"Jaehyun, bangunlah. Kita harus bekerja. " Ujar Taeyong sambil menepuk pipi jaehyun lembut.
Jaehyun melenguh kecil. Tersenyum pada sang kakak. "Iya hyung. Aku akan segera bersiap" Ucap jaehyun
Taeyong mengangguk. "Jika sudah selesai bersiap, segeralah ke meja makan. Kau harus sarapan. Aku sudah memasak" Titah Taeyong. Jaehyun pun hanya mengangguk.
Setelah Taeyong keluar dari kamarnya, tatapan jaehyun berubah menjadi sendu.
'Bahkan aku baru tidur dua jam yang lalu' -batin jaehyun.
"Hey, Jung jaehyun! Jangan bersikap menyedihkan! Kau masih mempunyai tanggung jawab untuk kedua adik kecilmu" Monolog jaehyun. Dia menggerutu pada dirinya sendiri hanya untuk menguatkan dirinya.
*****
Pagi hari ini taeyong sudah disibukkan dengan beberapa bahan masakan dan alat alat dapur. Dia sedang membuatkan sarapan untuk ketiga adiknya.
Sarapan sudah siap. Taeyong menyajikan masakannya dimeja makan Lalu membangunkan kedua adiknya. Tanpa haechan.
Pagi hari ini keadaan cukup hening. Tak ada haechan yang selalu mengoceh karna si kecil itu tiba tiba saja demam. Jadi, taeyong membiarkan adiknya itu tidur.
Jaehyun yang fokus pada makanannya, mark pun sama. Berbeda dengan Taeyong. Laki laki itu terlihat melamun dan makan dengan malas malasan.
"Hyung, kau tak apa? Mengapa wajah hyung kusut sekali? Makanlah dengan benar" Jaehyun terlihat khawatir.
Dan Taeyong pun tersadar dari lamunannya. Ia segera menghabiskan makanannya. Ah, ia ingat jika ia harus menjemput song ahjumma untuk mengurus haechan hari ini. Karna haechan sedang demam, jadi haechan akan diurus oleh song ahjumma dirumah mereka sendiri.
OMAKE 1 :
Taeyong terbangun karna mendengar erangan dari kamar sebelah. Tepatnya kamar jaehyun.
Taeyong cukup terkejut saat melihat jam dinding yang terpasang di kamarnya. Ia melirik haechan yang tidur disampingnya.
Ya, memang haechan selalu tidur bersama Taeyong. Dikamar sebelah kirinya terdapat kamar mark, sedangkan disebelah kanannya terdapat kamar jaehyun.
'Masih pukul satu?' - batin Taeyong
Taeying segera bangkit dari tempat tidurnya dan melangkah kekamar jaehyun. Namun, ia mengurungkan niatnya masuk kedalam kamar jaehyun saat mendengar sesuatu.
"Aku tak boleh seperti ini. Bagaimana jika Taeyong hyung bangun? Aku tidak ingin mereka mengetahui penyakit ku ini. "
Taeyong terkejut bukan main. Adiknya menyembunyikan sesuatu?
'Penyakit? Kenapa dia tidak jujur padaku?' - batin Taeyong.
Dia pun kembali kekamar nya dan berniat menanyakannya pada jaehyun esok hari.
OMAKE 2 :
"Hey Mark. Nanti pulang sekolah antar aku ke rumah sakit milik appa ku, ya" Ujar Jeno.Sebenarnya hari ini mark ingin membawa haechan jalan jalan ke taman kota. Namun, ia juga tidak bisa menolak permintaan sahabat karibnya ini.
Mark hanya mengangguk. "Ya. Tapi jangan lama lama ya, Jeno-ya" Jawab Mark.
Waktu pulang sekolah pun tiba. Mark mengantar Jeno ke rumah sakit ayahnya Jeno. Setalah sampai disana, jeno dan mark masuk ke ruangan ayahnya Jeno.
"Jeno-ya, bisakah kau mengambilkan surat hasil test pasien apa? Kalau tidak salah appa meletakkannya diatas TV rumah kita. " Ujar appa Jeno.
Jeno mendengus. "Kenapa tidak lewat telepon saja, appa? Jadi aku tidak perlu repot repot datang kesini. " Gerutu Jeno.
Appa Jeno hanya tersenyum. "Ponsel appa ketinggalan. Jadi tadi appa meminjam ponsel Jongin Uisa. Itupun terburu buru, jadi appa memanggilmu kesini saja" Appa Jeno mencoba memberikan pengertian pada anaknya.
"-Markeu, temani Jeno ya" Ujar appa Jeno pada Mark. Dan mark hanya mengangguk sambil tersenyum.
OMAKE 3 :
"Mark, tolong bawakan surat ini, ya. Aku yang akan mengendarai motornya. " Pinta Jeno.Memang sedari tadi yang Mark lah yang membonceng Jeno.
"Baiklah Jen. " Jawab Mark sekenannya.
Motor Yang dinaiki mereka melaju membelah jalanan kota. Mark Iseng membuka buka Surat tersebut. Dan seketika matanya terbelalak kaget saat foto hyung nya terpampang jelas didalam surat tersebut.
Dan lagi lagi kenyataan menampar dirinya.
Hyung nya, jung jaehyun. Dinyatakan menderita Penyakit Leukimia. Yang Mark ketahui itu adalah penyakit cukup mematikan."Mark. Turunlah kita sudah sampai dari tadi. Mengapa kau diam saja? " Ucapan Jeno membuyarkan lamunan Mark.
Mark segera turun dan memberikan surat itu pada Jeno. "Jen, kau saja yang memeberikan ini. Aku akan menunggu disini. " Ujar Mark dengan tatapan kosongnya yang memandang lurus kedepan.
Jeno mengernyit. "Ada apa mark? Kurasa tadi kau baik baik saja. " Tanya Jeno. Tapi Mark hanya tersenyum getir mendengar pertanyaan sangat sahabatku.
Jeno rasa ada yang tidak beres disini. Sebelum ia memberikannya pada siang ayah, Jeno membelokan diri kearah toilet terdekat dan membuka surat tersebut.
Mulut Jeno mengapa lebar. Jadi, ini yang membuat mark murung tadi?
Jeno tahu siapa jaehyun. Karna Jeno sering sekali main kerumah Mark dan bertemu jaehyun di sana. Bahkan dia seringkali bermain Catur bersama Jaehyun saat dirinya main kerumah Mark.
Mark segera berlari kearah Ruangan sang ayah dan memberikannya dengan terburu buru.
Setelah itu ia berlari lagi ke arah dimana motornya tadi diparkirkan.Disana, terlihatlah Mark yang sedang berjongkok didekat motor sambil menutup wajahnya dengan lengan.
Saat jenk mendekat, terdengarlah suara isak kan kecil dari arah Mark. Jeno ikut berjongkok dan mengusap punggung Mark yang sedikit bergetar.
Ada perasaan bersalah dalam diri Jeno. Seharusnya ia tak mengajak Mark untuk datang kemari. "Mark. Maafkan aku, ya. Seharusnya aku tidak mengajakmu kesini tadi" Ucap Jeno penuh rasa sesal.
Mark mendongak dengan air mata yang masih mengalir. "Tak apa. Justru dengan kau mengajakku kemari, aku jadi tahu kebenarannya. Terimakasih Ya jen" Ucap mark dengan senyum tulusnya.
......
Jaehyun dan Taeyong sedang menikmati waktu makan siangnya diwarung makan langganan mereka.
Tiba tiba saja Taeyong jadi teringat dengan hal yang mengganggu pikirannya seharian ini.
Taeyong berdehem dan menegakkan tubuhnya.
"Ekhm. Jaehyun, bolehkah aku bertanya sesuatu?" Tanya Taeyong.Jaehyun hanya mengangguk. "Ingin bertanya apa, hyung? " Tanya jaehyun.
"I-ini mungkin terdengar sangat sensitif. Tapi hyung harus menanyakannya padamu. Apa.. Kau menyembunyikan sesuatu ? " Tanya Taeyong.
Tubuh jaehyun seketika menegang. Ia tak menyangka kakaknya akan mengetahuinya secepat ini.
Jaehyun tertawa canggung. "K-kau ini bicara apa hyung? Tentu saja aku tidak menyembunyikan apapun" Jaehyun menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Taeyong pun hanya mengangguk dan tersenyum.
Lalu ia melanjutkan makan siangnya tanpa bertanya lebih jauh pada jaehyun. Takutnya jaehyun jadi merasa tertekan.'Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu, jaehyun.' - Lee Taeyong
'Hyung akan segera mengetahuinya sebentar lagi. Maafkan aku' - jung jaehyun
[TBC]
Jangan lupa vote dan coment ya~
Terimakasih

KAMU SEDANG MEMBACA
FOUR SIBLINGS [NCT 127]
FanficSemua ini Tentang kita. Tentang kesederhanaan kita. saling menjaga dan saling menyayangi satu sama lain. seharusnya tidak boleh satu diantara kalian yang menutupi hal sebesar ini. tapi, situasi yang membuat satu diantara kalian malah bersikap bodoh...