"Mark, hyung titip haechan dulu ya. Hyung ingin pergi ke supermarket sebentar. " Ujar Taeyong pada mark. Mark pun tersenyum dan mengangguk.
Setelah itu, taeyong segera pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan. Disana ia membeli beberapa sayuran dan buah, snack kesukaan haechan dan mark, serta makanan kesukaan jaehyun.
Lee Taeyong, kakak tertua dari empat bersaudara. Dia bekerja di sebuah perusahaan yang sama dengan sang adik kedua, yaitu Jung Jaehyun.
Dan adik ketiganya, Mark Lee. Anak itu sudah berada dibangku kuliah tingkat akhir yang sekarang sedang sibuk sibuknya menyusun skripsi.
Yang terakhir Si bungsu Lee haechan. Usianya masih lima tahun. Anak itu sangat hiperaktif. Ceria disetiap hari harinya. Dan tak sedikit teman teman Taeyong, jaehyun, maupun mark yang menyukai haechan.Naasnya, orang tua mereka sudah lebih dulu meninggalkan mereka. Tepatnya dua tahun lalu karna sebuah kecelakaan pesawat saat orang tua mereka sedang dalam perjalanan pulang dari Swiss. Bahkan saat kecelakaan itu terjadi, usia haechan masih tiga tahun yang mungkin anak itu tidak akan mengenali wajah orang tuanya.
Mengapa jaehyun memiliki marga yang berbeda? Ya, karna jaehyun sebenarnya bukan anak kandung tuan Lee dan nyonya Lee. Jaehyun diangkat oleh keluarga Lee dari sebuah panti asuhan.
Hari ini hari minggu, dimana jaehyun dan Taeyong yang libur bekerja serta Mark yang tidak ada jadwal kuliah. Mereka sibuk mengurus adik bungsu mereka.
Jaehyun dan mark sedang menemani haechan main. Sedangkan Taeyong sedang memasak makan siang.
Memang jika dihari hari biasanya, haechan suka dititipkan pada tetangga mereka. Yaitu bibi song, ahjumma baik hati yang dengan sukarela mengurus haechan bahkan menganggap haechan sebagai anak kandungnya sendiri.
"Ayo adik adikku, makan siangnya sudah siap~" Ujar Taeyong. Terdengar menggelikan memang. Namun itulah bukti Taeyong yang bersungguh sungguh menyayangi ketiga adiknya.
Ketiga adiknya sontak menghambur kemeja makan dengan sikecil haechan yang berada di gendongan Jaehyun.
Makan siang hari ini sama seperti biasanya. Hangat dan menyenangkan. Dengan racauan tak jelas dari haechan serta gelak tawa ketiga laki laki lainnya.
'Setidaknya aku masih bisa merasakan kehangatan ini. Tuhan, bisakah kau memberikan sedikit waktu lagi padaku untuk berkumpul dengan adik serta kakakku ini? ' - seseorang diantara mereka.
[TBC]
Chapter ini sedikit karna masih permulaan.
Jangan lupa vote dan coment ya kawan~
KAMU SEDANG MEMBACA
FOUR SIBLINGS [NCT 127]
FanfictionSemua ini Tentang kita. Tentang kesederhanaan kita. saling menjaga dan saling menyayangi satu sama lain. seharusnya tidak boleh satu diantara kalian yang menutupi hal sebesar ini. tapi, situasi yang membuat satu diantara kalian malah bersikap bodoh...