Happy Reading
Daisy sedang berada dalam kamarnya. Sudah jam 18:35. Sedikit lagi, Ayah dan bunda pulang. Sudah dua hari ia tidak masuk sekolah. Kemarin, ia merasa badan nya baru habis di pukul orang. Dan hari ini sudah membaik. Tapi ia tidak masuk sekolah lagi karena bangun terlambat.
Daisy sudah memberanikan diri untuk bertanya pada ayah. Apa alasan ayah dan kenapa ayah memisahkan dia dari Qaila dan Syifana. Lama menunggu. Daisy mendengar bunyi clakson mobil. Akhirnya, ayah dan bunda pulang. Ia semakin harus kuat mendengar apa alasan ayah.
Baik itu karena Ayah yang tidak ingin melihat Daisy bahagia, atau tidak sayang Daisy. Dan alasan lain nya yang menyakiti hatinya. Ia harus kuat dan menerima semua alasan dari ayah nya. Berjalan menuruni tangga, mendapati Ayah dan bunda yang baru saja memasuki pintu rumah. Duduk di sofa, tanpa berbicara.
Ayah dan bunda juga ikut duduk tanpa di suruh. "Sudah makan?" Tanya bunda.
"Belum."
"Kenapa belum?" Tanya bunda lagi.
"Nungguin Ayah sama Bunda." Mendengar jawaban Daisy, bunda melirik seketika ke arah ayah. "Mau bertanya sesuatu." Lanjut Daisy.
"Bertanya apa sayang?" Tanya bunda lagi.
Daisy melirik wajah ayah yang masih datar.
"Daisy ingin bertanya...." Daisy menggantungkan kalimatnya.
"Bertanya apa?" Tanya ayah.
Mendengar pertanyaan dari ayah dengan nada dingin nya, Daisy ingin melepas keinginan nya untuk bertanya. Tapi, dia juga sudah penasaran dan harus tau alasan nya.
"Kenapa ayah misahin Daisy dari Qaila dan fana? Apa alasan nya?" Tanya Daisy, dengan wajah tertunduk.
Ayah bangkit dari duduk nya. Dan beralih duduk di samping Daisy. Mengelus lembut pucuk kepala Daisy. "Kamu mau tau alasan nya?"
Merasakan halus lembutan tangan ayah di puncak kepala. Sudah lama sekali, tidak ia rasakan tangan ayah menyentuhnya.
"Lebih baik cerita saja padanya. Biar dia juga tau. Apa alasannya. Supaya salah paham antara kalian berakhir." Sambung bunda.
Helaan nafas terlihat dari ayah. "Dulu, waktu ayah masih SMP seperti mu. Ayah memiliki dua orang teman yang sudah ayah anggap sebagai sahabat ayah. Ayah sering nginap di rumah mereka secara bergantian. Bahkan ayah melawan opa sama oma, yang melarang ayah. Trus, ayah pernah nolongin teman ayah, yang bernama alex. Dia hampir nyaris kehilangan nyawa, karena ada mobil yang ingin menabraknya. Ayah menolongnya. Sampai ayah yang ke tabrak. Tidak ayah pikirkan nyawa ayah sendiri."
Daisy membalikkan badan nya, menatap ayah dan mendengarkan cerita ayah. Ayah rela seperti itu demi sahabat ayah? Tapi kenapa ayah misahin anak nya sendiri dengan sahabat nya?
"Satu bulan ayah di rumah sakit. Tidak ada satu pun dari antara mereka menjengguk ayah. Ayah bertanya pada opa dan oma kamu. Tapi tidak ada jawaban dari mereka. Sampai ayah keluar rumah sakit dan mulai bersekolah kembali. Ayah senang, karena bisa bertemu mereka lagi. Tapi saat ayah menyapa mereka, mereka tidak menanggapi ayah. Dan mereka malah mendapat teman baru. Ayah selalu di bully mereka. Ayah tidak melawan. Karena ayah sudah menganggap mereka sahabat."
Daisy menatap bunda. Bunda tersenyum. Kasihan sekali nasip ayah.
"Sikap mereka tidak pernah berubah. Sampai ayah sadar. Bahwa ayah sudah salah memilih teman. Dan dari situ, ayah membenci mereka. Dan ayah tidak suka dengan yang namanya sahabat. Sekedar berteman, itu tidak masalah."
![](https://img.wattpad.com/cover/218409174-288-k368527.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DAISY AKSA
Teen Fiction@Daisy_Stella_Gintara Cewek cantik, berambut panjang. Anak satu satu nya dari Wiliam_Faldi_Gintara dan Sifabella_Anatasya_Gintara Sebuah perpisahan, membuat Daisy tidak mau menerima orang baru dalam hidup nya. Sebuah salah paham yang terjadi anta...