11

222 15 0
                                    

"AYAA" ujar Reza dengan ekspresi kagetnya, melihat darah keluar dari hidung Aya lumayan banyak,

Aya pun langsung reflek memeluk Reza, "Gelap ge..la..p taku...t aya ge..lap...taa.kuu.t" ujar aya ketakutan, dan dibalas pelukan oleh Reza, "tenang ada gue disini" ujar Reza untuk menenangkan Aya,

Kemudian aya pun pingsan di dalam pelukan Reza, Reza pun segera membawa aya untuk di larikan ke RS terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, seragam putih Reza pun kotor terkena darah dari hidung Aya,

"OMG, za itu Aya kenapa ?" tanya Ara kaget saat berpapasan dengan Reza,

"Hubungi yang lain" jawab Reza,

"Oke, oke" jawab Ara,

Untung tadi motor Reza sedikit ada masalah jadi Reza berangkat ke sekolah menggunakan mobil, dengan itu Aya pun di larikan ke RS terdekat dengan mobil yang di kendarai Reza, tak ada sepuluh menit Reza pun sampai di RS,

Aya pun langsung mendapatkan penanganan dari dokter,

Dari arah pintu, terlihat teman-teman aya dan reza menyusul, untuk melihat keadaan Aya,

"Gimana za, aya nggk kenapa napa kan?" ujar Dita

"Kok bisa ampe gitu sih za, kejadiannya gimana?" ujar Sinta

"Gue tau siapa pelakunya ?" ujar Ara

"Emng siapa ra" ujar Galang

"Siapa lagi kalau bukan si ondel-ondel Alana dan kedua pawangnya itu, kemungkinan mereka balas dendam" tebak Ara dengan geramnya,

Dan Reza pun sedari tadi terdiam dengan raut khawatirnya, dan ini merupakan kedua kalinya Reza menunjukkan raut khawatir setelah kejadian itu,

"Keluarga Ayana Loviana?" tanya dokter,

"Sebentar lagi kesini dok, mereka masih di perjalanan" ujar Arya yang memang telah menghubungi ibu Aya yang merupakan tantenya,

"Baik, nanti langsung ke ruangan saya saja apabila keluarganya sudah datang, pasien sudah boleh di jenguk namun jangan dulu dikasih pertanyaan yang berat, pasien masih mengalami syok "

"Baik dok, terimakasih" jawab Dita mewakili,

Kemudian teman-teman aya pun masuk kedalam serta teman-teman reza juga,

Selang beberapa jam Aya pun tersadar,

"Mi..nu..m" serak suara aya,

Sinta yang berada di dekat Aya pun langsung mengambilkan minum,

"Lo udah nggk papa kan, bagian mana yang sakit ay" tanya Ara

"Iya gue nggk papa kok, sehat gini, ...auww" ujar Aya namun saat mau menggerakkan tubuhnya, tiba2 bagian punggung terasa sakit, dan kepala tiba-tiba pening,

"Udah ay jangan gerak dulu, sebentar lagi dokter datang buat periksa lo" ujar Sinta,

"Ya udah ya ay gue sama yang lain mau pulang dulu, mau mandi dan ganti baju sekalian, besok kita jenguk lagi, cepet sehat ya ay" ujar Arya,

"Thanksss ar" jawab aya

"Sehat-sehat ya beb beb aya, kan galang jadi ikutan merasa sakit nihh" ujar galang dengan dramastisnya,

"Alay lo lang, btw thankss semua, wkwkw" jawab Aya

"Sehat-sehat lo ay, biar bisa bantuin gue habisin makanan lagee, haha" ujar Angga,

"Asiayapppp" jawab Aya

Dan Reza pun tanpa sepatah kata, dan masih dalam kediamannya, disaat mereka ber empat menuju pintu keluar, Aya pun memanggil Reza,

"Rezaa " panggil Aya,

Reza pun nengok ke belakang,

"Thanksss ya, lo udah tolongin gue" ujar Aya,

"GWS" jawab Reza dengan mengacungkan jempolnya dan setelah itu mereka pergi,

-----------------------------------------------------------

"Tau nggk ay, tadi pas Reza tolongin lo beuhhhhh, kerenn bagettt, gue aja ampe mlongoo lihatnya, apalagi ekspresinyaa" ujar Ara,

"Beruntungg bagett lo ay, kapan lagi Reza peduli sama orang, jangan-jangan ada somting nihhh, hayooo ngakuuu ay, hahaha" ujar Sinta,

"Apa deh lo sin, kan gue jadi ke gr an nihh" jawab Aya dengan pipi blushingnya,

"Cie cie aya blusing tuh pipinya merah semuaa" canda Dita,

Tiba-tiba pintu terbuka, munculah mama Aya,

"Aduhh ayaa nggk papa kan kamu nak, yang luka mana, bikin mama khawatir aja kamu tuhh" ujar mama aya dengan khawatir nya

"Enggk kok ma, aya sehat tuhh, cuma punggung aya aja yang sedikit sakit" jawab aya

"Ya udah ya ay, kita mau pulang dulu takut di cariin ortu, cepet sehat yaa, tante kita pamit yaa" ujar Sinta

"Yo i sin, thanksss yaa lo semua udah bantuin gue" ujar Aya

"Iyaa hati-hati kalian di jalan" jawab mama aya,

-----------------------------------------------------------

"Cisss tanda keberhasilan kita" ujar Alana,

Tinggg, bunyi tiga gela bertos ria,

Yaaa, Alana dan ketiga temannya merayakan keberhasilannya, karena telah berhasil mencelakakkan Aya,

"Tapi lan gimana kalau sampai kita ketahuan, bisa-bisa kita dikeluarin dari sekolah nih" ujar Ela,

"Tenang yang ngalakuin kan bukan dari tangan kita toh si curut aya juga nggk tau siapa pelakunya, hahahah" ujar dan tawa Alana,

"Udah-udahh malam ini waktunyaa kita bersenang-senang disini guysss" ujar kelly

************************************

Hellooooo masihhh ada manusiakahh??heheh candaaa,

gimanana nihhh comentt buat part inii?? Pastinyaa ditunggu yaaaa

Miminn banyakk tugass onlinehhhh jugaa nihh, gimanan paraa readerss??iyaa jugaaa kahh?

Untukk nextnyaa di tunggu yaaa

Happy reading kawannn,

Misteri in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang