BUKU DARI BANG ADIN
Di Madrasah setelah perkenalan Tanti dengan Adin, jadi aga sering nampaknya Tanti melihat Adin, padahal sebelumnya tak pernah nampak, atau mungkin karena tak kenal, sehingga macam biasa saja orang lewat. Hari itu Tanti selesai dari sekolah lebih dulu karena izin keperluan sesuatu bersama bapaknya. Ketika sampai di gerbang nampak Adin tengah membagi-bagikan buku kepada anak-anak Tsanawiyah yang lewat.
'' Tanti, kemana? Sakit kah?'' tiba-tiba Adin datang bertanya, sebab melihat pula Tanti ada di gerbang menunggu datang bapaknya, jam 9 kata bapaknya akan datang.
'' Eh, indak bang, ada keperluan jo apa Tanti ka Padang Panjang bang, sadang apa abang tadi?'' tanya Tanti
'' Oh, akan ke Padang Panjang rupanya. Tiap 3 bulan sekali abang ditugaskan Haji Sulaeman membagikan buku catatan untuk anak Tsanawiyah dan Madrasah yang lewat, siapa saja selama ada boleh ambil.'' Kata Adin, Haji Sulaeman adalah urang kaya di Maninjau, dermawan pula. Adin sering kerumahnya mengajar anak Haji Sulaeman mengaji Iqra, sehingga dijadikanlah Adin petugas kepercayaan.
'' Ini untuk Tanti, ambilah bukan dari Haji Sulaeman,'' Kata Adin, memberikan buku catatan kosong bersampul merah dari tasnya.
'' Lalu ini dari siapa Bang ?'' tanya Tanti
'' Dari Abang, ambil saja untuk menulis pelajaran.''
Tak lama datang oto warna hitam berhenti depan Madrasah, rupa itulah bapak Witanti tiba menjemput. Setelah berpamitan dengan Adin, Tanti pun segera naik ke oto. Di sepanjang jalan Agam ka Padang Panjang, di pegang, dibulak-balikan buku merah itu yang jelas padahal kosong. Begitupun saat perjalanan pulang dari Padang Panjang ke Maninjau. Bagaimana caranya bisa buku kosong membuat seorang perempuan 16 tahun tersenyum sendiri di dalam oto ?.
Hari sudah lepas Isya saat oto tiba di rumah Tanti, segera dia masuk ke kamarnya, mengganti pakaian, dan mendirikan yang empat, sedang yang tiga, sudah di dirikan di perjalanan. Lepas itu diatas ranjangnya di buka lagi buku merah itu, padahal jika dipikirkan, buku milik Tanti jauh lebih bagus sebab bapaknya adalah pegawai Negara yang besar gajinya. Tapi mungkin bukan karena bukunya, tapi karena siapa yang memberikannya. Maka diambilnya pena dari meja, lalu diisi di dalamnya ;
Hari ini, sebelum ke Padang Panjang untuk mengambil sisa barang dirumah lama, Tanti diberi buku ini oleh bang Adin, abang Tingkat Tanti di madrasah. Kami berkenalan 5 hari lalu di halaman rumah Yasmine, sebab bang Adin adalah santri Abi-nya Yasmine.-Tanti
Malam itu, berbeda dengan malam lainnya, sebab di kamar Tanti dipenuhi Adin. Juga siapa sangka bila di kobong Santri pun Adin taragak Tanti, tapi yang diingatnya adalah bapaknya Tanti memiliki oto yang bagus, sedang dia adalah anak siapa ? amaknya pun hanya berdagang daun di pasar Tiku, sedang bapaknya ? sejak dia bayi sudah meninggal hilang di laut.
YOU ARE READING
CATATAN UNTUK BANG ADIN
Teen FictionCATATAN UNTUK BANG ADIN Di Padang Panjang, jika hari tak hujan. Akan bisa kita nampak anak-anak bermain bola, sebagian lagi kejar-kejaran antah apa maksudnya, tapi dulu kami semasa kecil pun begitu di Sukabumi. Tapi bila hari hujan, dan seringnya b...