Chapter 9

222 18 0
                                    

Hai semua aku yang baik hati(lol) muncul lagi walaupun part sebelumnya gak ada yang vote. It's oke:))) aku harap kalian suka sama part yang satu ini. please, jangan lupa tinggalin jejak kalian dengan vote+comment di part ini:))) btw, aku share fotonya Nayla(ceritanya) yaaaa...

HAPPY READING GUYS*-*

(salam hangat, rindingdong)

******

Ketika aku turun menuju meja makan, aku melihat Papa sedang asik berbicara dengan Mas Rega. Mama sibuk mengoleskan selai coklat untuk  Papa. Mas Rega terus mengunyah rotinya sambil mendengarkan Papa berbicara padanya. Aku segera duduk disebelah Mas Rega.

            “Pagi semua!”sapaku sambil tersenyum dan meminum susu vanilla kesukaanku. Mereka semua menjawabnya dengan serempak. Aku terkekeh mendengarnya. Aku pun mengoleskan selai strawberry pada rotiku dan segera mengunyahnya sampai habis.

            “Ma Pa aku berangkat dulu ya!”ucapku sambil menghampiri Mama dan Papa untuk mencium tangannya. “Assalamualaikum……”

            “Wa’alaikumsalam. Hati-hati dijalan ya, sayang….”ucap Mama sambil mengusap kepalaku lembut. Aku hanya menganggukan kepala, lalu segera meninggalkan meja makan.

            “Nay tunggu!”teriak Mas Rega sambil menahan lenganku.

            “Ada apa Mas?”tanyaku bingung.

            “Mas antar ya? Sekalian berangkat ke kantor…”ucapnya masih menahan lenganku.

            Aku berpikir sejenak sebelum menganggukan kepalaku. Mas Rega pun menggenggam tanganku untuk mengikuti langkahnya sampai mobil.

“Silahkan tuan putri….”ucapnya sambil membukakan pintu mobilnya untukku.

“Terima kasih….”ucapku sambil tersenyum ke Mas Rega.

“Kemarin itu maafin Mas ya…”ucapnya terdengar menyesal. Aku mengerti arah pembicaraannya. Aku tersenyum tipis.

            “Gapapa Mas…”ucapku pelan sambil menatap lurus ke depan. Dia mengacak-acak rambutku gemas. “Ihhhh, rambut aku jadi berantakan Mas!!!”teriakku sambil menepis tangannya. Dia hanya tertawa lalu fokus menyetir kembali.

            “Belajar yang bener ya!”ucapnya sambil mengelus pipiku lembut ketika kami sudah sampai di kampusku.

            “I-iya… ehm makasih ya Mas. Hati-hati dijalan!”ucapku sebelum turun dari mobil Mas Rega.

            “Nay tunggu!”teriaknya sambil menahan lenganku agar berbalik menghadapnya.  Aku segera berbalik menghadapnya. Dia menarik wajahku agar mendekat kearahnya.  Dia mencium keningku lama. Aku sangat nyaman dengan perlakuannya ini. Aku tersenyum. Begitupun juga Mas Rega. “Love you….”ucapnya setelah melepaskan ciumannya dikeningku.

            “Mas…. jangan ucapin kata-kata itu lagi.”ucapku sambil menjauh darinya. Dia mengerutkan keningnya.

            “Kenapa? Mas gak minta jawaban dari kamu kok, Mas hanya ingin mengatakannya saja…”ucapnya sambil mengusap wajahnya frustrasi.

            “Mas selalu merusak suasana. Yaudah aku masuk dulu. Daaah…”ucapku sebelum meninggalkannya masuk kedalam Fakultas Sastra.

---

            Kuliah hari ini sangat padat. Dalam satu hari ada empat mata kuliah dan baru selesai pukul 4 sore. Aku benar-benar lelah saat ini. Aku merenggakan ototku di bangku taman kampus. Aku mengecek ponselku dan tersenyum membaca pesan dari Mas Davi.

THIS IS LOVEWhere stories live. Discover now