#Nayla POV
Aku tahu dengan jelas bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, yang ada hanyalah manusia yang mencoba untuk terlihat sempurna. Terlihat sempurna di mata seseorang yang disukainya. Seperti halnya diriku yang ingin terlihat sempurna di matanya.
"Hey, kamu kenapa diam saja?"tanya seorang pria yang tidak lain ada kekasihku. Davi, seorang pria yang usianya terpaut 8 tahun denganku. Dia adalah teman baik kakakku. Dia bekerja di kantor yang sama dengan kakakku. Dia pria yang begitu mempesona kata teman-temanku. Aku terlambat menyadari bahwa aku suka dia hingga dia menyatakan perasaannya padaku.
#flashback
"Mas kenapa tegang gitu mukanya?"tanyaku padanya yang sedang fokus menyetir.
"Nay, kamu lagi nggak sama siapa-siapa kan?"tanyanya yang membuatku bingung.
"Maksud Mas Davi apa?"tanyaku meminta penjelasan lebih.
"Kamu lagi sendiri kan?"tanyanya terlihat gelisah.
"Maksud Mas Davi apa sih? Aku nggak ngerti."ucapku sambil mengerutkan kening.
"Kamu nggak punya pacar kan?"tanyanya yang membuatku diam seribu bahasa. Kami baru saja pulang makan malam bersama keluargaku. Namun mereka lebih dulu pulang meninggalkanku dengan Mas Davi. Alhasil, Mas Davi yang mengantarku pulang. Aku tidak menyangka akan mendengar pertanyaan seperti itu dari mulutnya.
"Nay? Mas salah ngomong ya?"tanyanya lagi sambil menepikan mobilnya.
"Ehm, enggak kok Mas. Memangnya kenapa Mas nanya seperti itu?"tanyaku sambil menatap matanya.
"Mas sayang sama kamu, Nay."ucapnya sambil menggenggam tanganku. "Mas ingin jagain kamu terus. Nay mau nggak jadi pacar Mas?"tanyanya lagi yang membuat jantungku serasa mau copot.
"Mas jangan bercanda deh. Mana mungkin Mas suka sama anak bocah kayak aku..." ucapku sambil membuang pandangan keluar jendela. Dia sudah berumur 28 tahun sedangkan aku masih berumur 20 tahun. Jelas kita memiliki sifat yang berbeda. Walaupun kuakui dia memang tampan. Namun aku belum tahu apa aku menyukainya atau tidak.
"Nay?" ucap Mas Davi sambil menarikku untuk menghadapnya.
"Ya?"
"Jawabannya apa?" tanyanya terdengar frustasi.
"Ehm, memangnya Mas Davi serius suka sama aku?"tanyaku sekali lagi untuk memastikan kebenarannya.
"Lebih dari sekedar suka. Mas cinta sama kamu. Mas sayang sama kamu. Dan Mas ingin terus berada disamping kamu. Selamanya."ucapnya dengan tatapan yang begitu intens.
"Mas Davi serius?!"tanyaku kaget, tidak menyangka pria tampan didepanku memiliki perasaan lebih terhadapku. Tidak ada salahnya untuk dicoba kan?
"Ehm... ya aku mau jadi pacar Mas Davi."ucapku sambil menganggukan kepala.
"Are you serious?"tanyanya tak percaya.
"Yes. I'm so serious."ucapku mantap sambil membalas pelukannya.
#flashback end
"Hey, kamu kenapa diam saja?"Mas Davi mengulang kembali pertanyaannya.
"Ah enggak kok, Mas."kilahku.
YOU ARE READING
THIS IS LOVE
RomanceTHIS IS LOVE..... Begitu hati kita seharusnya terpaut hanya untuk satu orang. Namun, entah sejak kapan aku mulai menyukai dua pria sekaligus yang lebih parahnya.... mereka bersahabat. Pria pertama sudah jelas takkan bisa kuraih, lalu pria kedua tera...