4

16.3K 1.3K 155
                                    

Sedari malam Johnny dan Jaehyun membujuk Haechan untuk keluar dari kamar, namun Haechan sama sekali tak ingin keluar.

Johnny sudah mengetahui cerita dari Jaehyun, awalnya ia akan marah pada daddy Haechannya itu. Tapi ia harus mengontrol emosinya. Yang terpenting saat ini hanyalah Haechan.

"Sayang, buka pintunya ya" Johnny menghela nafas berat, ia menatap Jaehyun dengan putus asa.

"Haechanie mau sarapan tidak, daddy masak makanan kesukaan baby loh"

Jaehyun harap harap cemas. Pasalnya Haechan belum sarapan, biasanya perut gembulnya akan merengek untuk segera di buatkan sarapan.

Ceklek

"Sayangggg~" Jaehyun langsung memeluk Haechan ketika sang baby berar nya itu membuka pintu kamarnya. Ugh, betapa ia sangat merindukan bocah gembul ini.

"Maaf kan daddy pudu" Dapat dilihat wajah Haechan sedikit pucat, mungkin ia sangat kelaparan.

"Haechanie ingin makan"

"Arra, arra ayo kita sarapan sayang" Johnny langsung menyiapakan sarapan untuk mereka ber tiga.

"Daddy gendong ya, sayang" Masih sama, bocah berpipi gembil itu menatap sang daddy dengan datar.  Sang daddy menghela nafas berat, tak menyangka efeknya akan seperti ini.

"Chanie jalan sendiri"














"Makan yang banyak sayang, kau kelihatan pucat sekali" Johnny menyiapkan makanan untuk Haechan.

Sedangkan Jaehyun menatap baby bearnya dalam. Ia sebenarnya sangat merindukan tingkat cerewet nya. Sangat aneh jika sepi begini.

Jaehyun tersenyum miris, melanjutkan acara sarapan dalam keheningan.












"Papa, hiks~"

Sang papa mengelus rambut bocah yang ada dipelukannya. Mengecup kepala jamur yang memiliki wangi khas stowberry, manis.

"Sttt, sudah baby jangan menangis. Daddy sangat khawatir sama kamu sayang. Jadi semalam ia sangat marah"

Saat ini sang papa sedang berada di kamar si bocah gembul itu. Ia mencoba memberi pengertian pada nya. Lihatlah mata merah nya, tak tega Johnny melihat ini.

"Tap-pi semalam dad-dy mengatai Chanie yan-ng tidak tidak hiks-" Haechan mengadu pada sang papa, mempererat pelukannya. "Papaa~"

"Daddy begitu karna daddy sayang sama Chanie, kalau daddy tidak sayang maka daddy akan membiarkan Chanie keluar rumah tanpa izin dan hanya memakai pakaian yang tak pantas. Chanie mau di bawa pulang om om perut buncit?"

Haechan menggeleng dengan cepat. "Sebenarnya papa juga ingin marah pudu-"

"Huaa, papaa~"

"Setiap orang berbeda untuk menyalurkan rasa sayangnya pudu, jadi minta maaf ne sama daddy? Haechanie mau kan? Kasian daddy dari tadi murung Chanie diamkan"

Johnny menjauhkan Haechan dari tubuhnya, mengelap bekas air mata di pipi gembilnya. Haechan mengangguk sebagai jawaban.

"Haechanie sayang papa, sayang daddy juga~"

"Papa juga sayang."










Jaehyun terdiam melihat Haechan berdiri didepan pintu kamarnya. Bisa dilihat mata merahnya dan juga bekas air mata di kedua pipinya.

"Sayang?"

"Hiks- daddy Haechanie minta ma-af" Haechan langsung menubrukkan badannya ke badan sang daddy. Mengalungkan kedua tangannya di leher Jaehyun.

Sang daddy tersenyum lega, akhirnya ia bisa merasakan pelukan sang baby bearnya ini.

"Tidak sayang, seharusnya daddy yang minta maaf"

"Daddy tidak sa-lah. Haechanie yang salah" Jaehyun menggendong Haechan ala koala, membawanya ke tempat tidur.

"Jangan diulangi lagi ya pudu, daddy sangat khawatir" Jaeyung membalikkan badannya, sehingga Haechan berada dibawahnya.

"Hu'um. Chanie ingin tidur bersama daddy malam ini"

Cup

Jaehyun mengecup bibir berbentuk hati itu. Ia sangat senang Haechannya sudah tidak marah lagi.

"Kau lucu sekali sayang, pipimu semerah pantat babon"

"Daddy~~"

"I love you sayang"































VOTE AND COMMENT
NEXT OR END?

Baby Bear ||End||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang