8. Miss you,mom

42 11 13
                                    

hey,sebelum baca jangan lupa vote ya!!🖤🖤

Darrel berdecak kesal,karena sedari tadi ia menelfon Beverly berkali-kali,tapi nomor pacarnya itu tidak bisa dihubungi. Alias tidak diaktifkan.
Ia menunduk dan memijat kedua pelipisnya. Saat ini,kepalanya serasa ingin pecah. Semalam ia membeli beberapa barang di minimarket. Tetapi,saat ingin membayar,pelayan kasirnya bilang kalau kartu kreditnya ditolak,huh. Pasti ayahnya membekukan kartu kreditnya. Ditambah lagi pacarnya yang beberapa hari ini sifatnya sangat aneh. Sebenarnya apa yang disembunyikan Beverly darinya? Sikap pacarnya itu berubah drastis,entah kenapa, sekarang pacarnya itu sangat sensitif. Selalu baper dan gampang sekali marah. paling manja jika ada maunya saja.

Para temannya hanya memperhatikan tingkah laku Darrel yang sepertinya gelisah,Fero akhirnya membuka suara.
"Selingkuh kali tuh,cewek kesayangan lo"
Darrel melirik sinis,terlihat mengeraskan rahangnya. tetapi bibirnya tetap mengatup rapat,tidak berkata apa-apa.

"Udah rel,lo kan cakep nih.. gampang kali dapetin cewek yang lebih cantik dari si verly" imbuh Daffin sambil meniup kuah mie yang masih panas,ia baru memesannya tadi.
"Tinggalin aje kalo dia duain lo" lanjutnya.

huh, temannya ini. Hanya memperkeruh suasana saja. Sudah tau mood Darrel sedang tidak baik,malah diceramahi kayak gitu.

Darrel hanya diam saja tidak menanggapi ucapan para temannya itu. Ia berdiri lalu memakai jaket kulitnya dan menenteng tas nya. Ia hendak pergi dari tempat ini. Ya,mereka semua masih di warbi.

"Eeeee mau kemana rel?" Ucap Reyhan,matanya mengikuti arah gerak-gerik Darrel.

"Cabut" jawabnya datar juga dingin.

"yaelah masih jam segini rel" imbuh Leon.

"Tau,ntar balik kerumah,bete lagiii, badmood lagiiii" ucap Daffin dengan nada mengejek.

yaa..yaa. lagi-lagi ucapan teman-temannya itu ia hiraukan. Kali ini, mood nya benar-benar rusak. Darrel menyalakan mesin motornya,lalu pergi tanpa basa-basi sepeserpun.

Reyhan menggelengkan kepalanya, "gitu tuh,kalo udah terlalu bucin"

"Apasi spesialnya si verly,alay gitu" timpal Daffin.

"Namanya juga udah cinta fin,susah." Jawab Fero sambil memainkan handphone nya.

"Tau lu, emangnya elu...cinta nya gak dibales-bales sama si rara" Reyhan terkekeh geli karena Daffin langsung mendelikkan mata kearahnya

"Belom,liat aja ntar" jawab Daffin percaya diri.

🥀🥀🥀

Marsya melangkahkan kaki kedalam rumahnya,saat sampai di ruang tengah,ia melihat 2 koper, satu berukuran besar dan satunya kecil. Ya,orang tuanya sudah menata rapi barang bawaannya. Ia mencari keberadaan ibunya,
"Eh non,udah pulang"ucap  bibi nya yang baru keluar dari kamar tamu. Ia sedang menyapu lantai.

Marsya refleks menengok kearah belakang, "bi,mama dimana?"

"Mungkin dikamar nya,non"

Marsya kembali melangkahkan kakinya menaiki satu persatu anak tangga ke lantai dua rumahnya,kamar orang tuanya itu,selantai dengan kamar dia.

"Mama" ucapnya yang sudah berada diambang pintu kamar orang tuanya.

Ibunya yang dipanggil 'mama' itu menengok ke sumber suara tersebut, "eh Marsya,sini nak" ucapnya lembut. Ia duduk di ranjangnya yang berukuran king size itu,sambil merapikan beberapa file milik suaminya.

BOY PROBLEM (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang