2.Dia Darrel

81 14 2
                                    

Apa boleh buat, diva tau cowok itu. The most wanted di sekolah ini. Yang bisa nya cuma bikin ulah.
Dan diva gamau terima resiko yang gak diinginkan. Kalau dia samper cowok itu,akan tumbuh lagi masalah baru.

1. Dia badboy. Jujur saja,Diva gak terlalu berani hadapin nya.
2. The most wanted. Belum lagi ia berurusan dengan para fans Darrel cewek-cewek alay di sekolah,yang banyak sekali menyukai nya. Kalau diva ngomel-ngomel ke dia, disangka caper.
3. Ini yang paling parah. Diva gamau berurusan dengan nenek sihir yang satu itu. Siapa dia?Kalian bakal tau nanti.

Yap. Namanya Darrel saheptra.
Cowok yang gayanya keliatan badboy tapi sangat dingin. Dia berani bawel dengan teman-teman dekatnya saja. Jadi,kalau tiba-tiba dia bawel atau care, berarti kamu penting buat dia. Dan,ditambah lagi ia memiliki wajah yang sangat mendukung. Seperti Tuhan sedang tersenyum saat menciptakan dirinya. Cuma sayang, kelakuannya ga sebagus tampangnya. Ia selalu saja bikin ulah didalam maupun luar sekolah. Dan masih ada saja yang menyukainya. Bahkan,hampir setiap hari di loker mejanya pasti berisi surat cinta,coklat,dll dari para pemuja rahasia nya. Dan tak akan pernah digubris sama sekali oleh Darrel.

"Aduh sya,sini-sini gue bantu. Sakit bgt ya?emang kurang ajar tuh cowok. Ayo kita ke UKS" tanya diva cemas

"Udah gausah div,gue laper banget sumpah. Kita ke kantin aja. Lagian cuma pusing dikit doang kok, ayo" ajak Marsya,yang perlahan berdiri dari jatuhnya. Ia berdiri sambil membersihkan rok nya dari kerikil yang menempel.

"Bener nih lo gpp?maaf ya gue gabisa samper tuh cowok buat ngomelin dia.g-gue agak takut sih sya"

"Iya gpp,ayo" marsya menarik tangan diva,lalu menuju ke kantin.

🥀🥀🥀

Saat Marsya dan diva sudah masuk ke area kantin,ia melihat keberadaan geng bradiz yang sedang tertawa kencang,tawa mereka menghebohkan seisi kantin.
Bradiz,itulah nama geng nya Darrel
Mereka hanya beranggotakan 5 orang. Tapi serasa 100 orang. Berisik banget,nakal,selalu berurusan sama guru BK. Ya tapi gue akuin,mereka cogan semua sih. Tapi yang paling digemari cewek-cewek ya ketuanya. Si Darrel--

"Eh rel tapi tadi kocak banget sumpah mukanya si rahma,kayak pengen nangis! Hahahahaha" ucap Daffin. Dan disusuli oleh tawa mereka berlima.

"Rel,tipi iki binirin siying simi kimi" ejek Reyhan,lalu ia tertawa sangat keras.

"Eh rel,tapi lo beneran gak suka kan sama cewek modelan kayak Rahma gitu?" Ucap leon, seraya membuyarkan tawa mereka semua.

"Ya gak lah!najis. Cewe cupu kayak gitu modelan gue?eneg bre" ucap Darrel dengan muka merasa jijik pada sesuatu.

"Eh,kalo dipikir sih..mending rahma rell daripada verly" ejek Reyhan

"Idih?" Imbuh Daffin.

Darrel hanya mendelik malas.

"Boong deng,mending rora" kata Reyhan lagi. Ia terkekeh, sekarang ia beralih memanasi Daffin.

"Gua aduin Wyna." Jawab Daffin santai.

"Aduin. Wyna ga mempan digituin" Reyhan tertawa
"Wlee,apalo" lanjutnya kearah Daffin. Ia mengejek.

--------


Sementara, Marsya dan Diva yang sedang melihat mereka dari kejauhan,merasa jijik dengan sikap mereka. Yang sok,dan tidak menghargai perempuan.

Marsya mengernyitkan dahi nya
"Eh div,itu yang tadi ngelempar bola kena kepala gue kan ya?"

"Iya,tau kan lo sekarang sikap dia kaya gimana. Makanya tadi gue gamau samper dia,malah nanti harga diri gue dijatohin tuh sama mereka" ucap Diva kesal.

"Nakal banget ya mereka kayaknya"

"haduh sya,bukan kayaknya lagi. Tapi emang nakal beneran kaliii" ucap Diva lalu memutar kan kedua bola matanya.

"kok gue bisa gatau mereka ya" tanya Marsya heran.

"Ya kan lo baru 5 bulan sekolah disini. Udah gausah bahas mereka. Gausah diliatin juga sya,ntar mereka geer" Diva menarik tangan Marsya untuk mencari tempat duduk dikantin

Marsya manggut-manggut tanda mengerti ucapan temannya itu.

"Lo duduk sini aja sya,mau pesen apa?biar gue yang pesenin,lo kan masih pusing. Oh iya sini gue beliin siomay pesenan Rara"

"Gue mau bakso aja deh div. Ok thankyou beb" ucap Marsya dengan senyum sumringah nya.

🥀🥀🥀

"Nih Ra siomay pesenan lo"

"Thankyou div,btw jutek amat lo. Ga ikhlas yagh!?" Ucap Rara sambil mengunyah siomay nya.

"Ikhlas kok. Cuma gue kesel aja ra,sama si darrel. Masa tadi dia ngelempar bola basket kena kepalanya Marsya. Dan dia gada rasa bersalahnya sama sekali" ucap Diva sangat kesal.

"Udah div,lagian gue juga udah gpp kok. Liat nih udah gpp kan?" Marsya menunjukkan senyum lebarnya ke sahabatnya itu.

"WHATTT? DARREL DIV?DEMI APAA?GILAGILAGILA" Rara teriak sambil melotot kaget.

"Terus gimana?masa dia gak ada reaksi samsek sii?parah gila. Ganteng ganteng kok gada akhlak. Etapi gpp sih untung ganteng" lanjut Rara.

"Hih apaansi lo,gausah dipuji orang kayak dia!" Hardik diva yang sudah sangat kesal.

"Ih! Itu fakta keleusss" jawab Rara.
"Tapi sayangnya udah diambil sama si nenek sihir" lanjutnya

"Nenek sihir?siapa?" Imbuh Marsya penasaran.

"Eh Bu Anin otw ke kelas. Duduk ditempat kalian masing-masing" ucap Danu serius.
Ucapannya membuat murid-murid panik,lalu pada kembali ketempat duduknya masing-masing. Btw,Danu ketua kelas 11 IPA 2.

"Besiap. Beri salam"

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu" ucap murid sekelas berbarengan.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu. Selamat siang anak-anak. Mari kita awali pembelajaran ini dengan mengucapkan lafadz basmalah"

"Bismillahirrahmanirrahim" jawab murid serentak.

"Ok. Kumpulkan tugas rangkuman yang minggu kemarin ibu kasih. Taruh diatas meja ibu"

Marsya,diva & Rara terlihat sangat tenang.karena mereka sudah mengerjakan tugas tersebut.

🥀🥀🥀

Haiii! Jangan lupa vote & komen ya guys!
Di chapter selanjutnya,akan ada pertemuan antara Marsya dan darell nih. Ikuti terus ceritanya ya!

BOY PROBLEM (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang