Angin sepoi - sepoi menampar lembut pipinya . Pemandangan yang indah dihadapan dipandang kosong , kedengaran suara gelak ketawa ahli keluarganya , jelas sekali seperti keluarga gembira .
Tapi tidak bagi dia , dia memandang cucu perempuannya sebelum terbit satu keluhan di bibir . Dia meraup kasar mukanya , lagaknya tika ini persis seorang yang sedang dihuni pelbagai masalah .
Dia lantas mengasingkan diri setelah mendapat panggilan dari seseorang yang amat dia kenali , Burhan , kawan baiknya . Berita yang diterimanya cukup memberi kesan terhadap nya .
Sedang dia mengelamun , bahunya di sentuh lembut oleh seseorang , dia mengangkat wajah satu senyuman cuba dipamerkan walaupun dia tahu orang itu pasti dapat menangkap senyum palsu nya .
" kenapa ni abang ? " soalnya lembut . Tahu benar yang suaminya itu sedang mengalami masalah .
Tifanny , isteri kepada Dato Kamal , seorang gadis kacukan yang berjaya menambat hatinya . Mereka sedar masing - masing mula jatuh hati apabila dua tahun bekerjasama .
Selepas berkahwin , mereka dikurniakan seorang anak dan dengan itu Tifanny membuat keputusan untuk menjadi suri rumah sepenuh masa .
Semakin hari kerja Kamal semakin berisiko , terkadang dia memburu dan juga diburu . Biasalah manusia ada saja benda yang ingin diirikan .
Kelahiran cucunya membuatkan dia tidak senang duduk , dia takut cucu nya akan menjadi mangsa kepada musuh nya diluar sana .
" abang ? " lamunan nya tersentak . Hampir dia terlupa kehadiran isterinya ini .
" nanti abang cerita kat rumah , tak sesuai kita cerita kat sini " Kamal memberi kata putus .
Mahu tidak mahu , dia kena beritahu perkara ini , dia tidak mahu nanti isteri nya terkejut dengan ketiadaan nya . Dia tahu , pertempuran akan meragut nyawanya juga .
<♡>
isterinya yang sedang mencuci pinggan dipandang , dia segera menghampiri .
Pili air ditutup , tangan isterinya ditarik perlahan , Tifanny hanya menurut dengan penuh tanda tanya .
Pegangan dilepaskan setibanya diruang tamu . Mereka duduk bertentangan menghadap satu sama lain .
Kamal menggenggam erat tangan isterinya lalu dielus perlahan . Tifanny sudah tidak senang duduk tapi masih menunggu kata - kata dari suaminya . Mata biru Tifanny ditatap nya lama .
" abang kena pergi , tapi... mungkin abang tak kan balik lagi . " kata - kata itu membuatkan Tifanny terpana .
" apa maksud abang ni ? "
" keluarga kita dalam bahaya , abang rasa sudah tiba masanya untuk abang tamatkan semua ni . "
" apa yang abang cakap ni , Ny tak faham la "
" azskel , dia dah terlepas dari tahanan , abang rasa sekarang dia tengah cari abang , sebelum yang lain jadi mangsa abang kena halang dia ."
Tifanny terkedu , Azskel merupakan kawan baik kepada Kamal dan juga Burhan . Ketiga mereka membesar bersama - sama seperti adik beradik , tapi semuanya berakhir apabila Azskel mengkhianati mereka .
Betapa terkejutnya Tifannya dan Kamal apabila mendapat tahu yang Azskel telah membunuh Burhan . Semua itu disebabkan ketamakan dan rasa cemburu .
Mereka dibesarkan bersama - sama oleh Mahaguru terkuat pada masa itu . Mereka diajarkan seni mempertahankan diri dengan teknik yang berlainan .
Tapi antara mereka bertiga , Kamal terpilih untuk mempelajari keseluruhan teknik tersebut . Pada mulanya mereka gembira bersama , tapi mula timbul rasa iri dalam diri Azskel .