11

11K 917 19
                                    

"Sayang, papamu mana?" Tanya sang daddy begitu melihat bocah manisnya duduk di depan tv.

Jaehyun baru saja pulang, sekarang masih pukul 18.34 cukup sore untuk seorang Direktur pulang ke rumah. Biasanya ia akan pulang pukul 21.00.

"Haechanie umpetin" Jawabnya acuh.

Jaehyun mengernyitkan dahi, tumben sekali batinnya. Biasanya mereka selalu menempel bak perangko.

"Chanie umpetin di mana?"

"Di mesin cuci. Ishh daddy jangan banyak tanyaaa" Haechan sangat kesal, ia merengek menendang - nendangkan kakinya ke sofa. Matanya sudah berkaca-kaca.

Oke Jaehyun paham, mood sang bocah itu sedang tak baik. Mungkin ia akan menanyakan pada sang pawangnya hari ini.
.
.

"John, Chanie kenapa?"

Jaehyun menghampiri Johnny yang sedang membereskan beberapa lembar kertas di meja kerjanya.

Menghela nafas pelan, Johnny duduk di sofa ruang kerja milik Jaehyun.

"Aku melarangnya untuk tidak pergi dengan manusia kelebihan hormon itu."

"Mark maksudmu?"

"Siapa lagi." Johnny menyeruput kopi hitam kesukaannya. "Tadi Mark menelfon Haechan, mengajaknya untuk keluar"

Jaehyun sangat setuju dengan tindakan Johnny, ia tak mau lagi membiarkan bocah gembulnya berkeliaran dengan Mark Lee.

"Kita harus membuat mood bocah nakal itu kembali." Jaehyun menghela nafas panjang. Memikirkan berbagai macam cara agar mood Haechan kembali. Atau tidak, mereka malam ini tak bisa menikmati tidur nyenyak dengan baby bearnya yang berada di tengah-tengah kasur nya.

Atau kata lain, mereka akan tidur bertiga. Karena seminggu sekali pasti mereka akan tidur bersama.

.

.

.

.

Cafe Pelangi

Tentunya kesukaan si bocah nakal tersebut. Merengek ingin keluar bersama Mark tetapi sekarang terdampar dengan kedua pawangnya di sini.

"Haechani mau ini, ini, ini, ah ini jugaa"

Bocah kecil itu berniat merampok uang dalam dompet papa dan daddy nya. Siapa suruh melarang Haechan pergi bersama Mark Hyung.

"Pokoknya ini semua yang bayar papa, terus nanti Chanie mau ke mall yang bayar daddy"

Haechan berucap dengan bersungut-sungut. Ia mendelik kepada dua pawangnya tersebut.

Untung saja Jaehyun dan Johnny itu pejantan yang kaya raya. Uang mengalir terus. Coba saja kalau tidak, dipastikan Haechan akan pergi dari rumah dan mencari pawang-pawang yang lebih berduit. Dan tentunya tampan.
.

.

.

"Jangan yang itu sayang"

"Ini bagus papa"

"Yang ini saja baby"

"Ihh, Chanie ingin yang ini"

"Tapi itu renda-renda pudu"

Johnny dan Jaehyun rasanya ingin menangis saja. Bagaimana bisa, Haechan berbelok ke store pakaian dalam dan memilih celana dalam berwarna merah. Dan yang lebih parahnya adalah renda-renda.

Ugh, Johnny dan Jaehyun rasanya ingin mengurung anak nakal ini.

Menurut Johnny itu sangat sexy untuk digunakan oleh Haechan, bagaimana kalau ia kelepasan. Tapi kan tidak lucu "Seorang papa ngeperawanin anak nya sendiri"

Dan bagi sang daddy, Jung Jaehyun. Belum saat nya Haechan memakai benda-benda yang membuatnya tampil menggoda. Bagaimana kalau ia malah tergoda?

"Chanie pokoknya mau yang ini, kalau tidak dibelikan Chanie marah. Tidak jadi tidur bertiga" Bocah gembul itu berjalan acuh memilih-milih pakaian dalam yang lain. Sebelumnya ,menatap sang papa dan daddy seolah sedang mengintimidasinya.

"Shit"

"Damn"

















HAI CEUNAH
VOTE AND COMMENT YA❤

UDAHAN APA LANJUT?

Baby Bear ||End||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang