Sekolah SMA Trina Guna sudah sepi, karena anak murid sudah pada pulang semuanya.
Kasih wanita bersuara cempreng itu sedang berada di kelasnya ia sedang menjalankan tugasnya yaitu piket sekolah.
Akhirnya, Kasih sudah menjalankan tugasnya dengan rapih dan bersih, ia langsung bergegas menuju ke Kantin sekolah karena ia kehausan.
Sesampainya di kantin ia langsung mengambil sebuah botol air putih dan menuju ke tempat duduk yang berada di dekatnya.
"Mang, uang nya udah di taro ya Deket tempat minum mang" ucap Kasih dengan meminum Airnya.
"Eh, iya neng makasih" jawab tukang minum di kantin.
Kasih sedang bersenderan dekat meja, ia tidak mengetahui kalo ada Aidan di belakangnya.
"Kenapa hari ini panas banget si?" Tanya Kasih dengan membenarkan rambutnya yang acak acakan.
"Ya, mungkin hari ini lu ga ada semangat semangat nya" ucap suara berat dari belakang Kasih ialah Aidan krismana Nugroho.
Kasih yang mendengar suara itu langsung terkejut dan membalikan badannya ke arah Aidan.
"Njir, ngapain lu di sini?" Tanya kasih dengan heran
"Lagi nungguin lu" ucap Aidan dengan mengembangkan senyumnya ke arah Kasih.
Kasih langsung terkejut dengan ucapan Aidan, kasih berdiri dan pergi meninggalkan Aidan tanpa basa basi.
"Woy, mau kemana lu" Teriak Aidan dengan suara beratnya.
Aidan langsung berdiri dan mengejar Kasih yang sudah jauh darinya.
Aidan terus mencari Kasih dari kelas ke kelas lainya dan hasilnya tidak ketemu.
Aidan langsung menuju ke tempat parkiran saat ingin mengambil motornya Aidan melihat Kasih yang sedang berjalan menuju ke gerbang, tak nunggu waktu lama Aidan langsung menghampirinya.
"Hey, balik bareng yu" pinta Aidan kepada Kasih.
"Apaan si lo" jawab kasih dengan kasar
"Ayu balik bareng sama gua, nanti gua jajanin dah" pinta Aidan dengan cara di sogok.
"Hmm, engga deh makasih" ucap Kasih.
"Kali ini aja deh janji gua" pinta Aidan dengan memelas kan wajahnya.
"Yaudah, janji ya lu kali ini aja" pinta Kasih dengan menunjuk ke wajah Aidan.
"Iya-iya janji"
Aidan dan Kasih langsung menuju ke arah rumah Kasih, ia berhenti sebentar karena Aidan yang lapar dan langsung menuju ke tempat makan di pinggir jalan
"Mang, Pesen nasi kucing nya 2 ya" pinta Aidan kepada Mang Sono tukang Nasi kucing pinggir jalan.
"Apaan? Nasi kucing?" Tanya Kasih dengan heran.
"Iya,nasi kucing" jawab Aidan dengan menatap Kasih
"Berarti kaya kucing di rumah gua dong di aduk aduk tuh nasi make tulang ikan" ucap Kasih dengan gelagat seperti orang tidak tahu.
Aidan langsung tertawa senang dengan ucapan Kasih yang dengan ekspresi seperti orang aneh.
"Ih, ko lu ketawa si? Padahal kan nasi kucing ga enak" ucap Kasih dengan meyakinkan Aidan.
"Emangnya lu ga tau Nasi kucing?" Tanya Aidan.
"Tau, Nasi kucing yang di aduk aduk sama tulang ikan kan?" Jawab Kasih dengan ekspresi wajah aneh.
Aidan Kembali tertawa senang karena penjelasan dari Kasih dan ekspresi wajah yang aneh dan cantik.
Tak lama mereka berbincang, Mang Sono datang dengan nampan berisi dua mangkuk Nasi kucing yang di pesan.
"Nihh, nasi kucing nya udah siap" ucap mang Sono dengan menaruh mangkuk di depan Aidan dan Kasih.
"Iya mang makasih" ucap Aidan.
Mang Sono langsung menuju ke tempatnya lagi tak lama Kasih memanggilnya.
"Mang, mang Sono" panggil Kasih
Mang Sono yang sedang meracik nasi kucing mendadak berhenti dan menuju ke meja Aidan dan Kasih.
"Ya ada apa neng?" Tanya mang Sono
"Mau nanya mang?" Tanya Kasih
"Iya nanya naon"
"Ini nasi kucing nya ngga kaya kucing saya kan mang?" Tanya kasih dengan polos
"Ya engga atuh neng, yang bener aja mang Sono sama samain kaya kucing yang di kasih nasi sama ikan doang" ucap mang Sono dengan meyakinkan.
Kasih yang mendengarnya hanya ber-oh saja.
"Terus mang ini kenapa bisa di namaiin nasi kucing?" Tanya Kasih Dengan ingin tahu.
"Udah udah mang, mang Sono kerja aja lagi, jangan mikirin perkataan dia mang" pinta Aidan dengan menatap kasih dengan tajam.
"Udah makan lu, jangan banyak omong" pinta Aidan dengan dingin.
Kasih langsung bergedik ngeri dengan suara Aidan yang mendadak dingin.
"I.. iya"
"Awas lu kalo ngga abis, pulang sendiri" ancam Aidan
Kasih yang mendengarnya langsung menatap Aidan dengan kesal.
"Kenapa lu, natap gua kaya gitu?" Tanya kasih dengan dingin.
"Siapa yang natap lu lagi ke ge'ran lu" ujar Kasih dengan memeletkan lidahnya.
Aidan dan Kasih langsung menyantap makanan dengan lahap, Memang Aidan yang lapar jadinya ia habis duluan.
*******
"Makasih ya Dan, udah Anter gua pulang" ucap Kasih dengan mengembangkan senyumnya.
"Iya sama sama" ucap Aidan dengan mengembangkan senyumnya juga.
"Dah masuk lu sana" pinta Aidan
"Iya iya gua masuk" ujar Kasih dengan mengacungkan jempolnya.
Tak lama dari rumah Kasih ia langsung menuju ke markas BAGS dan melewati jalan yang sepi dan rawan Begal tetapi Aidan tidak takut dengan begal.
Tak jauh dari markas BAGS Aidan langsung di hadang oleh gang FLAT yang di ketuai oleh Salno ketua baru dari FLAT
Aidan langsung mengerem mendadak.
"Mau ngapain lu?" Tanya Aidan dengan memarkirkan motornya.
"Jangan beraninya keroyokan lu" ucap Aidan dengan menunjuk ke arah Salno ketua FLAT.
"kita tidak main keroyokan bro" ucap Salno
"Katanya lu ketua geng ko takut si, cemen lu mendingan mundur dah jadi geng" timpal salah satu geng BAGS.
Aidan yang mendengar ucapan salah satu dari geng FLAT langsung mengeras rahangnya.
"JAGA OMONGAN LU GOBLOK!!" Ucap Aidan dengan kasar
"Tahan bro, gua lagi engga mau ribut, gua cuman mau ngajak tanding geng lu" penjelasan Salno kepada Aidan.
"Tanding apaan?" Tanya Aidan
"Tanding basket di lapang Alister" pinta Salno
"Oke gua terima" ucap Aidan.
Aidan langsung menancapkan gasnya dan langsung menuju ke markas BAGS.
#UPDET LAGI GAES
#JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT
#JANGAN LUPA KASIH TEMEN TEMEN KALIAN
Salam manis Author ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Aidan
Teen FictionMoto BAGS: Hancurkan, Binasakan, Matikan Aidan ketua geng BAGS yang sangat berani dengan Lawanya, cowo yang tampan dan sikap dinginnya menjadi perhatian di Sekolahnnya. Saat ketemu dengan wanita yang sangat Cempreng cantik dan imut Ia menjadi Terkes...