6

216 24 0
                                    

"Rezaaaa zaa, beb, yang, heloo rezaa sayang, denger nggk sih, curek di telinga lo banyak yak?? " teriak Aya

Namun Reza tetap jalan ke arah depan tanpa menghiraukan omongan Aya. Tapi aya tak pantang menyerah, aya tetap cerewet di belakang Reza.

"Zaa padahal makanan dari aya tadi nggk basi lho za, masih higenis malahan, kok Reza bilang basi sih, kan kasihan makanan aya nangis dibilang basi ama reza, untung ada angga sama galang yang mau habisin"
Ucap aya tanpa menyerah mengajak reza ngobrol

Brukkk, "aduhhh Rezaa sakit tau jidat aya ,nubruk punggung Reza ,kalau berhenti kasih rambu-rambu donk, biar aya ngerti, kalau tiba-tiba gini kan aya kaget susah ngerem" ujar aya sambil pegang jidatnya

"Bacot" jawab Reza dan kemudia pergi ke arah kelas, aya cuma bisa mlongo sambil pengang jidat aya yang terasa agak berdenyut, kemudian aya nyusulin Reza masuk kelas.

-----------------------------------------------------------

14.00

Bel pulang sekolah pun berbunyi, gue bergegas pergi dari kelas untuk menuju ke suatu tempat, tempat dimana gue selalu merasa nyaman berada di sana.

"Ra, dit, sin gue duluan yaa" pamit aya kepada sahabatnya

"Yo i, hati hati di jalan aya" jawab serempak ke tiga sahabatnya

Kemudian gue bergesas pergi setelah pamitan kepada sahabat-sahabat gue.

-----------------------------------------------------------

Danau Raya

Aya duduk di kursi bawah pohon yang rindang dengan pemandangan danau di depannya, aya menarik nafasnya perlahan serta mengembuskannya, sejenak menikmati udara segar di danau ini.

Namun tiba-tiba ada suara orang minta tolong, setelah gue deketin ternyata anak kecil kecebur danau.

Byurrrrr, "tolong, tolong, tolong" teriak anak kecil itu

Tanpa pikir lama gue nyebur danau tersebut buat nylametin anak tersebut, ternyata dia ingin mengambil bonekanya yang hanyut.

Ku raih anak itu serta bonekanya yang tak jauh dari tubuhnya, gue bawa ke tepian dan gue kasih tindakan pertolongan pertama, akhirnya anak tersebut bangun.

"Dinginn dinginn dinginn " suara lirih anak itu, dengan itu gue gantiin baju anak itu dengan baju gue, memang gue suka bawa baju lebih dalam tas, suka buat gue ganti kalau pulang sekolah langsung main atau kerja kelompok di rumah temen.

Setelah gue gantiin bajunya, gue ajak duduk itu anak di kursi yang tadi gue tempatin, sambil ku usap-usap tangannya untuk memberikan kehangatan.

"Gimana udah nggk dingin kan? " tanya aya

"Kakak siapa?" balik tanya adik kecil tersebut

"Kak Ayana Loviana, kamu bisa panggil kakak, kak Aya, kamu?" jawab aya

"Kinara kak, kak terimakasih udah tolongin aku" ucap kinara

"Ohh yaa, ini boneka kamu, nanti di jemur aja biar bisa kamu pelukkin lagi, kalau sekarang masih basah, kamu di sini sendiri?" ucap aya dengan senyum terbaiknya

"Tadi sama bi Lina, tapi bibi tadi pergi sebentar cari minum buatku" jawab kinara

Dari arah lain ada seorang paruh baya yang menghampiri gue dan kinar.

"Non gimana ada yang sakit, non tidak apa-apa kan?" ucap bi Lina dengan kahwatir

"Nggk kok bi, tadi kinar di tolongin sama kk cantik ini" ucap kinara

"Ahh bisa aja kamu kinar, kamu juga cantik kok, hehe" jawab aya

"Makasih yaa neng, tadi bibi khawathir banget sama non kinar, sejak di kasih tau sama orang yang ada disana kalau ada anak kecil yang tenggelam di danau" ucao bi Lina

"Iya bi, yaa udah, sekarang kinar pulang terus ganti baju, terus istirahat, bajunya buat kinar aja itung-itung hadiah dari kakak" ucap aya

"Makasih kak, sekarang kita teman" ucap kinara dengan mengacungkan jari kelingkingnya buat tanda pertemanaan

"Teman" jawab aya serta mengaitkan jari kelingking aya ke kinara

"Daaaa kakak cantikkk, besok ketemu lagi yaa dan main lagi di sini" jawab kinara dengan senyumnya

"Okeeee, kaka tunggu setiap hari Sabtu, kakak selalu mampir di sini" jawab aya sambil melambaikan tangan ke arah kinara.

-----------------------------------------------------------

"Bi kakak cantik tadi baik yaa" ucap kinara

"Iya non, udah baik, cantik lagi" jawab bi Lina

"Coba aja yaa bi kak Reza kayak kakak cantik tadi, pasti rumah nggk akan se sepi ini, dan pastinya aku senang sekali di rumah bisa main sama kakak" ucap kinara dengan sorot matanya yang sedih mengingat kakaknya yang tak pernah menghiraukannya.

"Udah, non jangan sedih, suatu saat kebahagiaan pasti akan menghampiri non" ucap bi Lina untuk menghibur kinara

"Tapi kapan bi, kinara udah nggk kuat, Kinar memiliki segalanya kinar bisa beli apapun, tapi kinar nggk ingin itu semua, kinar cuma ingin keluarga kinar harmonis, seperti keluarga teman kinar yang lain " ucap kinar dengan tangis yang mendera

"Sudah non, ingat non, non masih punya Tuhan, sekarang yuk sholat, terus non berdoa apa yang non inginkan, bibi yakin non pasti akan menemukan kebahagian non di kemudian hari" hibur bi Lina

"Iya bi, bi makasih yaa" jawab kinara

Walaupun kinara gadis kecil namn otaknya sudah berpikir dewasa, kemudian kinara mengambil air wudu dan sholat.

Tanpa sepengetahuan orang lain, dari balik pintu sedari tadi Reza mendengarkan semua keluh kesah Kinara,

Kakak juga ingin keluarga yang harmonis seperti dulu, namun kakak belom siap kinar, maaf in kakak, kakak tau kamu tidak salah, yang salah orang yang telah membuatmu hadir di sini, dan siapa kakak cantik yang kamu sebut tadi?, semoga orang tersebut bisa membuat beban pikiranmu ringan, batin Reza dibalik pintu kamar kinara.

************************************

Haiiii haiiii, gimanaa menurut kalian, bolehh kok kalian koreksi novelku ini, kaliann boleh coment apapun di sini dan jangan lupa vote yaaa, hehe.

Tungguinn ceritaa selanjutnya, kira-kita gimana kelanjutan kisah Reza dan Aya ? Akankan aya diterima reza atau sebaliknya ??

Misteri in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang