Sembilan

613 55 6
                                    

****

           Pagi ini New mengantar win kekampus, karna new masih merasa adiknya memiliki hubungan dengan pria yang ia tak sukai, memang sangat protektiv sekali kakaknya itu sampai win tak diberi kesempatan untuk bisa bertemu. Tapi win selalu punya cara dan kesempatan jika ia sudah berada dikampus untuk menemui bright.

        "kakakku itu memang menyebalkan, bright"
Keluh win saat berada dikantin, ia menceritakan sekilas bagaimana new dirumah yang selalu mengawasinya.

     "walau menyebalkan dia juga kakkamu win" ujar bright sambil memberikan minuman kaleng yang sudah ia belikan.

     "kau tidak tau sih, bagaimana sikapnya yang terlalu berlebihan padaku."

     "mungkin dia begitu karna ia tak punya pacar?"

    "mana ada yang suka padanya, kalau sikapnya begitu" ujar win mengeluh karna new yang sangat posesive padanya, Bahkan win rela membeli dua ponsel hanya untuk diam-diam berkomunikasi dengan bright.

     "bagaimana kalau kakakmu kita dekatkan dengan kakakku win." suatu ide yang tiba-tiba muncul diotak bright.

     "maksudmu?"

      "ya kita jodohkan mereka berdua." sahut bright "kalau p'tay dan p'new kita pertemukan  lalu mereka menjadi akrab, hubungan kita pasti akan aman. Lagipula p'tay juga belum memiliki seseorang yang penting dalam hidupnya. Karna Selama ini ia hanya memikirkanku"

      "Tapi aku tidak yakin kalau p'new sama sepertiku,bright. Apa ia dan kakakmu sama seperti kita, suka dengan laki-laki"

     "itu urusan nanti win, sayang. Kalaupun mereka tidak bisa dijodohkan. Mereka bisa menjalin pertemanan kan" sambar bright tangannya sambil mengusap kepala win dengan lembut.

     "tapi bagaimana cara mempertemukan mereka?" ujar win.

       Bright terdiam sejenak sambil berfikir juga bagaimana mempertemukan mereka berdua, karna yang bright tau tay sangat sibuk dengan urusannya sendiri.

****

       Esok harinya Tay menyiapkan sarapan keatas meja. Pria yang selalu rajin membuat makanan untuk adiknya, walau ia hanya bisa membuat beberapa menu makanan, tapi semua masakan buatannya selalu disukai bright. karna sejak kecil bright hanya bisa makan masakan yang ia buatkan.
   Sarapan hari ini Tay membuatkan spagety, menu yang udah tersaji dimeja makan. Dan bright pun menikmati sarapannya dengan tenang.
  tapi sesekali mata bright menoleh pada tay yang juga sedang menikmati makannya, ia ingin mengatakan sesuatu tapi takut akan menyinggung dirinya.
    sambil mengunyah makanan didalam mulutnya bright, mencari-cari kata yang bisa ia katakan saat ini,

   "ada apa bright" seru Tay, belum juga bright bicara, tay sudah lebih dulu menegurnya,
"apa kau mau bicara sesuatu" Tay sudah merasa bright memperhatikan dirinya disela makannya.
   "phi, apa kau sudah punya pacar?" tanya bright.
    Tay menghela nafas sejenak, masih sambil menikmati makannya "kenapa? Kau ingin aku cepat menikah. Supaya kau bisa bebas dari pengawasanku"

     "hei, phi. Aku itu sudah dewasa, untuk apa kau mengawasiku. Lebih baik kau mencari pasangan hidup supaya kau tidak frustasi dengan balas dendammu"

      "jangan bicara sembarangan, siapa yang frustasi. Lagipula bagiku kau itu masih adik kecil yang menjadi tanggung jawabku. Jadi aku tidak akan menikah dengan siapapun sampai aku tau kau bisa menjaga dirimu"

    "oke kalau begitu, aku mau berhenti kuliah" ucap bright spontan.

     "kau mau mengancamku!!" tay berhenti dari makannya seketika.
      "ini hanya sementara, setelah aku selesai membantumu, aku pasti akan melanjutkan kuliah lagi" jawab bright.

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang