6.Penasaran

33 13 14
                                    

Hati-hati,typo bertebaran. Jika melihat,tolong beritahu ok.
----

"Sebenarnya,tadi kenapa sih ly?" Tanya Darrel yang penasaran akan keributan yang tadi menimpa pacarnya.

Mereka sekarang berada dikelas Darrel,XI ipa 5. Ia masih mencoba menenangkan verly. Ya,dia memanggil nya verly,mungkin agar lebih singkat. Pacarnya itu yang sejak daritadi mulutnya masih belum berhenti mengumpat cewek itu--si Marsya.

"Pokoknya dia ngeselin banget!" Ucap nya kesal.
"Ih liat nih... rambut aku jadi kusut arghh" ia menyisir rambutnya yang kusut itu dengan kedua tangannya. Dan,mulutnya masih saja menggerutu kesal.

"Iya-iya,tapi tadi gimana awalnya?"Darrel kembali bertanya,lalu mencoba merapihkan rambut coklat Beverly

"Ya dia jambak aku pokoknya!" Jawabnya masih dengan nada kesal.

"Kan ga mungkin dia jambak lo tanpa sebab." Timpal Fero yang baru saja datang ke kelasnya. Sementara Daffin,Leon dan Reyhan hanya diam mendengarkan.

"Ck. Apansi lo! nyambung-nyambung aja!" ucap Beverly melirik sinis kearah Fero

"Kan,gadanta." Ucap Fero sarkas.
Ia sudah muak dengan kelakuan buruk si cewek sahabat nya ini. Dia yakin bahwa dialah yang mencari masalah duluan. Karena memang biasanya seperti itu.

"Udah,ro" ucap Darrel membela pacarnya.

Fero menatap tajam Darrel sekilas,lalu berlenggang pergi keluar kelasnya. Merasa muak sekali melihat kelakuan Beverly.

"Mau kemana rooo!!?" Reyhan bertanya penasaran

"Menghindari drama murahan." Jawab Fero datar tanpa menengok kebelakang.

"Ikuttttt! Hahahah" Reyhan terkekeh lalu ikut keluar kelas menyusul Fero

"Woi tungguin hannn!" Ucap Daffin yang ingin menyusul mereka juga,lalu diikuti oleh Leon.

Tinggal-lah mereka berdua yang duduk di bangku kelas Darrel, Beverly masih sibuk mengurus rambutnya yang kusut,darrel memperhatikan verly yang sibuk sendiri

"Udah rapih,sayang" ucapnya lalu menyelipkan rambut verly ke samping telinga. "Ceritain ly,temen aku udah pada keluar semua tuh" lanjutnya kembali bertanya karena masih penasaran.

"Ihh!udah ah,aku tuh pusing rel!bahas yang lain aja.." jawab beverly lalu menyenderkan kepalanya ke bahu Darrel.

Darrel menghela nafas kasar.
"Yaudah" jawab Darrel yang sudah menyerah.

----

"Muak banget gue sama kelakuan si verly" ucap Fero memulai pembicaraan. Ia dan ketiga temannya itu sedang duduk di bangku panjang yang terletak di depan kelas mereka.

"Sama. gue juga" ucap Reyhan yang sedang melihat datar kedepan. Entah apa yang ia lihat.

"Gue sih masi ngehargain Darrel aja,makanya gue diemin tuh ceweknya." Ucap leon sambil memainkan hape nya.

"Ho'oh sama" timpal Reyhan lagi.

"Yeu, ngikutin mulu lo" Daffin menjitak dahi Reyhan lalu terkekeh

"Ish sakit pea!!" Reyhan mendorong bahu Daffin sambil mengerucutkan bibirnya lalu menggosokkan dahinya menggunakan tangan kirinya. Leon dan teman-teman nya tertawa melihat Reyhan yang mengerucutkan bibirnya itu. "Sok imut anjir" ucap Fero lalu terkekeh geli. Reyhan hanya mendelik kan matanya lalu kembali seperti biasa. Sungguh amarah yang singkat..

"Eh fin,ada rara tuh" ucap Fero yang melihat Rara berjalan kearah mereka.  Bukan. Rara tidak berjalan kearah mereka. Ia hanya melintas melewati kelas mereka,lalu pergi menuju ke kantin. Ia ingin membelikan makanan untuk Marsya yang masih syok atas kejadian tadi dan diva yang masih sibuk menenangkan Marsya.

BOY PROBLEM (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang