Satu (Ini aku)

350 10 2
                                    

Safira Ziya Cherika, kalian bisa memanggilku Fira. Aku tinggal di Kabupaten Wonosobo, dan masih bersekolah di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) ternama di Kabupaten ini. Disini aku tinggal bersama Nenekku, tapi biasa ku panggil Ibu. Karena sejak kecil aku sudah tinggal bersamanya.

DIMANA ORANG TUAKU? Ada, tenang saja hehe. Orang tuaku bekerja di luar kota semua, dan memilih untuk membangun rumah di Kabupaten yang tidak jauh dari sini. Ya, Kabupaten Banyumas. Ya memang selalu merasa rindu, hingga terkadang ingin tetap bersama ketika mereka berkunjung kesini.
Berat rasanya tak bersama mereka.

Sekolahku terkenal dengan prestasi non-akademik. Suatu hari, setiap siswa WAJIB minimal memilih satu ekskul pilihan di sekolah. Sejak aku duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) aku sudah mendalami Seni Tari, dan aku sedikit bosan akan hal itu. Aku memberanikan bertanya kepada teman-temanku, ekskul apa yang mereka ikuti dan mereka harus merekomendasikan kepadaku. Dan hampir semuanya menjawab, "Sudah ikut ekskul BASKET saja". Benar juga ya. Dan terlintas dipikiranku itu pasti mengasyikan. Ku lihat jadwal pelaksanaan ekskul. Yesss, yang kudapati ekskul Seni Tari dan Basket berbeda hari. Basket hari Selasa dan Seni Tari di hari Kamis. Aku bisa memilih dua-duanya karna benar-benar itu yang aku ingin dalami.

HARI PERTAMA EKSKUL BASKET.

Semuanya diminta berbaris dan pemanasan. Setelah itu kami semua mengelilingi lapangan basket 12 kali.
Belajar materi dasar yang di ajarkan oleh Coach kami.

Perkenalkan namanya Ari Adi Wibowo. Beliau begitu semangat untuk mengajarkan kepada kami. Terlebih banyak sekali yang baru masuk ekskul basket, termasuk aku.
Dan harus berlatih dari awal tentang dasar-dasar tekniknya.

Coach Ari meminta peserta ekskul memperkenalkan diri. Entah itu yang sudah senior ataupun masih junior. Bukan bermaksud senioritas, tetapi mereka sudah terlebih dulu ada di ekskul ini.
Perkenalan itu berjalan sangat mengasyikan, karna diselingi dengan celotehan coach Ari yang terkadang menggoda para senior. Terlihat kekeluargaan dan kekompakan yang sudah terjalin dari senior kepada coach Ari.

Ada satu nama yang masih teringat hingga ekskul itu selesai.
Seorang senior yang berbadan tinggi, kurus, tetapi auranya terpancar bahwa dia seorang yang pendiam.
Tatapannya tak pernah bisa berbohong ketika dia menatap seseorang.
Yang seperti ini selalu membuatku penasaran.

Siapakah dia?
Ingin rasanya lebih jauh mengenalnya.
.
.
.
.
Bantu like dan share ya ❤
10 viewers akan aku lanjutkan ceritanya. ❤

PENANTIAN BERHARGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang