DG 16

204 14 3
                                    

"Sehun oppa saranghae~"

Tersenyum dalam tidurnya, matanya masih terpejam tapi senyumannya begitu tampan. Sungguh mimpi yang indah baginya, walaupun itu hanya mimpi tapi terasa nyata baginya. Selalu mimpi yang sama seperti mimpi-mimpi yang lainnya sangat indah, seolah-olah iya tak ingin bangun dari tidurnya.


















🍁🍁🍁

"Oppa!" katanya "Maafkan aku yang membuat dirimu lelah menjalani hidup bersamaku." tangannya menahan lengan suami yang selama hampir 7 tahun lebih bersamanya.

"Channie!! Apa yang kau katakan?" kata sang suami dengan mata sendunya.

"Maafkan channie. Channie belum bisa benar-benar mencintai . . . Mencintai lay oppa! Maafkan channie." chanyeol tertunduk menahan tangis "Channie belum bisa menjadi istri dan ibu yang baik untuk lay oppa dan -" lay langsung menarik chanyeol dalam pelukannya sebelum chanyeol menyelesaikan kata-katanya.

"Channie jangan berkata seperti itu, jika channie berkata seperti itu. Itu- itu membuat oppa merasa sedih, oppa seperti memaksamu untuk membalas cinta oppa!" kata lay "Cukup dengan channie tersenyum dan tertawa itu membuat oppa bahagia, jadi jangan katakan hal-hal yang membuat oppa seperti memaksa channie harus mencintai oppa." sambung lay masih memeluk sang istri yang sudah terisak.

"Oppa! Hiks ~ hiks-" Lay meletakkan jari telunjuk tepat dibibir tebal chanyeol.

"Ssttttt. Sudah channie jangan menangis oppa akan sangat merasa bersalah jika melihat atau mendengar channie menangis." Kata lay menenangkan isakan chanyeol.

Sungguh kata-kata sang istri membuat hatinya bersedih. Lay tak apa tak mendapat cinta dari sang istri yang sudah memberinya seorang putra. Zhang Yichan. Walaupun kehadiran sang putra tanpa disengaja. Lay cukup bahagia sang putra mendapat cinta penuh dari sang istri walaupun sang istri tak bisa memberinya cinta.

Lay tau cinta istrinya masih ada untuk cinta sesungguhnya yang sang istri inginkan. Dan itu bukan untuknya, lay sadar disini hanya ia yang mencintai dan tidak dicintai. Pernikahan mereka karna perjodohan antar keluarga yang mengatas namakan persahabatan orang tua mereka, tanpa ada cinta diantara mereka.

"Channie! Kau tau oppa tak apa-apa, justru oppa berterima kasih pada channie." Kata lay "Terima kasih channie,, channie telah memberikan oppa seorang putra. Dengan channie melahirkan yichan itu membuat oppa bahagia jadi channie jangan pernah meminta maaf. Arra!" Lanjut lay dengan menggenggam kedua tangan chanyeol.


Chanyeol mengangguk dan berkata "Oppa gomawo~" Ucap chanyeol dengan senyum tangisnya.

Chanyeol tak menangis karna bersedih tapi ia menangis karna bahagia Lay mau mengerti dirinya dan tak memaksa chanyeol untuk membalas cintanya.







"Mamah~" Panggil bocah 3 tahun. Merasa dirinya dipanggil chanyeol mencari sumber suara. Dan chanyeol mendapati putranya berlari ke arahnya dengan riang.

"Mamaaaaa~" Panggilnya lagi, membuat chanyeol tersenyum. Berjongkok dan merentangkan tangannya menyambut putranya.

"Yichan rindu mama~ cangatttt rindu mamaaaa" Putranya berkata sembari memberi kucupan dikedua pipi chanyeol.

"Mama juga merindukan yichan, sangattt rinduuuu." Chanyeol meniru ucapan putranya.

"Bagaimana disana apa yichan senang bersama imo di China?" Tanya chanyeol pada putranya. Yichan tersenyum menjawab kata-kata chanyeol.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang