"Masing masing orang memiliki masa lalu yang berbeda beda. Dan masa lalu, bukan harus selalu di kenang dan di tangisi. Tapi jadikan lah masa lalu, sebagai penbelajaran untuk menjalani kehidupan ke depan nya lagi."
°Aksa Najmi Yogaswara°Happy Reading
Pelajaran pertama sudah berakhir. Seperti biasa. Calya, Aurelia, Iqyan, dan Abdi menemani Daisy yang masih setia di tempat duduknya. Membaca buku, tanpa bosan.
"Abdi? Lulus nanti, cita cita lo jadi apa?" Tanya Calya yang mulai bosan, karena dari tadi hanya diam saja.
"Gue sih pengen jadi pilot." Jawab Abdi.
"kalo jadi pilot..lo harus berani di ketinggian."
"Tapi gue tinggi baru 30 meter aja udah takut!"
"Cemen lo!" Sambung Iqyan.
"Trus kalo cita cita lo jadi apa?" tanya Calya pada Iqyan.
"Gak tau juga sih gue. Tapi gue lebih tertarik megang perusahaan." jawab Iqyan.
"Brarti lo harus pintar. Harus rajin belajar." Pesan Calya.
"Kalo lo Lia? Mau jadi apa?" Tanya Iqyan pada Aurelia yang sedari tadi hanya mendengar. Sudah seperti Daisy saja.
"Gue pengennya sih jadi dokter!" Jawab Aurelia.
"Kalo lo mau jadi dokter, lo cocok kok! Lo gak bodo bodo amat kayak gue dan Abdi." Kata Iqyan.
"Lo sadar diri ya, Yan?" Sambung Calya.
"Trus kalo lo apa Ya?" Tanya Abdi pada Calya.
"Gue binggung mau jadi apa. Makanya gue tanya cita cita kalian semua. Siapa tau gue bisa ikut ikutan." Jawab Calya.
"Cita cita itu, keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran kita. yang selalu mau diperoleh pada masa mendatang." Sambung Daisy.
Tumben Daisy berbicara? Biasanya kan ogah kalau bicara. Di tanya aja susah buat di jawab. Ini tanpa badai topan berbicara sendiri.
"Maksud lo?" Tanya calya binggung.
"Maksud gue, cita cita itu harapan yang selalu lo inginkan untuk tercapai nantinya." Jawab Daisy
"Oh gitu. Tapi belum ada yang ingin gue capai sih," kata calya lagi. Memanfaatkan keadaan, karena Daisy berbicara tanpa di tanya.
"Suatu saat nanti, lo akan punya cita cita."
"Lo sakit Sy?" Tanya Iqyan heran. Iqyan dan Abdi sudah tau. Aksa sudah menceritakan tentang perdebatan Aksa dan Daisy kemarin di taman belakang. Dan seperti nya, Cewek ini sudah sadar.
Daisy menggeleng. "Sorry selama ini gue cuek dan sombong sana kalian. Gue gak mau nerima kalian dalam hidup gue."
"Lo gak perlu minta maaf. Lo gak salah kok. Masing masing orang memiliki ma--"
"Masa lalu yang berbeda. Dan masa lalu, bukan harus selalu di kenang dan di tanggisi. Tapi buatlah itu sebagai pembelajaran untuk kehidupan ke depan nya." Sambung Aksa memotong pembicaraan Aurelia.
"Thanks!" Kata Daisy. Meski terkadang, suara Daisy masih terdengar cuek, tapi mereka senang. Akhirnya, Daisy mau menerima mereka. Orang baru dalam hidup nya.
Kriuk kriuk kriukk
"gonggongan perut siapa tuh?" Tanya Iqyan.
Calya tersenyum malu. Menutup wajahnya dengan buku Daisy.
"Ke kantin yuk?!" Ajak Daisy.
"Lo mau ke kantin?" Tanya calya heran.
"Malas! Tapi perut lo udah bunyi." Jawab Daisy jujur.

KAMU SEDANG MEMBACA
DAISY AKSA
Teen Fiction@Daisy_Stella_Gintara Cewek cantik, berambut panjang. Anak satu satu nya dari Wiliam_Faldi_Gintara dan Sifabella_Anatasya_Gintara Sebuah perpisahan, membuat Daisy tidak mau menerima orang baru dalam hidup nya. Sebuah salah paham yang terjadi anta...