"NGAPAIN LU KE MARKAS GUA!" ucap Aidan dengan nada tinggi.
Aidan bersiap ingin mengajar Lawanya tetapi Bisma menghadang tangannya.
"Kenapa ga mukul gua?, Takut lu? Cemen?" Ucap Salno Musuh bebuyutan Aidan dengan jempol menghadap ke bawah.
"Cabut bro! Ada mental tempe di sini!" tukas Salno kepada anak buahnya.
Salno dan anak buahnya pergi begitu saja tanpa ada perlawanan, geng Salno yang bernama Flat dengan lambang Tengkorak dan di sempili tanda RIP langsung mencap gas nya.
"Udah Bos jangan di bawa ke hati kata kata bocah cebong itu" ucap Bara, Backingan Aidan.
"Tenang aja ngga gua bawa ke hati, paling cuman gua bawa ke dendam" tukas Aidan dengan wajah sangarnya.
"Set... Bos sangar amat" ucap Dino dengan wajah Pucat.
"Kenapa mangnya?!, Lu takut sama dia!" Protes Aidan kepada Dino dengan tatapan tajam.
"Engga Bos, muka lu nakutin solanya" ledek Dino, sehingga teman teamnya tertawa.
"Njir... Din lu kenapa tiba tiba takut begitu sama Bos Aidan?" tanya Sapto kepada Dino.
"Takut gua, baru pertama kali ngeliat wajah Bos kaya gitu gua mengedik ngerih jadinya" ucap Dino dengan wajah ketakutan.
"Udah... Ngapain pada ngomongin Bos si!" protes Asep
"Kenapa mang!" timpal Dino.
"Kaya engga ada kerjaan aja lu pada!" Asep
"Yailah segitu marahnya lu sama Gua" ucap Dino dengan wajah murungnya
"Astaga Bos, liat mukanya Dino dah udah kaya Banci ngga di kasih jatah aja" ledek Bara kepada Dino.
"Udah udah ngapain pada berantem si!" tegas Aidan.
"Dah mendingan pulang aja, udah malem besok jangan lupa yang tadi kita bicarakan" ucap Aidan dengan mengingat pembicaraan tadi siang.
"Oke Bos" Ucap serempak Dino, Asep, Bara
sudah larut malam akhirnya ke empat murid itu pergi dan dan menuju ke rumah masing masing.
#Maaf ini Author masih yang sama ya.
#So jangan lupa Votment nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aidan
Teen FictionMoto BAGS: Hancurkan, Binasakan, Matikan Aidan ketua geng BAGS yang sangat berani dengan Lawanya, cowo yang tampan dan sikap dinginnya menjadi perhatian di Sekolahnnya. Saat ketemu dengan wanita yang sangat Cempreng cantik dan imut Ia menjadi Terkes...