KAWAN BANG ADIN
Selesai mengajar, dan akan istirahat sebentar, diluar kelas tib-tiba datang mobil Truk Militer, disambut anak-anak murid yang berlari mengejar truk sambil tertawa-tawa, berhentilah Truk itu di depan kantor sekolah, turun 5 orang Tentara dari dalam mobil, di dada kiri empat orang dari mereka betuliskan TNI AD, sedang satu lagi menggunakan kaos bertuliskan Macan Hitam. Lanjutlah Tanti berjalan kearah kantor, tiba-tiba seorang dari mereka yang menggunakan Kaos datang menegur.
'' Selamat siang, ibu guru'' katanya, orangnya tegap tinggi, berambut pendek.
'' Selamat siang pak,'' jawab Tanti
'' Permisi, ibu mengajar disini? Asli dari manakah? Nampaknya bukan orang Maluku kalau saya tidak salah,'' lanjutnya
'' Iya paka saya guru disini, Saya dari Manado,'' Tanti selalu risih dengan laki-laki yang bertanya-tanya kepadanya.
'' Saya Sersan Iwan, asli dari Bandung, Jawa Barat.'' Katanya , Tentara bernama Iwan itu memberikan tangannya bermaksud bersalaman.
Diangkatnya tangan ke Dada, '' Saya Witantie'' setelah itu permisi untuk masuk ke kantor.
Bandung, Jawa barat, mengingatkan Tanti dengan daerah kelahirannya dulu, semoga bisa kesana kembali suatu hari.
Besoknya, saat berangkat ke sekolah, di gerbang Tanti rupanya sudah ditunggu oleh laki-laki kemarin yang bernama Iwan, tentu membuat Tanti sedikit takut, sebab tak mengenal siapa Iwan, sampai ditengah pembicaraan Iwan mengatakan tentang dulu ada seroang anak perempuan di nagari Maninjau bernama Witantie, yang pindah ke Manado, dan entah ada berapa Witantie di Manado.
'' Pernah Ibu Tanti dengar nama Negeri Maninjau?'' tanya Iwan
Tak dijawab bnayak oleh Tanti, hanya di katakan kepada Iwan jika dia akan pulang jam 1 nanti, dan rumahnya ada di dekat lapangan besar sana, depan penjual sagu.
Sore Setelah Ashar Tanti pulang dari membeli keperluan di toko, dan dilihatnya Iwan sedang ngobrol dengan tetangganya dirumah petak, di hampirilah Iwan, lalu diajaknya kerumah, disanapun telah ada Yohana dan Angelica.
Kaget bukan sembarang Tanti, ternyata Iwan ini adalah kawan bang Adin, katanya kini Adin menjadi Tentara dan sedang pula ada di Ambon, Ada di kapal, tapi 2 hari lagi akan segera ke Surabaya. Yohana dan Angelica pun turut kaget, jika ternyata orang yang Tanti ceritakan bertahun-tahun ini rupanya ada, dan kini sedang adapula di Ambon. Dibuatlah rencana dengan Iwan untuk mempertemukan Tanti dengan Adin besok. Sepulang Iwan dari sana, Tanti mengurung diri di kamar semalaman, memikirkan apa betul bang Adin ada di Ambon, jika betul, apa ingat kepadanya, jika tidak maka akan sia-sia yang dia tuliskan bertahun-tahun, diambilnya buku merah, lalu di dekatkan ke dadanya, hah , terserah besok.
YOU ARE READING
CATATAN UNTUK BANG ADIN
Dla nastolatkówCATATAN UNTUK BANG ADIN Di Padang Panjang, jika hari tak hujan. Akan bisa kita nampak anak-anak bermain bola, sebagian lagi kejar-kejaran antah apa maksudnya, tapi dulu kami semasa kecil pun begitu di Sukabumi. Tapi bila hari hujan, dan seringnya b...