Bel pulang sekolah pun bunyi, gue males pulang rame-rame jadinya gue nunggu di kelas sambil dengerin musik dan tiduran. Sedangkan Dita, Ara, dan Sinta sudah pulang dari tadi.
17.00
"Hoammm" gue bangun dan ku lihat jam menunjukkan pukul 5 sore, ku membelalakkan mata dan kubereskan cepat-cepat bukuku yang berserakan takutnya gerbang akan dikunci.
Karena rumah gue jaraknya nggk jauh dari sekolah gue berjalan kaki, hitung-hitung hemat uang jajan. Saat perjalanan pulang gue lewat jalan pintas. Namun tiba-tiba terdengar suara orang-orang sedang baku hantam, semakin gue mendekat ternyata ada yang tawuran.
Gue langsung sembunyi di balik pohon besar. Saat gue lihat ke arah orang-orang yang sedang tawuran, gue kaget ada yang ngeluarin pisau dari arah belakang Reza, gue berjengkit kaget dan kemudian gue teriak, "Rezaaaaaa awass belakang lo" teriak gue,
Dengan gesitnya, Reza langsung memutar badan dan mentangkis dengan tangannya sepertinya Reza dengar teriakan gue, dan sepertinya lengan tangannya tergores pisau tersebut.
Dari jarak jauh Reza menatap gue, dengan sorot matanya berkata, gue di suruh menjauh dari area ini, namun gue tak menghiraukannya, gue berpikir sejenak agar tawuran ini berhenti, gue lari ke arah masjid buat pinjam toa masjid untuk melancarkan rencana gue.
Wiu wiu wiu, suara sirene mobil polisi yang terdengar membuat orang-orang yang sedang tawuran tersebut berhamburan pergi.
Sedangkan di balik pohon gue ketawa ketiwi bahkan sampai sakit perut gara-gara hal itu. Karna itu rencana gue buat ambil toa masjid dan gue nyalain suara nada dering dari hp gue yang suaranya sama dengan mobil polisi. Tapi tiba-tiba ada yang narik tangan gue, seketika gue kaget, "apaan sih tarik tarik, sakit tau" kesal aya.
"Bahaya" jelas Reza, yaa dan ternyata yang narik narik tangan gue itu Reza, entah dari mana dia tau gue ada di sini. "Ngomong tu yang jelas, pendek amat kosa kata lo habis yaa?" sangkal aya. "Jangan ulangi bahaya" ucap Reza, "Nggak papa bahaya, yang penting ada kamu"ujar Aya sambil senyum-senyum.
" ehh bentar mana tangan lo, sini gue obatin" ucap aya dengan menarik tangan Reza yanh terluka. Tanpa sadar Reza menatap Aya dengan teliti disaat aya mengobati lukanya. "Udah beres deh" uajar aya.
-----------------------------------------------------------
" weee za siape yang lu bawa, ngopi-ngopi dulu lah disini" ujar Arya, "pinjem kunci" minta Reza, Arya pun langsung paham dan melemparkan kunci motornya ke Reza, karena motor Reza masih ketinggalan di tempat tawuran tadi.
"Naik" perintah Reza kepada Aya, "beneran gue digoncengin lo, naik berdua di motor ini, demi dewi fortuna ku tak menyangka, akhirnya gue bisa berduaan dengan pangera...." heboh aya, "naik atau tinggal" putus Reza, "ehh ehh naikk donk, kapan lagi gue bisa berduaan sama lo, hehe" ucap aya dengan menaiki jok motor belakang,
Reza melepas jaketnya dan diberikan kepada Aya, "tutup" ucap reza, "Ha apa yang ditutup?" jawab aya bingung "paha" ucap reza lagi, dan akhirnya gue baru ngerti, "uhhh perhatiannya pangerannku ini, makasihh" ujarku dan kulingkarkan tanganku di pinggang Reza dan ku sandarkan kepalaku di punggungnya.
Tanpa sadar senyum tipis terbit di wajah Reza dibalik penutup helm yang ia pakai.
Kenapa dadaku deg deg an setiap ku lihat matanya, ada apa dengan ku ini, tak mungkin jika ini cinta, apa sihh cinta hanyalah omong kosong yang nggk guna buat apa gue pikirin, batin reza
-----------------------------------------------------------
20.00
Akhirnya gue bangun, tapi ada yang aneh kenapa gue udah ada di dalam kamar gue, bukannya gue tadi...."Aaaaaaaaaaaa" teriakku dalam kamar.
"Ada apa ada yang kebakar dimana atau ada yang bocor dimanaa ayaa" heboh mama ku yang lansung masuk ke kamarku, " yang banjir itu hatiku maa, banjir dengan bunga-bunga cinta" ujarku kepada mama dengan senyum-senyum nggk jelas.
"Ayaa aya, nggk habis pikir mama, mama kira ada apa-apa yaa udah sana makan malam udah dari tadi mama siapin keburu dingin" ujar mama
"Ehh ma kok aya udah di kamar yaa, bukannya tadi aya....." ujar aya sambil mengingat ingan kejadian tadi.
"Aya tidur di motor, iyaa tadi memang aya tidur di motor, terus aya di gendong sama temen aya yang ganteng itu, kapan-kapan ajak main ke rumah kenalin donk sama mama udah sopan, ganteng lagi" sela mama
Otak ku mulai lambat untuk mencerna kata-kata yang di ucapkan mama, "ha ma yang bener, nggk mimpikan ini, tadi Reza gendong aku sampai kamar jadi.....OMG, huaaaaaaaaaaa" teriak girangku.
************************************
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan cara vote, coment, and simpann
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri in Love
Random[#1 warnawarni 10 April 2020] Kekuranganmu itu yang buat jadi limited mbull -Ilham Sofyan Piann ihhh, banyak kurangnya kok limited, piann anehh -Ayana Loviana