Somi membaringkan tubuhnya di sofa dengan octopus doll super dipelukan nya. Boneka pemberian Samuel sang mantan kekasihnya yang possessive.
Mantan kekasih? Bahkan Somi tidak pernah mencintainya, karena ini termasuk dengan pekerjaan yang dia lakukan. Menguras informasi langsung dari orang kepercayaan Jeffrey Alfaccarello.
Dengan senyuman yang terus menghiasi wajah Somi. Membuat Bambam menatap nya takut diujung sana.
❝ Kau sudah gila ya? Kau sudah tersenyum 30 menit lamanya. ❞
Senyumnya hilang. Menatap pemilik sumber suara yang sedang sibuk dengan notebooknya.
❝ Kau yang gila. Sampai kapan kau mau menatap notebook mu itu. Kau mau menikah dengan nya? Hah? aish. ❞
Bukan nya mengelak dan menjawab dari apa yang di tanyaakan. Somi justru menyerang balik dengan ucapan nya. Seru sekali.
❝ Ini tugasku. Terserah kau saja. Dasar gila. ❞
Somi terduduk dan melemparkan boneka kearah nya. Orang secantik Somi, apa yang baru saja dia katakan?
Gila? hey.
❝ Bahkan orang sepertiku saja bisa mengencani solois Ooh Sehun? Kau? Berdoalah semoga Lisa eonnie menyukai mu. ❞
Bambam menutup notebook nya. Menatap Somi dengan remeh. Menyingkirkan boneka sialan itu dari hadapannya.
❝ Setelah aku sampai di seoul. Akan ku pastikan bahwa aku akan mengencani aktris yang sedang populer itu. Kim Jisoo sang goddess of beauty. ❞
Bambam tidak ingin kalah dengan wanita yang sedang melipat tangannya didada. Apa dia lupa usia dengan siapa dia berargumen, bahkan umurnya jauh lebih muda 4 tahun darinya.
Dan tidak ingin mengalah?
❝ Bahkan kau harus bersama Sean setiap harinya? Wah, anak kamu lucu ya. ❞
❝ Semoga kau beruntung oppa. ❞
Somi tertawa dengan ucapan yang baru saja dia lontarkan. Bagaimana pendapat orang tentang Bambam yang kemana saja akan di ikuti oleh Sean?
Wajah Bambam tak ber-expression. Apa yang di katakan Somi? huh, ada benar nya.
❝ Lalu aku menjawab. Apa kamu mau menjadi Mommy dari anak- ❞
Ucapan Bambam terpotong dengan kehadiran Lisa dan Sean yang menyahutnya, membawa guitar yang lebih besar dari ukuran tubuhnya.
❝ Paman aku tidak ingin Daddyku digantikan olehmu, kau sangat menyebalkan. ❞
Diusianya yang masih 6 tahun. Sean sudah sangat pandai dengan beberapa makna yang dia ucapkan. Memang sangat membosankan jika hari-hari nya hanya ada belajar dan belajar. Untuk bermain, itupun untuk menyibukkan diri nya agar tidak bertanya kemana mommy nya pergi.
Bahkan Sean tau apa arti dari kata Daddy. Dia tau bahwa dia tidak lahir hanya dengan seorang Mommy yang kuat.
Bahkan cartoon favorite nya The Lion King bercerita tentang Simba, si singa muda yang terlahir sebagai raja, setelah ayahnya, Mufasa, terbunuh.
Dan itu membuat Sean bertanya pada Bambam dan Somi yang setiap hari bersamaan nya.
Bambam memberita tahu Jika daddy nya pergi bukan karena tidak menyayangi Sean dan mommy. Ada sesuatu yang harus daddy nya selesaikan.
Alasan klasik. Bahkan cerita Sean dan Simba sungguh berbeda jauh.
Somi menepuk bahu Sean pelan yang duduk disebelahnya membisikkan sesuatu dan memastikan Sean untuk mempercayai ucapannya. Sementara Bambam hanya melotot apa yang baru saja Somi rancun kan di pikiran Sean.
Lisa hanya menertawakan apa yang yang sedang mereka lakukan. Sungguh menggemaskan. Bagaimana jika Rosé melihat situasi seperti ini? Akan ngilu jika membahas sosok seorang daddy yang Sean harapkan yang bahkan Rosé tidak tau dimana orang asing itu berada. Dan Rosé tidak ingin mencari tahu keberadaan nya.
❝ Sean, kau mau ikut denganku. Seperti nya tadi aku melihat masakan anjing di dapur. Sungguh disayangkan kalau tidak ada yang mau mencicipinya. ❞
Sean mengangguk. Senyum cerah Somi dipersembahkan untuk big brother Bambam yang sudah mengumpat di dalam batinnya, sang pembuat makanan anjing dan umpatan itu tidak mungkin dia ucapkan sementara Sean masih ada disini. Benar-benar meracuni perkembangan otaknya. Rosé akan marah jika tau.
❝ Aku akan pergi ke Quebec. ❞
Bambam mengalihkan pandangan nya ke arah Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜱᴛʀᴀɴɢᴇʀꜱ • ᴛᴀᴇʜʏᴜɴɢ ꜰᴛ. ʀᴏꜱé
Fanfiction[21+] AU Fanfiction/Mature ❝ A stranger who won't let you go. ❞ [ Slow Updates ] ©stalkaja, 2020.