"Pak, saya mau di bawa kemana?" tanya Kasih dengan bingung.
"Udah kamu ikut bapa saja sekarang" jawab pak Suryono dengan menarik tangan kasih.
Pak Suryono masih menarik tangan kasih hingga sampai di ruang BK.
"Kasih, silakan duduk" ucap Pak Suryono, dengan memeberi kasih duduk.
Kasih yang mendengarnya langsung duduk tanpa basa basi.
"Bu, tolong panggil Aidan anak kelas 12 IPA II" pinta pak Suryono kepada Bu Santi.
"Siap pak, saya akan panggil" ucap Bu Santi dengan meyakinkan.
Lalu Bu santi keluar dari ruang BK dan menuju ke kelas Aidan yang berada di lantai 3.
Tak lama sampai di depan kelas Aidan, Bu Santi langsung mengetuk pintu.
Tok... Tok... Tok...
"Assalamualaikum bu" salam Bu Santi
"Walaikumsalam" jawab salam Pak Komar.
Pak Komar adalah guru fisika di SMA Trina Guna, ia sudah lansia bisa di bilang bapa dari semua muridnya.
Bu Santi langsung masuk dan menghampiri Pak Komar dan membisikinya.
"Aidan, kamu sekarang ikut Bu Santi" pinta Pak Komar kepada Aidan.
"Saya pa?" tanya Aidan dengan pura pura tidak tau.
"Ya iya kamu, memangnya siapa lagi! Kan cuman kamu doank yang bernama Aidan Krismana Nugroho" ucap Pak Komar dengan kesal.
"Tadi bapa engga manggil saya pakai nama panjang" ledek Aidan.
"KAMU YA DIBILANGINNYA MALAH NGELEDEK SAYA, BURUAN SANA IKUT BU SANTI" Tegas Pak Komar dengan tatapan tajam ke arah Aidan.
Tak nunggu waktu lama Aidan dan Bu Santi sampai di ruang BK.
"Aidan silakan kamu duduk di samping kasih" pinta Pak Suryono.
"Kenapa saya duduk di samping dia? kenapa engga di situ" bantah Aidan dengan menujuk ke salah satu bangku yg kosong.
"Kamu dibilangin masih aja ngebantah ya!" tegas pak Suryono.
Aidan langsung mendengus kesal, ia duduk di samping kasih dan memberi jarak agar tidak dekat dengan cewe bersuara cempreng itu.
"Sekarang bapa mau nanya sama kalian berdua" ucap pak Suryono dengan menatap Aidan dan Kasih bergantian.
"Nanya apa pa?" tanya Aidan dengan bingung.
"Kamu sedang apa berdua di lorong sekolah" tanya pak Suryono dengan menatap wajah Aidan dengan serius.
"Di lorong sekolah?" tanya Aidan dengan sikap biasa saja.
"Iya"
"Saya hanya bolos pelajaran ko pak" ucap Aidan dengan jujur.
"Hanya bolos saja? Tidak berpacaran?" tanya pak Suryono dengan meyakinkan.
"Pacaran!? Sama siapa pa?" tanya Aidan dengan panik campur kesal.
"Ya siapa lagi kalo bukan sama samping kamu" ucap pak Suryono dengan menatap Kasih.
Aidan langsung menatap manik manik mata Kasih dengan tajam.
"Saya pacaran sama dia?" tanya Aidan dengan kesal.
"Iya, bener kan kamu pacaran sama dia di lorong sekolah?" tanya Pak Suryono dengan meyakinkan.
"Nih, pak saya jelasin ya, saya di lorong sekolah itu sedang bolos pelajaran tiba tiba dia dateng hampiri saya, saya juga ga kenal sama dia, saya juga engga pacaran sama dia ngapain amat suka sama cewe kaya dia" penjelasan Aidan dengan menatap Kasih dengan tajam.
"Lah, gua juga ga suka sama lu ya, ngapain amat suka sama cowo anak berandalan kaya lu, bandel, bikin rusuh di sekolah, ga ada kerjaan dasar!" ucap Kasih dengan meremehkan.
"Sett ... Bocah ngegas, awas aja lu, kena akibatnya!" ancem Aidan dengan rahang mengeras.
Aidan langsung berdiri dan menuju ke pintu keluar dan meninggalkan Kasih dan guru guru tanpa mengucapkan salam.
"Pak, Bu, saya izin ke kelas dulu ya" pinta kasih dengan menyalimi tangan pak Suryono dan Bu Santi.
Kasih langsung menuju ke luar.
******
"Kasih, ke kantin yu" sapa Citra.
"Hmm ... Nanti aja deh gua susul" jawab Kasih dengan malas
"Yaudah gua dluan ya" ucap Citra dengan melambaikan tangannya.
Kasih sendirian di dalam kelas, ia merasa ada yang ngeganjal di bagian perutnya ternyata benar saja ia sedang lapar akhirnya kasih pergi menuju ke kantin.
Tak lama dia berjalan tiba tiba di hadang oleh teman teman Aidan yang berbadan besar.
"Ngapain si lu!" Protes Kasih.
"Kepo dasar lu!" Ucap Sapto Dengan meluruskan kedua tangan ke Samping.
"Lu ngapain hadang gua!" Ucap kasih dengan kesal.
"Lu ngga perlu tau" ucap Dino.
Aidan langsung berjalan dari arah belakang Sapto dan Dino, ia langsung berada di bagian depan dekat dengan Kasih.
"Mau ngapain lu?" tanya Kasih dengan ketakutan.
"Lu ikut gua sekarang!" Ucap Aidan dengan dingin.
Aidan langsung menarik tangan kasih dengan erat, kasih yang sedari tadi di pegang oleh Aidan berusaha untuk melepaskan tangannya dari Aidan tetapi pegangannya semakin kuat dan keras.
"Stop! Lepasin tangan gua!" Ujar Kasih dengan kesal.
Aidan tidak menghiraukan suara Kasih, ia masih bersih keras menarik tangan perempuan itu hingga sampai di gudang sekolah.
"Ngapain si bawa gua ke sini" ucap Kasih dengan bingung.
"Karna lu udah kurang ajar sama gua!" Ucap Aidan dengan suara tingginya.
"Gua ada salah apaan sama lu?" tanya Kasih dengan muka memerah.
"Salah lu adalah mejelek jelekan gua di mata guru" ucap Aidan dengan mendekatkan wajahnya ke Kasih dan tatapan tajamnya.
"E.e. maksud gua bukan gitu"
"Alah jangan ngeles lu!" bentak Aidan dengan memukul meja.
Kasih yang melihat Aidan memukul meja ia langsung merinding dan ketakutan.
"E.e gua minta maaf kalo gua nyakitin lu" ucap Kasih dengan minta maaf ke Aidan.
Kasih meminta maaf ke Aidan dengan menundukkan palanya dan menahan air matanya supaya tidak mengalir.
"Gampang amat lu minta maaf kaya gitu!" ucap Aidan dengan kesal.
Kasih tidak mengeluarkan suaranya karna ia takut di bentak oleh Aidan ketua geng BAGS.
"Oke, gua maafin lu tapi dengan satu syarat" pinta Aidan dengan memaafkan Kasih.
Kasih langsung mendongakkan palanya,"Apaan itu syaratnya?" tanya Kasih dengan ragu.
"Syarat nya lu harus jadi bagian geng BAGS" ucap Aidan dengan santai.
Kasih yang mendengarnya sontak kaget, apa yang di ucapkan oleh Aidan kepadanya.
"E.e. gua ngga mau" ucap Kasih dengan menolaknya.
"Kenapa lu ngga mau?" tanya Aidan
"Karna gua ga suka dengan geng geng" ucap Kasih dengan santai.
"Oke, kalo lu ngga mau juga ngga papa gua ga maksa"
Akhirnya Aidan dan teman temanya membiarkan Kasih pergi ke kelasnya.
#Updet Lagi Gaes
#Maaf typo bertebaran
#Jangan lupa di Vote dan Coment
#jangan lupa kasih tau teman teman mu
KAMU SEDANG MEMBACA
Aidan
Teen FictionMoto BAGS: Hancurkan, Binasakan, Matikan Aidan ketua geng BAGS yang sangat berani dengan Lawanya, cowo yang tampan dan sikap dinginnya menjadi perhatian di Sekolahnnya. Saat ketemu dengan wanita yang sangat Cempreng cantik dan imut Ia menjadi Terkes...