-Bab 1: Memulai-

52 8 1
                                    

Seorang pria menggunakan motor sport  langsung buru-buru turun dari motornya dan masuk ke dalam rumah sahabatnya.

 "Woi! Leon cepetan!" Seru Bara sambil menarik Leon

Leon langsung menepis tangan Bara dengan kasar, "Bisa nggak sih sopan sedikit?" dengan tatapan datarnya

"Yaudah sih maaf, santai aja. Gue udah nggak sabar menyapa para dedek gemes yang kelewat gemes," Kata Bara sambil bergaya lucu yang langsung membuat Leon bergidik ngeri

Leon menjitak kepala Bara dengan keras yang membuat empunya mengaduh kesakitan "Cepetan?! jadi ga?!" bentak Leon yang membuat Bara langsung bergegas

Mereka mengendarai motor masing-masing menuju ke kampus. Mereka memakirkan motornya dan Bara langsung mengajak Leon untuk melihat adik tingkat mereka

"Bosen, mending gue baca buku lebih bermanfaat," ucap leon dengan datar dan ingin beranjak pergi

"Bentar dulu, tuh liat ada yang cantik!" Seru Bara yang langsung menahan Leon untuk pergi

Bara langsung menarik Leon untuk menghampiri adik tingkatnya tersebut dan leon hanya menatap malas sahabatnya 

"Hai! kamu namanya siapa? kenalin nama gue Bara " Ucap Bara sambil mengulurkan tangannya yang langsung disambut baik

"Nama aku Alma," ucapnya sambil tersenyum yang manis

"Oalah Alma, Kamu masuk jurusan apa?" Tanya Bara yang ingin memperpanjang percakapan

"Aku masuk jurusan sastra inggris, kalau kakak apa?" ucap alma masih dengan senyum manisnya

"Jurusan bisnis. Oh iya! kenalin ini temen gue namanya Leonard Pradipta dipanggilnya Leon," sambil merangkul Leon yang sedari tadi tengah sibuk membaca buku

Leon langsung menatap Alma dengan tatapan yang datar "Kelas udah mau mulai tuh," Ucap Leon sambil menutup bukunya dan berjalan meninggalkan Bara dan Alma

"Eh tunggu! Alma duluan ya, maapin Leon emang suka gitu, daahh!" kata Bara sambil terburu buru mengejar Leon

"Iya kak, Hati-hati," balas Alma dengan senyum sambil sedikit menganggukan kepalanya

Alma bergegas menyusul teman-temannya dan Bara menyusul Leon yang sudah berjalan jauh didepannya. Leon melihat ke arah Bara yang terengah-engah mengejar. Bara memegang pundak Leon "Tunggu bentar napa!"  ujar Bara terengah-engah lalu berhenti dan berhenti sambil mengatur napasnya. Leon hanya melihat sebentar dan langsung jalan ke depan masuk ke dalam kelas diikuti Bara.

Leon duduk lalu membuka bukunya dan mulai terlarut dalam tulisan di bukunya. Sedangkan Bara duduk di sebelahnya dan mulai bercerita tentang perbincangannya dengan Alma tadi, tapi Leon hanya diam dan tetap membaca bukunya. Bara kesal dan akhirnya diam lalu menyandarkan kepalanya dimejadan terlelap. Dosen sudah masuk dan kelas dimulai tetapi Bara masih terlelap.

"Bara Chayyara!" panggil dosen dengan tegas.

"Apasih? berisik ah!" balas Bara dengan nada malas dan tetap memejamkan matanya.

"Bangun kamu! Kalau ingin tidur  lebih baik pulang ke rumah," omel dosen.

"Eh pak, maaf pak saya kira Leon hehehe," ucap Bara yang terkejut lalu mengambil dan membuka bukunya.

"Kamu ngapain buka buku!? kelas sudah mau selesai tapi kamu baru buka buku!" ucap sang dosen.

"Eh udah selesai? Yah pak padahal saya udah semangat belajar," balas Bara dengan nada lesu

"Halah semangat belajar, semangat tidur kamu mah," sindir dosen dengan nada meledek diikuti dengan tawa sekelas. "Yasudah, silakan kalian pulang. Kelas hari ini selesai," ucap dosen mengakhiri kelas.

Bara langsung mengajak Leon ke kantin dan duduk di meja yang ada di pojok. Bara memesan makanan dan leon kembali sibuk dengan bacaannya. 

Saat Bara sudah sampai di mejanya ia langsung memberikan makanan Leon dan menyantap makananya. Bara melihat seseorang datang ke kantin sendirian dan langsung mengajak untuk duduk bersama mereka.

Ruang AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang