"Sayur... sayurnya bu.." Seorang lelaki muda, berkeliling mendorong sebuah gerobak tua berisi sayur-sayuran segar.
Dia Park Chanyeol, kebanyakan orang di umur yang sudah 18 tahun itu kebanyakan gengsi, mereka tidak ingin melakukan sesuatu yang bisa saja membuat mereka terbully di sekolah.
Tapi berbeda dengan Chanyeol. Dia anak yang rajin, dan pekerja keras. Dia dapat sekolah di sekolah bergengsi berkat kepintarannya hingga ia mendapatakan beasiswa. Ia tidak memiliki teman satupun, bukan dia yang menjauh dari teman kelas. Tapi, merekalah yang malu berteman dengan Chanyeol.
Chanyeol tidak beduli, ia tidak membutuhkan teman. Karena, ia mendapat pembelajaran disekolah ini saja ia sudah berucap syukur. Dan hanya akan menyukai seseorang dalam diam.
Chanyeol berhenti di sebuah halte, ia melepas topi bundarnya, menyeka keringat menggunakan handuk kecil yang tergantung di lehernya.
"Ini gimana ya.. tidak ada yang beli." Ucapnya sedih melihat sayur-sayuran itu masih penuh. Ia menggantikan tugas ayahnya yang tengah sakit, jika salah satu dari mereka tidak bekerja, maka mereka dapat uang dari mana? Dan jika hanya sayur-sayurannya sedikit yang terjual, mereka tidak akan mendapat untung, karena harus setor kejuragan pemilik sayuran ini dipotong 20%
Sebuah Bus sekolahnya datang mengangkut siswa-siswi SMA Hyungsin, mereka menatap Chanyeol saat menuruni bus itu. Ada yang mengejeknya, ada yang hanya menatapnya mengejek atau ada yang menahan tawa, ada yang diam saja tidak peduli.
Chanyeol hari ini tidak berangkat sekolah, karena itu tadi. Ayahnya sakit, ia juga sudah meminta izin ke gurunya yang untungnya selalu berada di pihaknya bersama kepala sekolah. Karena, dia kebanggan sekolah yang berprestasi.
Adiknya yang berada di tingkat SMP juga mendapatkan beasiswa, Oh Sehun. Dia harus tetap sekolah, Chanyeol tidak akan membiarkan adiknya berhenti dan tidak akan membiarkan mencari uang di usianya yang masih kecil.
"Eh ada tukang sayur. kkk" Suara imut nan menyebalkan membuat Chanyeol menoleh ke samping. Disana lelaki mungil menatapnya menyeringai, bersama anak bullying yang juga teman sekelas bahkan dari kelas lain.
Baekhyun, menghampiri gerobak itu, "Hmm.. berapa sayur kol ini?" Tanyanya seperti akan membeli.
Chanyeol bangkit mendekati gerobaknya, "Pergi, Baekhyun. Aku mohon jangan ganggu aku. Aku belum dapat uang." Chanyeol mencoba mengambil kol di tangan Baekhyun.
Tapi, Baekhyun memindahkannya ke tangan kiri, membuat Chanyeol mengejar kesana saat dirasa akan dapat Baekhyun kembali memindahkan ke tangan lain.
"HAHAHA." Baekhyun dan yang lain tertawa merasa terhibur. Baekhyun melempar kol itu kearah temannya, yang langsung di tangkap, teman gengnya.
"Baekhyun please." Chanyeol mengusak rambutnya frustasi. Dia mendekati teman kelasnya yang lain, Daehyun. Yang tengah memegang kol itu, tapi sebelum mendekat kol itu di banting ke jalan yang bertepatan ada sebuah mobil lewat. Membuat kol itu sebagian rusak.
Mereka langsung tertawa, berbeda dengan Chanyeol yang kangsung berlari mendekati kol itu ketengah jalan. Iya, itu hanya kol, tapi dia tidak memiliki uang sepeserpun untuk menggantikan sayur itu. Dia juga mesti membeli obat untuk ayahnya, Chanyeol mengambil kol itu yang sebagian masih bagus.
Chanyeol menengok melihat mereka yang masih mengejeknya, lalu menghela nafas berusaha sabar, membereskan sayur-sayurnya yang berantakan berkat teman-teman itu.
Byun Baekhyun, anak dari donatur sekolah elit dimana dirinya sekolah, Baekhyun sosok yang penuh gengsi, dia tidak akan menyatakan cinta kepada orang-orang dan pasti orang lain lah yang akan melakukannya. Jika kalian tahu, Baekhyun mengganggu Chanyeol berkat dia menyukainya. Tapi, karena teman-temannya tidak menyukai Chanyeol. Baekhyun juga akan melakukannya dengan berpura-pura, dia hanya akan memainkannya tanpa merusak sayur, kecuali teman se gengnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Fanfic CHANBAEK
FanfictionFF CHANBAEK ✔ ONESHOOT/ Twoshoot✔ Short✔ GAJE✔ NC 🔞 Random✔ Mpreg ✔ YAOI ✔ BOYxBOY ✔ Salinan dari FFn