08. seufrit cerita pt1

2.4K 226 0
                                    

Mingyu benar-benar menghukum wonwoo, bahkan tidak membiarkannya tidur. Beruntunglah kamar mereka kedap suara, jadi tidak akan ada yang terganggu dengan apa yang mereka lakukan

Dan sekarang wonwoo dengan sedikit bersusah payah menyiapkan sarapan. Sementara mingyu sibuk membaca laporan di tablet nya

"Bundaaaa~ selamat pagi~" Sapa Milano dengan ceria

"Ayah ga di sapa, hm?" Tanya mingyu

"Tch, ngapain? Milan bosen nyapa ayah, huh" Jawab Milano dengan tampang datarnya yang membuat Mingyu speechless karena perubahan respon anaknya itu benar-benar sangat berbeda

"Milan, ga boleh gitu sama ayah. Ayo minta maaf ke ayah" Saran wonwoo dengan nada keibuannya

Milan mencebik kesal "maaf ayah, milan salah" Ucapnya yang membuat Mingyu tak bisa marah melihat tampang lucu anak bungsunya itu

"Iya, di maafin ko" Jawab mingyu

"Lain kali ga boleh gitu yaa" Ucap wonwoo

"Iyaa bun"

"Pagi ayah, bunda, milan" Sapa jaemin yang baru saja datang bersama yang lain

"Pagi juga kalian" Jawab wonwoo

"Loh, yuvin hyung mana?" Tanya lucas

"Masih tidur mungkin" Jawab hyunjin

"Yaudah, biarin yuvin istirahat dulu" Ucap mingyu menegahi

Mereka pun melakukan sarapan tanpa yuvin, tapi ada satu yang membuat mingyu dan wonwoo tersedak

"Bunda lehernya kenapa, ko merah?" Tanya samuel dengan polosnya

"A-aah, ini digigit nyamuk" Jawab wonwoo dengan gugup berusaha menyembunyikan rasa malunya

"Digigit nyamuk apa digigit ayah?" Goda lucas yang tentu tahu itu bukanlah bekas gigitan nyamuk

"Kenapa ayah harus gigit bunda? Bunda nakal yaa?" Tanya hyunjin dengan nada jailnya

"E-engga! Ini karena n-nyamuk. Iya nyamuk ko nyamuk" Jawab wonwoo dengan wajah memerah. Mingyu sendiri hanya diam berusaha tenang sambil mengumpati lucas dan hyunjin

"Loh, bunda sakit? Mukanya merah gitu" Tanya baejin

"Ah, engga ko engga" Jawab wonwoo yang semakin malu membuat wajahnya semakin memerah

"Ekhem. Kalian kalau sudah selesai, cepat berangkat. Nanti telat" Ucap mingyu dengan nada tegasnya

Wonwoo memberikan bekal pada mereka dan dengan begitu mereka berangkat dengan rasa geli karena berhasil membuat orang tuanya malu dan salah tingkah

×××

Saat ini wonwoo sedang asik membaca novel sembari duduk nyaman di kasur sementara mingyu entah sejak kapan dirinya sudah berbaring sembari memeluk erat pinggang kecil wonwoo

"Wonwoo-ya"

"Hm?"

"Kupikir aku sakit"

Ucapan mingyu sukses membuat wonwoo panik seketika lalu menaruh bukunya dan mengalihkan atensinya kepada mingyu

"Sakit apa?" Tanya wonwoo serius

"Sepertinya ada yang salah sama jantungku" Jawab mingyu tak kalah seriusnya

"Memang kenapa?"

"Jantungku selalu berdebar cepat setiap sama kamu, trus waktu anak-anak ngegoda kita juga. Ah kadang juga terasa sesak kalau liat kamu lebih akrab sama yang lain dibanding aku"

Wonwoo termerung, dirinya paham itu bukan lah penyakit. Tapi ciri-ciri seseorang yang mulai memiliki perasaan khusus. Tapi dirinya takut untuk mengatakan yang sebenarnya.

Secepat itu  kah mingyu mulai memiliki perasaan khusus padanya? Apakah akan baik? Jujur saja, dia masih terhantui oleh bayangan masa lalu

"M-mungkin kamu harus cek ke dokter gyu" Jawab wonwoo

"Iya kah? Kalau gitu aku harus bertemu hoshi hyung besok"

"Kamu kenal hoshi oppa?"

"Tentu, dia sahabatku. Apa kalian dekat? Kamu manggil dia oppa"

"Iyaa, dia tunangan woozi. Kami dekat karena woozi sahabatku sejak sma"

"Ah, begitu"

"Iyaa, hm gyu... Boleh aku tahu tentang anak-anak?"

"Memang apa yang ingin kamu tahu, hm?"

"Seperti bagaimana mereka saat kecil, ibu mereka dan— uh, apa aku salah bicara gyu?" Tanya wonwoo saat melihat perubahan mingyu yang mengeluarkan sepasang telinga dan ekornya

Mingyu mencoba meredam emosinya dan kembali ke wujud manusianya lalu menatap wonwoo dengan serius

"Yuvin, baejin, hyunjin, jaemin dan milan adalah anak kandungku. mereka berbeda ibu dan ibu mereka adalah wanita terbejat yang pernah aku temui.

Ibunya yuvin, adalah wanita dari keluarga terpandang, awalnya aku kira dia baik tapi ternyata setelah yuvin lahir, dia datang padaku dan meminta ganti rugi. Anggap saja aku membeli yuvin dari ibu kandungnya sendiri, tapi dia juga anakku.

Setelah memberikan wanita itu uang dengan jumlah banyak, aku membunuh keluarganya karena secara kebetulan keluarganya melakukan hal bejat terhadap perusahaanku dan mengganggu keluarga kim"

Penjelasan mingyu membuat wonwoo termerung, dia bisa merasakan emosi yang dipendam mingyu terhadap ibu kandung yuvin. Dia heran kenapa di dunia ini masih ada ibu sekejam itu?

Mother of the Panthers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang