Sahabat dalam Peluh
Senyum terik mentari masih bersikukuh membakar tubuh
Jiwa-jiwa tangguh berjalan menapaki aspal dengan kaki melepuh
Sungguh susah dan peluh tak pernah aku mengeluh
Saat kau selalu menemaniku meski dirimu ringkih dan rapuhSahabat rasa saudara, sahabat rasa kerabat
Meski penat dunia semakin runyam menjerat
Kau tetap tangguh berdiri dan dekat
Dengan bibir yang selalu mendebat penuh nasihatTanganmu tak pernah terlipat
Selalu terjulur menjabat penuh semangat
Sepekat senyum yang selalu menjadi obat
Kala diri ini mulai merasa penatAku berdiri bukan karena hebat
Tapi karena sahabat yang membayang gelap
Sahabat yang mendoa dengan khidmat
Sahabat yang tak berkarat meski peluh menyerbu dan menjilatAku hebat bukan karena tangguh
Tapi karena dirimu sungguh
Sahabat dalam peluh
Sahabat dalam keruh
Sahabat dengan cinta yang menyeluruh---QatSeleva---
