1. Awal.

152 14 6
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya klik bintang di pojok kiri bawah.
sumpah. vote dari kalian naikin mood aku banget guys..

Ini belum ke inti kok,ada perkenalan juga di slide selanjutnya. So,selamat membaca🖤

----

Pukul 17.00 WIB

"SYAAAA! cepetan dongg" celetuk Diva. Ia mulai bosan.

"Iyaaaaa,bentar. Ini gue bingung,div mau pake kalung yang mana ya, menurut lo yang hitam atau silver!???" Teriak Marsya dari dalam kamarnya.

"apa aja ihhhh terserah,gc"

"Iya iya iya!" Marsya gelagapan. Pasalnya,ia sudah prepare lalu make up dari pukul tiga sore. Ya,maklum, kalian tahu'kan,cewek kalau berdandan memang lama.

Marsya sudah siap,ia mengambil tas selempang nya diatas meja belajar,lalu keluar kamar menemui sahabatnya yang duduk di sofa.

Raut wajah Diva sudah mulai bete.
Diva mendelik, "lama"

Marsya hanya cengengesan, Diva sempat tertegun,ia merasa hari ini sahabatnya tampil lebih wow dari biasanya.

"Lo..dandan?" Diva memperhatikan penampilan Marsya dari atas sampai ujung kaki.

Marsya mengangguk dua kali. "Kenapa kenapa!? jelek yaa?" Tangannya memegang kedua pipinya,panik.
"Lipstik gue cemong?"

"Ihhh,apasi. Lo tumben rapih,mau ngerjain tugas atau mau cari jodoh?" Seperti biasa. Diva memang nyelekit  kalau berbicara. Tapi itu,termasuk kata-kata pujian sebenarnya.

Marsya tertawa, "baru sadar kalo gue cantik?" Katanya sambil menjulurkan lidah kearah Diva.

Diva menaikkan satu sisi bibirnya. Sahabatnya kepede'an,tapi memang fakta kalau Marsya yang biasa saja sudah cantik,hari ini tampil lebih cantik.
"Geer,deh"

Hari ini mereka ingin pergi ke sebuah cafe. Berniat mengerjakan tugas sekolahnya disana. Tapi,kita lihat saja nanti. Jangan sampai ujung-ujungnya malah gosip dan melupakan niat awal mereka.

🥀🥀

"Halo,div!? Kalian dimana,sih?lama bangettt. Keburu lumutan nih gue nungguin lo pada"

"Ini udah didepan,bawel" kata Diva. Marsya hanya tertawa mendengar suara khas jutek dari Diva.

"Hmmm, cepat" lalu sambungan telepon itu terputus sepihak.

Tiga serangkai ini, Marsya, Diva, dan Rara. Sangat lengket,kemana saja pasti selalu bertiga. Sejak bertemu di sekolah menengah atas, mereka resmi menjadi sahabat. Diva si bijaksana tapi jutek, Marsya si ambis tapi receh. Lalu terakhir, Rara,si ratu gosip penyebar hot news. Tidak usah khawatir, Rara memang jagonya mencari tahu berita terbaru, khususnya berita diarea sekolah.

Rara misuh-misuh tidak jelas,matanya mendelik pada kedua sahabatnya yang sengaja berjalan lambat kearahnya,Marsya cekikikan sampai menutup mulut menggunakan tangan kanannya. Sementara Diva terkekeh geli.

"Si Rara kasian banget, dikelilingi orang-orang bucin" kata Marsya berbisik di telinga Diva,temannya itu duduk dipojokan dengan muka tertekuk, disekitarnya banyak anak remaja seusia mereka yang sibuk bermanja-manja dengan pasangannya. Marsya tidak tahan,ia cekikikan lagi.

Raut muka Rara tampak sudah kusut. Sejak tadi ia menahan..menahan semua berita yang sudah ia dapatkan hari ini. Seperti biasa, ingin menyampaikan hot news pada kedua sahabatnya itu. Tapi,karena mereka lama, Rara jadi bete. Tapi ia pastikan semua hot news hari ini,akan ia beritahu pada dua teman laknatnya itu.

BOY PROBLEM (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang