Sebuah awal (Dua)

1.3K 114 7
                                    

 
         Pantai yang indah membuat suasana pagi makin cerah, ombak yang datang silih berganti mengising Keindahan pagi itu.
         Mereka semua datang dan berkumpul bersama, sambil asik berfoto-foto dan ada sebagian yang sedang memanggang ikan dan ayam untuk melengkapu jamuan makan siang mereka.

        Anak-anak di keluarga Vihokratana itupun ikut bergembira ria, begitu juga yang dirasakan Tay yang berada ditengah-tengah saudara dan sepupu-sepupunya seumuran dengannya, dan juga ada anak yang lebih tua darinya.
        Mereka semua saling menyayangi dan menghormati. karna itu yang selalu di ajarkan oleh keluarga besar ini.
       
         Jhon minta pada sanak saudaranya untuk mengambil foto keluarga masing masing keluarga secara bergantian.

         Dan Disaat pengambilan foto keluarganya, nala menggendong Bright yang baru seminggu dari kelahirannya, ia akan siap berfoto bersama ayahnya dan tay. Posisi pas dimana tay berdiri ditengah kedua orang tuannya.

           Kemudian dilanjutkan keluarga besar itu untuk difoto yang terdiri dari kakeknya hingga cucu-cucunya, begitulah kecerian yang selalu datang pada keluarga ini. Senyum dan tawa selalu menyertai.
         
   

         Setelah itu Siang harinya jhon mengajak Tay pergi jalan-jalan, dan sejenak mereka berhenti dimall untuk berbelanja beberapa keperluan mereka. Karna letak mall yang jauh dari tempat mereka, jadi john belanja lebih banyak dari biasanya.

           Tay begitu senang ia boleh di izinkan membeli mainan yang ia sukai, tak lupa ia memilihkan baju-baju bayi yang lucu untuk Bright adikknya. Tay jadi tak sabar untuk pulang melihat bright memakai baju pilihanyya itu.
          Beberapa jam jhon dan Tay berada didalam mall, akhirnya mereka telah selesai dalam berbelanja.
        Sudah banyak bungkusan belanjaan ditangan mereka, karna Tay terlalu kecil ia pun hanya membawa belanja mainannya saja.
Dan mereka pun kembali kedalam mobil yang sudah lama terparkir dihalaman mall itu, untuk segera pulang. Tak terasa mereka berberlanja terlalu lama hingga lupa akan waktu,

          "Yah, ayah tau tidak, aku bisa menyetir yah" ucap Tay yang sudah duduk didalam mobil duduk didepan bersama ayahnya, jhon tertawa lirih mendengar itu, "benar yah aku bisa, paman vinot yang mengajariku. Katanya aku ini hebat"

          "benarkah" ujar jhon sedikit bertanya, dan tertawa kecil.
          "benar yah, apa ayah mau lihat"
           "Ayah percaya kamu hebat," sambar jhon tak mau mematahkan semangatnya itu "tapi kamu masih terlalu kecil, Tay. Belum cukup usiamu untuk membawa mobil" lanjut jhon bicara lebih halus agar tay tidak merasa kecewa. Tapi tetap saja ia Melihat Tay cemberut mencibirkan bibirnya. memasang wajah sebalnya. Jhon hanya tersenyum mengusap kepalanya, "ayah itu sayang sama kamu, Tay. Ayah tidak mau kamu terluka" ucap jhon, Tay mengarah padanya. Seperti ada sesuatu yang membuat Tay mengerti akan ucapan ayahnya. Jhon pun menjalankan mobilnya itu,...

*
*
*

          Ketika sesampainya dirumah,
jhon terkejut mendengar suara tembakan, yang terdengar beruntun sangat nyaring, dan melihat beberapa mobil jeep terpakir tak jauh dari rumahnya yang berada ditepi pantai itu. Sepertinya ia kedatangan tamu yang tak diundang datang merusak kebersamaan mereka.
     
    
          Mobil john berhenti agak jauh dari sana, 

         "nala... bright" bisik jhon, menyadari sesuatu telah terjadi pada keluarganya disana.

        Jhon langsung menarik Tay turun dari mobilnya, dan berlari kearah rumahnya, tapi mereka pergi melewati belakang rumahnya.
Masih dengan berlari, jhon masuk menuju kamarnya.

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang