak keberatan mengatakan bagaimana dirinya tidak sempurna sebagai seorang wanita pada Sasuke. Sebelumnya dia tidak pernah membicarakan hal itu pada siapapun, takut kalau dirinya akan kembali terpuruk.

"Apa sekarang ini kita memikirkan hal yang sama?" Tanya Sasuke, saat dia menyadari sudah cukup lama mereka saling diam.

"Aku rasa iya. Kau dan aku sama, dan kita saling terbuka satu dengan lainnya. " Seolah hati mereka saling menerima kehadiran keduanya.

"Sasuke tidakkah kau ingin membagi kisahmu denganku? Seperti aku yang sudah membagi kisahku denganmu" Benar, tidak adil rasanya jika dia yang mengetahui rahasia besar milik Sakura sedangkan dia tidak memberitahukan juga rahasianya, tapi dia masih punya hak  menyimpan untuk dia sendiri, seperti Sakura yang juga berhak terus menyembunyikannya jika dia ingin. Mungkin suatu saat nanti dia akan membagi kisah kelamnya pada Sakura. Untuk saat itu dia belum siap.

Our Tears [ SasuSaku  Fanfiction ] HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang