Dua bulan dan Taehyung tidak pernah puas menyetubuhi submisif di sampingnya yang tertidur dengan nyenyak akibat kelelahan. Harusnya ia segera pergi setelah selesai, seharusnya tangannya tidak boleh menyentuh sang submisif, seharusnya ia cukup sekali menidurinya lalu membunuhnya seperti yang sudah-sudah. Tapi kenapa ? Kenapa ia selalu menginginkan suara Jungkook yang berteriak nikmat. Kenapa ia ingin selalu melihat Jungkook memejamkan matanya menahan gairahnya. Kemarin ia menanyakan ini pada Namjoom dan pria genius itu hanya mengatakan jika Taehyung akan mulai jatuh pada Jungkook.
Heol, itu mustahil. Sejak dulu, sejak ibunya ditembak mati oleh tangannya sendiri, Taehyung sudah mati rasa, cinta bukan untuknya, tidak pantas untuk dunianya dan ia tahu betul, namun eksistensi Jungkook membuat kepala Taehyung pusing setengah mati.
Tiba-tiba tubuh Taehyung menegang seketika, saat Jungkook merapatkan diri pada dadanya, meremas erat kemeja Taehyung yang berantakan, kemudian nafasnya mulai memburu, disertai isak tangis yang memilukan. Tubuh Taehyung menegang, menatap sang submisif yang masih memejamkan matanya namun seperti ketakutan. "Jeon…" ucap Taehyung lembut membangunkan sang submisif yang langsung terlonjak, menatap Taehyung kemudian memeluknya erat sembari menangis terisak.
"Jeon.." ucap Taehyung lagi, berhasil membuat Jungkook tersadar dan melepaskan pelukannya. Taehyung menggeram kesal ketika rasa hangat itu perlahan hilang dari tubuhnya.
"M-maaf Tuan," ucap Jungkook dengan wajah memerah dan segera memakai pakaiannya yang masih berserakan. Merapikan baju dan rambutnya secara asal, ia berniat keluar dari ruangan tersebut namun berhenti ketika suara rendah itu memasuki gendang telinganya.
"Buatkan aku Hot chocolate,"
"Ne ?" Ia membalikan tubuhnya menatap Taehyung penuh tanda tanya, ia tidak pernah membuat sesuatu di dapur, tapi ia sering mendengar Jin membagikan resepnya meskipun tidak yakin kapan akan di praktekan.
"Kau mendengarku. Pantry di sebelah kiri, di dalam lemari pendingin ada susu pisang, kau boleh mengambilnya," Taehyung bangkit dari ranjang, menatap wajah Jungkook yang seketika berbinar ketika mendengar susu pisang.
"Aku boleh mengambilnya ? Benarkah ?" Pekikan Jungkook membuat Taehyung mendengus geli, tangan sang submisif mengepal erat sembari melompat kecil dengan riang, gigi kelincinya ia pamerkan pada Taehyung kemudian berlari kecil menuju pantry.
Taehyung masih berdiri di tempatnya melihat Jungkook yang berlari kecil dengan semangatnya ketika mendengar susu pisang. Menghembuskan nafasnya kasar kemudian memejamkan matanya lelah, kemudian membukanya perlahan, melihat jam yang berada di dinding dan melangkahkan kakinya menuju ruangan kerja miliknya. 18.00, itu artinya mereka melakukan permaianan panas selama empat jam, dan Jungkook tertidur selama satu jam setelah secara diam-diam ketika Jungkook tertidur ia mengolesi obat agar tubuh bagian bawahnya tidak terlalu nyeri, sedangkan Taehyung ? Well, dia hanya menatap Jungkook saja sebenarnya sembari mempertanyakan keadaan dirinya yang seolah terombang-ambing.
Jungkook pikir kantor ini akan sepi ketika malam hari ternyata dugaannya salah, karena penjaga berpakaian serba hitam setia berdiri berada di luar ruangan Taehyung, tunggu.. mereka tidak mendengarnya menjeri-jerit kan tadi ? Dan seketika dirinya merasa udara di sekitarnya semakin panas dengan wajah memerah seperti tomat.
Berjalan cepat menuju pantry kini ia mengambil susu pisang dan menyeruputnya dengan khidmat, seolah itu adalah susu pisang yang terakhir untuk dirinya.
Memulai membuat hot chocolate dan mencicipinya hampir setengah gelas , Jungkook sedikit terkejut karena melihat hasil karyanya yang hanya tinggal setengah saja.
"Yah… Jungkook kau benar-benar menyusahkan," ucapnya sembari memukul pelan kepalanya berulang kali. Menuangkan cokelat panas hasil karyanya pada gelas yang lebih kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN | TAEKOOK
FanfictionMafia au Bxb Smuth 21+ Violence Psychopath Gore Fluff Mpreg