♡ 2.Rasa ☆

676 44 3
                                    

Di bawah guyuran salju berjalan seorang laki-laki tampan berjubah hitam, bertopi putih totol hitam dan memangku kikou di pundaknya di hiasi janggut tipis dan 2anting di masing-masing telinganya. Mata hitam keabu-abuan menatap tajam di sekelilingnya.

 Mata hitam keabu-abuan menatap tajam di sekelilingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

           Itu sebagai hiasan aja.

    Sampai mata keabu-abuanya menangkap suelet seseorang di kegelapan guyuran salju.
        #vOv law#.
   "Aku sedangkang berjalan menuju bukit untuk latihan, tapi tiba-tiba aku menangkap sosok seseorang yang duduk di depan makam. Tapi aku tak peduli dan melanjutkan perjalanan ku sampai telingaku menangkap suara isak tangis! Ku coba berjalan mendekati orang itu.
      Tapi sepertinya dia tak menyadari kehadiran ku di belakangnya,
      Ku lihat dia mengadahkan kepalanya kelangit, memejamkan mata dan tersenyum,
   Senyum yang entah kenapa membuatku jantungku berdetak kencang tapi juga membuatku
        Merasakan sesak!
  Astaga! Kenapa aku seperti ini ada apa denganku. " Ucapnya dalam hati.

"Ku terus memandangnya... sampai."

      "Bruk."

Langsung saja aku menghampirinya mencoba menepuk-nepuk pipinya agar sadar, dan ketika ku cek kondisinya membuatku miris.

  Bibir bengkak yang sudah membiru, mata yang sembab bekas lelehan air mata, tapi entah kenapa membuat ku tertarik ingin menciumnya.

  Ku gelengkan kepalaku dengan kuat mengenyahkan pemikiranku barusan. Langsung saja ku menggendongnya.

   Tapi aku bingung harus membawanya kemana?" Tanyaku dalam hati.

   "Ah! Biarlah yang penting dia harus di tolong dulu."

      "Drap drap drap" ku coba berlari sekuat tenaga walau berapa kali aku tergelincir karna jalanan yang licin tertutup salju.

   Sampai aku bertemu seorang atau seekor? Aku bingung? Ku gelengkan kepalaku. Yang penting di coba dulu.

"Woi..... tolong ada yang pingsan!" Teriakku. Sambil mendekati rusa itu.

Rusa itupun berlari mendekatiku, kuturunkan laki-laki imut di dekapanku.

"Luffy..........." teriaknya panik.
  Diapun memeriksa laki-laki di dekapan yang ku tahu namanya luffy.
.
       "Ace....." gumamnya lirih, dengan air mata perlahan jatuh dari kelopak mata yang  tertutup.
.
       "Nyuttttt...." kenapa? Ini! Kenapa? Dadaku terasa sesak seperti ada yang meremasnya! Dan kenapa? aku benci melihat air mata itu? Kenapa? Aku tidak rela dia menyebut nama orang lain?? Kenapa?" Tanyanya dalam hati.

     "Gawat! Kondisinya memburuk! Tolong bawa dia keistana! Ayo naik akanku antar." Ucap rusa itu setelah berubah bentuk aku yang melihatnya terkejut untuk sesaat
.

    Langsung sajaku naik dan mendekap erat laki-laki imut yang bernama luffy ini agar tak jatuh.
.
       "Ace.... ace... jangan tinggalkan aku. Ace..." Ucap luffy lirih dengan menjulurkan tangannya.
.
     "Selama di perjalan dia terus menyebut nama "Ace" dengan air mata. Entah kenapa semakin membuatku sakit."
.
       Ku pandang wajahnya dengan sendu. Semakin ku eratkan dekapanku. Sampai bibir ku di samping telinganya.
.
     "Tenanglah kau tak sendiri aku bersamamu Mugiwara-ya." Bisikku sepelan mungkin.
.

      "Cepat buka gerbangnya." Teriaknya panik.
       "Chopper-sama" ucap salah satu penjaga itu. Dan langsung membuka gerbang.
.
    Setelah sampai aku langsung turun, rusa yang ku tahu namanya chopper langsung menuntunku kesebuah ruangan. Aku hanya mengikutinya. Dan membaringkannya kekasur.
.
  Diapun menuntunku keluar agar dia bisa memeriksa temannya itu. Diapun membungkuk dan mengucapkan

  "Arigato" dan masuk lagi kedalam.
.
          Cukup lama aku terdiam melihat pintu yang tertutup itu. Entah kenapa rasa cemas menyeruak di hatiku.
.
  Akupun berbalik meninggalkan ruangan itu, telingaku mendengar suara langkah kaki tergesa dan kutolehkan kepalaku ternyata sekitaran 7orang berdiri di depan pintu dengan raut wajah cemas.

    Aku berbalik dan mulai melangkahkan kaki keluar dari istana itu.

   Sesampainya di luar istana aku terus memandang kedalam dengan perasaan cemas. Aku bingung kenapa aku bisa secemas ini. Ku gelengkan kepalaku dan mulai berjalan menjauh dari istana.
                            .
                            .
                            .
                         TBC.

           ❤Love   Brother    and    Friend❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang