Pukul tujuh empat puluh lima, mereka, Wonwoo dan Myungeun telah menyelesaikan makan malam mereka. Lima belas menit lagi pukul delapan malam tepat, yang artinya waktu yang Wonwoo rencanakan sudah hampir dekat.
Sesegera mungkin Wonwoo mengajak Myungeun ke wahana terakhir yang akan mereka naiki, bianglala.
Beruntung wahana tersebut berada dekat dengan kedai tempat mereka makan. Keduanya menaiki tempat yang masih tersedia, tersisa satu ruang kosong, sangat beruntung.
Pemandangan kota dimalam hari sangat indah dilihat dari ketinggian. Jam menunjukkan pukul tujuh lebih lima puluh delapan ketika mereka hampir menuju ke puncak teratas bianglala tersebut.
Myungeun masih terfokus dengan pemandangan malam kota saat itu, sedangkan di lain sisi Wonwoo sedang memikirkan rencana yang telah ia susun sebelumnya.
"Myungeun," merasa ada yang memanggil namanya, Myungeun menolehkan arah pandangannya kepada sumber suara.
Mata Myungeun membola, ketika ia merasakan benda kenyal menyentuh bibirnya. Suara kembang api yang bersautan membentuk symphoni nan indah. Pukul delapan malam tepat, ciuman pertama mereka terjadi.
gone,
Suasana di dalam mobil saat itu menjadi sangat canggung. Myungeun lebih memilih untuk melihat pemandangan dari luar jendela, sedangkan Wonwoo tengah sibuk menyetir.
Pikiran keduanya masih tertinggal di bianglala, siluet kejadian itu selalu singgah di otak mereka. Lamunan Myungeun terpecah tatkala Wonwoo menepuk pundaknya.
"Sudah sampai,"
Wonwoo menatap Myungeun dengan tersenyum manis. Myungeun menyunggingkan senyuman termanisnya di hadapan Wonwoo, untuk membalas senyuman Wonwoo.
"Terima kasih untuk hari ini, oppa. Aku sangat senang. Kamu harus berjanji untuk membawaku ke sana lagi!"
Tangan besar Wonwoo terulur untuk mengusap puncak kepala Myungeun. Dan kejadian tak terduga terjadi setelah itu, Myungeun mengecup pipi Wonwoo dengan cepat, lalu membuka pintu dan keluar dari mobil sembari berkata "selamat malam, Jeon Wonwoo."
Tolong, siapapun selamatkan hati Wonwoo yang telah melebur.
KAMU SEDANG MEMBACA
GONE, Jeon Wonwoo x Park Myungeun
Fanfiction((hiatus)) Aku berusaha keras mengingatmu, di tempat di mana kita dulu bersama. Aku sangat bahagia hanya dengan berjalan di bawah hujan denganmu, tapi kau tak lagi di sini, bersamaku. --republish
