1. Permulaan

39 12 8
                                    

Aku turun dari angkutan umum tersebut dan langsung berjalan menuju pintu gerbang luar sekolah.
"Wah! pager nya aja bagus banget!," Kata ku sambil melihat sekeliling sekolah. "Kamu anak baru ya?" Kata satpam yang menjaga pintu gerbang di sekolah itu.
"Iya pak." Kata ku sambil menatap kearahnya.
"Semoga nyaman ya di sekolah ini"
Kata satpam itu sambil menatapku dengan tatapan aneh dan senyum ke arah ku, aku pun langsung meanggukkan kepala dan langsung berjalan mencari kelas baru. Tapi aneh, kenapa satpam itu bicara seperti itu ya? Oh mungkin satpam itu hanya ingin aku nyaman aja kali ya, aku pun tidak terlalu mempedulikan hal tidak penting itu. Bola mata ku itu tidak lepas dengan menatap orang-orang yang ada di sekitar ku, aku pun melihat dan bingung, kenapa cewek dan cowok disini pada cantik dan ganteng banget? Aku pun langsung berjalan mencari toilet untuk bercermin, tapi masalahnya aku gak tau dimana toilet nya, karena sekolah nya besar. Dari tadi aku ga menemukan dimana toiletnya, aku pun menanyakannya kepada anak yang sedang duduk di koridor sana,
"Kak maaf ganggu, toilet sebelah mana ya kak?" Kata ku sambil melihat kearah kakak yang sedang duduk itu, tapi kakak itu melihat ku dengan sinis, aku bingung kenapa dia menatap ku dengan sinis seperti itu
"Oh, lu lurus abis itu belok kanan jalan terus, nnti ada tulisan toilet disebelah kiri" sambil senyum ke arah ku,
"Makasih kak"
aku pun langsung meninggalkan kakak perempuan berambut kecoklatan yang ada di koridor tadi, ternyata kakak itu baik aku pikir dia sinisin aku, ternyata engga.

Aku jalan mengikuti apa yang tadi kakak itu bilang, tapi pas aku lihat, iya disitu emang toilet tapi tulisannyaa 'toilet umum' , bukannya biasanya 'toilet wanita' ya?, Mungkin kakak yang tadi juga anak baru, jadi dia kurang tau juga toilet wanita nya di sebelah mana. Tanpa berpikir panjang aku pun langsung masuk ke toilet umum itu dan melihat betapa kotor nya toilet itu, tapi aku tidak masalah karena tujuan ku kesana hanya untuk bercermin, aku terus melihat seisi toilet tersebut, tapi setelah di lihat-lihat toilet umum nya aja besar banget.

"Keren..."

'Dubrakk..'

suara yang terdengar jelas di kuping ku tapi tidak tau dari mana arah nya. Aku pun menoleh ke kanan dan melihat ada anak laki-laki yang terdorong dari kamar mandi dalam. Aku melihat dia sendirian, lalu keluarlah 3 anak laki laki dari kamar mandi itu. Sepertinya dalam kamar mandi itu memang besar banget jadi cukup lebih dari 3 orang yang ada disitu. Cowok yang terdorong dari pintu itu pun melihat ku dengan tatapan yang sangat ketakutan, aku pun melihat dengan bingung apa yang terjadi disini. Tapi Aku tidak mempedulikan urusan orang lain, lagi pula ngga ada yang perlu aku urusin juga kan. Mataku kembali membolak kearah cermin di depan ku Dan langsung melihat ujung kaki hingga ujung kepalaku.

"Haduh... Kok gue malu ya tampilan gue begini?"
"Gapapa deh jalanin dulu aja,"

Lalu aku merasakan bahwa ada seseorang yang berjalan ke arahku.

"Woy." Kata anak laki yang keluar dari kamar mandi itu sambil melihat ke arah ku, aku pun langsung menoleh ke belakang.
"Ngapain Lo?" Kata laki-laki itu

"Ngaca"
"Emangnya kenapa?" Kata ku sambil nada rendah.

"Gua tanya elo ngapain dikamar mandi gua"

"Kamar mandi lu? Ini kan toilet umum" kata ku

"Bacot culun! Keluar sekarang!"
Kata laki-laki itu sambil melihat ku dengan tatapan yang sangat tajam. Tanpa berfikir lama aku pun langsung keluar dari kamar mandi itu.

"Apaan sih dia gajelas banget emang tuh kamar mandi punya nenek moyang nya kali ya? Gajelas deh dia"

Sepanjang jalan aku menggerutu hingga aku gak tau sekarang aku dimana.

"Lah, ini dimana anjir?"

Tempat itu penuh dengan motor dan mobil gede, penuh dengan cewek cowok yang memakai seragam SMA dengan sangat ketat. Bentuk tubuh yang terbentuk, rambut yang keriting, kulit putih, rok pendek, badan yang bagus, sambil memegang handphone iPhone dan kipas portabel mini.

Ordinary GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang