Niat awalnya untuk mengantar Jisung pulang telah berganti saat Jiyeon datang untuk menjenguk Jisung --sebagai alasan-- dan menyulik Myungeun. Jangan lupa bahwa alasan utamanya adalah menemui Jimin.
Iya, Jiyeon telah lama menyimpan rasa pada Jimin, bahkan sebelum ia berpacaran dengan Hong Jisoo.
Jangan kalian pikir kalau rasa Jiyeon ke Jimin adalah perasaan perempuan menyukai laki-laki, karena Jisoolah laki-laki yang membuat Jiyeon jatuh hati.
Jiyeon menyukai Jimin, karena ketampanannya, dan karena sikapnya. Jiyeon suka, ketika ia dianggap seperti adik sendiri oleh Jimin.
"Myungeun, ayo kita ke toko buku. Ada novel terbaru yang ingin kubeli."
"Biasanya kamu menyuruh Jisoo untuk mengantarmu, kemana dia?"
Pipinya menggembung, Jiyeon mengerucutkan bibirnya. Seperti bayi, sangat menggemaskan!
"Dia sedang sibuk dengan persiapan lombanya, ayolah temani aku~"
"Tapi tidak gratis."
"Aku belikan satu novel deh,"
Myungeun tampak menimbang-nimbang tawaran Jiyeon.
"Ditambah satu cup coklat panas dan pancake?"
"Deal!"
gone,
"Ini tidak adil, sebelumnya kamu hanya berkata ingin membeli pancake, bukan pancake dengan ice cream di atasnya!"
"Ini adil, karena aku mengganti coklat panasku dengan air mineral."
"Terserah kamu saja,"
Sesuai dengan janjinya, setelah dari toko buku Jiyeon mengajak Myungeun untuk menjajakannya di sebuah kafe, tak lupa mereka memilih sebuah kafe dengan tulisan free wifi di depannya.
Suasana yang hening berubah sesaat setelah seseorang menghampiri mereka di meja.
"Hai, kalian kesini juga?"
"Ha--"
"Iya nih, aku padahal minta ditemenin ke toko buku, tapi dia minta traktiran,"
Ucapan Myungeun terpotong, siapa lagi kalau bukan si cerewet Jiyeon yang menjeda. Seketika Myungeun menatap Jiyeo seolah berkata --kamu bisa diem dulu ga sih-- lalu bergantian melihat ke arah Wonwoo.
"Hehe, jaman sekarang mana ada yang gratis, benar?"
Anggukan dari Wonwoo yang menjadi jawaban, tangan Wonwoo menggeret satu kursi kosong di sebelah Myungeun.
"Gabung sebentar, gapapa kan?"
Jiyeon nampak menahan tawanya melihat reaksi Myungeun yang tampak terkejut ketika Wonwoo menduduki kursi di sebelahnya.
"Santai saja, lama juga tak apa, Myungeun pasti menyukainya."
Awas saja Jiyeon, setelah ini kamu tak akan lolos dari mulut tajam Myungeun.
gone,
Ting
Bunyi ponsel Jiyeon memecah keheningan meja bernomor 8 yang mereka duduki.
Dengan tergesa-gesa Jiyeon merapikan bawaannya, Myungeun menatapnya meminta kejelasan.
"Jisoo memintaku menemaninya di perpustakaan kota, aku harus pergi sekarang juga."
Jangan salahkan Jiyeon, dia memang bucin tingkat dewa.
"Lalu bagaimana denganku?"
"Wonwoo, bisa aku meminta tolong?"
Wonwoo menaikkan sebelah alisnya.
"Tolong antarkan Myungeun pulang, atau aku akan dimarahi oleh Jimin oppa."
"Aishh, tidak bisa begitu! Kamu yang seharusnya mengantarku pulang!"
"Maafkan aku Myungeun, bagaimana Wonwoo? Kamu bisa kan?"
"Tentu saja."
Jiyeon tersenyum penuh kemenangan. Sebelum keluar dari kafe, ia menyempatkan untuk berbisik ke arah telinga Myungeun,
"Selamat menikmati kencan pertamamu, Myungeun!"
"Yakk!"
Tanpa memperdulikan Myungeun yang telah mengamuk, ia keluar dari kafe.
"Sampai jumpa! Wonwoo, aku titip Myungeun ya!"
Dan jangan lupa, Wonwoo membalas ucapan Jiyeon dengan tangannya yang membentuk OK, sedangkan Myungeun berusaha menahan umpatannya sedari tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/211044858-288-k552594.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GONE, Jeon Wonwoo x Park Myungeun
Fanfic((hiatus)) Aku berusaha keras mengingatmu, di tempat di mana kita dulu bersama. Aku sangat bahagia hanya dengan berjalan di bawah hujan denganmu, tapi kau tak lagi di sini, bersamaku. --republish