Episode 15

324 21 0
                                    

"Sial! Ponselku tertinggal! Bagaimana sekarang aku tidak bisa melihat apapun... Kenapa listrik nya tidak menyala, apa ada masalah karena petir itu tadi?"

Dahyun pun meraba raba benda yang di sekitarnya agar dia tidak menabrak atau menjatuhkan apapun.. Saat sedang meraba tiba tiba saja ada yang menabrak dahyun

"Mianhae.. Aku tidak sengaja, aku tidak bisa melihat apapun"
"Tidak apa apa.. Lagi pula kau tidak sengaja"

Tiba tiba saja terdengar suara petir yang sangat keras lagi..

"Aaaaa" Dahyun pun menutupi telinganya dengan tangannya dan bersembunyi di balik orang itu
"Ada apa? Kau takut petir ya? "
"Aku takut petir dan juga takut kegelapan" Jawab dahyun
"Kalau begitu pegang tanganku"
"Apa tidak masalah?"
"Kau tenang saja.. Aku akan mengantarkanmu, kau ada di lantai berapa?"
"Aku ada di lantai lima"

Mereka berdua pun menuju tangga dan menuju lantai lima saat sudah ada di lantai tiga,dahyun berhenti

"Ada apa?"
"Kakiku sudah tidak sanggup naik lagi aku tidak bisa melanjutkannya"kata dahyun
" Kalau begitu naiklah ke punggung ku"
"Ti-tidak... Aku tidak ingin merepotkan mu"
"Tidak masalah.. Lagipula kamarku di lantai empat jadi tidak apa apa"

Akhirnya dahyun setuju di gendong oleh orang itu

"Dia sungguh baik, dia dengan senang hati menolongku padahal kita tidak saling kenal... Orang ini mengingatkanku pada jimin.. Owh iya jimin! Aku harus meminta maaf padanya, tapi dalam kondisi seperti ini lebih baik aku memberinya pesan saja"

"Mianhae.. Sepertinya kau sedang memikirkan sesuatu"

"Bagaimana dia tau"

"Sebenarnya aku sudah merasa bersalah pada seseorang, aku egois padanya... Aku tadi berniat untuk meminta maaf padanya tapi aku tidak menemukan nya... Menurutmu apa dia akan memaafkan ku?" Kata dahyun
"Dia pasti memaafkan mu.. Kau tenang saja"

Sesampainya di langit lima dahyun pun turun dari pundak laki laki itu

"Gomawo.. Aku berhutang budi padamu" Kata dahyun
"Tidak apa apa aku menolong mu dengan sepenuh hati, baiklah aku pergi dulu"

Saat akan pergi tiba tiba saja listrik di hotel itu kembali menyala, betapa terkejut nya dahyun pada saat mengetahui kalau yang bersamanya adalah jimin

"Kau!" Kata mereka berdua secara bersamaan
"Ja-jadi yang menggendong ku kau ji.. Jimin-ssi?" Tanya dahyun
"Dan yang ku gendong adalah kau dahyun?"
"Jimin-ssi...Ambil ini" Dahyun pun memberikan coklat yang tadi dulu berikan oleh tzuyu
"Aku kan sudah mengembalikannya padamu" Kata jimin
"Sebagai tanda terimakasihku padamu... Ambillah"

Jimin pun menerima coklat dahyun

"Dahyun!" Teriak Jeongyeon
"Nanti aku akan memberimu pesan..sekarang kau pergilah nanti ada yang melihatmu, gomawo" Kata dahyun

Jimin pun hanya tersenyum kemudian memasuki lift, tak lama Jihyo, nayeon, dan juga tzuyu datang

"Dahyun.. Kau darimana saja aku mengkhawatirkanmu! Kau tidak ada di kamar tadi" Kata tzuyu yang kemudian langsung memeluk dahyun
"Kau membuat kamu khawatir!" Bentak Jihyo
"Katakan... Kau pergi kemana tadi?" Tanya nayeon
"Aku ke lantai paling bawah" Jawab dahyun
"Mwo!" Jihyo, tzuyu, dan nayeon mengakatannya secara bersamaan
"Jadi kau dari lantai satu naik tangga sampai lantai lima dalam kegelapan seperti ini?" Tanya tzuyu
"Sebenarnya ada seorang pangeran dari langit yang menolong ku sampai kemari" Jawab dahyun dengan santainya

Jihyo, Tzuyu, dan Nayeon tertawa terbahak bahak mendengar jawaban dari dahyun...

"Pangeran dari langit itu hanya ada di fantasi mu saja.. " Kata Jihyo
"Dia memang bukan pangeran sungguhan, tapi dia orang yang sangat baik, dia menolong ku dalam kegelapan dia juga menenangkan ku saat ada petir dan juga... Apa kalian tau dia menggendongku Sampai kemari" Kata dahyun sambil tersenyum senyum sendiri
"Jinjja? Siapa dia... Sepertinya dia orang yang sangat baik, aku ingin bertemu dengannya" Kata nayeon
"Tidak! " Bentak dahyun
"Wae?" Tanya nayeon
"Nanti aku ceritakan... Sekarang aku akan beres beres bukankan besok kita harus pulang?" Kata dahyun

Dahyun pun memasuki kamarnya dengan terus tersenyum senyum

"Sepertinya dia mulai bertingkah aneh, apa dia juga sedang jatuh cinta?" Tanya jihyo
"I.. Itu tidak mungkin" Jawab tzuyu
"Tapi itu mungkin saja setelah aku dan momo" Kata jihyo
"Sudah sudah kita sebaiknya juga berkemas" Kata nayeon
*
*
*
Sesampainya di kamar jimin  langsung membaringkan tubuhnya ke kasur sambil tertawa

"Yak jimin-ssi... Ada apa denganmu? " Tanya taehyung
"Aku sangat senang!" Teriak jimin
"Ssttt... Jangan teriak teriak! Ini sudah mulai malam"
"Akhirnya setelah aku tunggu tunggu hari ini terjadi juga" Kata jimin
"Memang ada apa dengan hari ini? " Tanya taehyung
"Tidak tau" Kata jimin dengan singkat
"Biar ku tebak... Dahyun pasti sudah mau berbicara padamu lagi kan? "

Tanpa menjawab pertanyaan taehyung jimin langsung saja tidur

"Dasar anak ini"
*
*
*
Keesokan harinya member twice sudah siap untuk kembali ke drom.. Saat akan berangkat dahyun kehilangan ponselnya

"Omo! Ponselku ada dimana!" Kata dahyun sambil mencari cari di tas kecilnya
"Kau menaruhnya dimana?" Tanya tzuyu
"Ntahlah aku lupa" Jawab dahyun
"Apa kau meninggalkannya di kamar mu?" Tanya nayeon
"Mungkin saja... "
"Aku akan mencarinya sekarang... "

Dahyun pun langsung keluar mobil dan mulai mencari ponselnya..

"Aish... Kenapa ponselku harus hilang sekarang! Apa aku perlu melapor pada petugas hotel ini?... Sebaiknya begitu"

Dahyun pun menanyakan pada petugas hotel itu..

"Mianhae, apa ada yang menemukan ponsel?" Tanya dahyun
"Tidak.... Tidak ada, apa ponselmu hilang?" Tanya petugas hotel itu
"Nee... Baiklah aku akan mencarinya kau kabari aku kalau ada yang menemukan ponselku, atau kalau tidak kau beri pengumuman, aku akan datang"

Setelah berbicara dengan petugas itu dahyun pun mulai mencari ponselnya lagi..

TBC

Karier Or Love? ✔[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang