I'm back !!!!
.
.
.Jungkook menangis, berteriak ketika tangannya kini di rantai diatas ranjang, kakinya terbuka lebar juga di rantai di ujung ranjang. Ia dimasuki seperti hewan, lubangnya sudah panas dan sakit bukan main. Ia ingin mati saja. Ia merasa lebih rendah dari sampah. Membuka matanya perlahan, membiarkan penglihatan buramnya mencari manik cokelat tua itu. Memohon tanpa bersuara untuk segera menyudahinya.
"Kau jalang terbaik yang pernah ku miliki, bukankah kau suka disentuh seperti ini, slut ?" Taehyung meraba nipple Jungkook, tubuhnya penuh dengan gigitan dan tanda merah dari Taehyung.
"T-tuan, sakit," isakannya hanya di hadiahi smirk mengerikan dari Kim Taehyung.
Seolah tidak memperdulikan ia menambah kecepatannya, mencekik leher Jungkook sembari memasukinya.
"T-tolong…"
"H-hentikan…"
"A-aku mohon hentikan tuan…"
Suara lirih itu menyadarkan Taehyung dari lamunannya, selama tiga hari ini kegiatan Taehyung adalah menyelinap masuk menjenguk Jungkook ketika sang submisif tertidur lelap. Dan selama itulah ia selalu melihat Jungkook yang ketakutan bahkan di dalam mimpinya. Separah itukah ia menyakiti Jungkook. ? Sedalam itukah sampai pria manis itu selalu bermimpi buruk ?
Tidak mau melihat Jungkook yang terus berteriak, akhirnya Taehyung memanggil salah satu dokter untuk membangunkan Jungkook dari mimpi buruknya, sebelum akhirnya ia pergi tanpa jejak, menggenggam erat foto hitam putih yang kini menjadi barang berharga miliknya.
"Maafkan aku," bisik Taehyung berulang kali, sembari menyusuri lorong gelap rumah sakit di pukul dua dini hari.
Hari kelima, ketika Taehyung memutuskan untuk menemui Jungkook, sang dominan gugup bukan main. Jungkook dilerkirakan pulang Hari ini maka dari itu ia memutuskan menemuinya dahulu sebelum akhirnya ia tidak tahu kapan bisa melihatnya lagi.
Suara Jin yang menenangkan Jungkook terdengar ketika Taehyung akan membuka pintu ruangan tersebut. Jimin yang terlihat sedang merapihkan keperluan Jungkook, sedangkan Yoongi duduk di sofa sembari memejamkan matanya.
Pria manis itu mengangkat kepalanya ketika mendengar suara pintu ruangannya terbuka dan tubuhnya menegang seketika. Kepalanya menggeleng kuat ketika menatap mata cokelat itu, nafasnya menjadi sesak, dadanya sakit bukan main. Ia meremas sprei dengan kuat memundurkan tubuhnya berusaha sejauh mungkin.
Dan ketika Taehyung berjalan mendekat, Jungkook panik bukan main. "J-jangan...j-jangan mendekat," lirihnya menundukkan kepalanya dengan air mata yang begitu deras. Dan Taehyung membeku di tempatnya, menatap Jungkook yang begitu ketakutan.
"Tae, jangan sekarang," ucap Yoongi yang sudah berdiri dan menghampiri dominan itu, bersiap menyeretnya jika dominan itu tidak mau mendengarkannya.
"M-maaf kan aku, Jungkook," Taehyung berucap lemah, menundukkan kepalanya. Seperti anak yang siap di marahi orangtuanya.
"A-aku sudah maafkan, pergi, kumohon PERGI !" teriakan Jungkook membuat semuanya terkejut dan dengan segera Yoongi menarik lengan Taehyung agar keluar.
💜
"TIDAKKK !" tubuhnya menegang, kepalanya pusing ketika harus bangun secara tiba-tiba, nafasnya memburu, jantungnya seolah akan berhenti. Dan ketika ia sadar, ia kembali menangis tersedu. Kenapa takdir harus berjalan sekejam ini untuknya.
"Jungkook," Jin berjalan tergesa membuka pintu kamar kemudian menyalakan lampu ruangan, menatap Jungkook yang terlihat seperti malam sebelum-sebelumnya, terbangun karena mimpi buruk, trauma.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN | TAEKOOK
FanfictionMafia au Bxb Smuth 21+ Violence Psychopath Gore Fluff Mpreg