Resiko :3

4.9K 156 7
                                    

Menurut Essa barang yang dibutuhkan sudah lengkap, akhirnya mereka memutuskan berjalan menuju kasir, saat perjalanan ke kasir tiba-tiba Essa terhenti di tempat boneka, Essa tertarik dengan salah satu boneka itu

"Mas Essa kepingin boneka itu" menunjukan boneka yang Essa inginkan

"Kamu ngapain main boneka" melihat boneka yang Essa tunjukan

"Bukan untuk mainan Mas, buat di peluk gitu kalau tidur" bibir Essa mayum

"Kamu juga tiap hari aku peluk kalau tidur, kurang?" mendekatkan wajahnya ke wajah Essa

"E,eh,h, bu,bukan gitu maksud Es,sa iya Essa kepingin aja" ucap Essa gelagapan lalu menjauhkan wajah Danis dari hadapanya

"Hmm.. ambil kalau kamu suka"

"Yeah.... makasih Mas" mengambil boneka dengan spontan Essa jinjit mendekat pipi Danis, tinggal beberapa cm lagi menyentuh tetapi Essa tersadar ini adalah tempat umun, Essa pun menurunkan jinjitannya

"Opss maaf Mas, ya,udah ayok" menarik tangan Danis menuju kasir, Essa merasa lega, untung di lorongan itu tidak banyak orang jika iya dan terjadi pasti Essa sangat malu
~

"Kamu mau makan dimana?" tanya Danis

"Euh...... terserah Mas" sepertinya essa tau jika Danis sudah banyak bicara berarti sikap manjanya itu akan segera datang

Mereka memilih resto dekat supermarket dan langsung memilih tempat duduk yang bagus

"Mbak" panggil Essa kepada pelayan

"Mas makan apa?" tanya Essa

"Samain aja sama kamu"

"Grilled beef 2 sama orange juice 2" ucap Essa kepada pelayan

"Hmm maaf, ini Abangnya ya Mbak?, ganteng banget Mbak kaya cowok blasteran Korea" niatnya pelayaan itu hanya ingin memuji Danis tetapi ditanggapi pedas oleh Essa

"Maaf juga iya Mbak ini SUAMI saya bukan Abang saya" Essa yang menekankan kata suami, ini adalah resiko jika membawa Danis keluar banyak banget yang cewek-cewek centil yang sok caper di depan suami nya itu tidak anak ABG Mbak-Mbak Tante-Tante sama saja

"Oh..... maaf Mbak saya tidak tahu" lalu pelayan malu pergi meninggalkan Danis dan Essa

"Kanapa sih kamu sensi bangetkan emang aku ganteng" ucap Danis sambil terkekeh

"Yah habisan mereka tuh pada centil sama Mas liat tuh mana pandangan cewek-cewek kesini semua" Essa cemberut

Pesenaan mereka pun akhirnya datang, tidak menunggu lama mereka langsung menyantap hidangan lezat di resto ini
•••

Mereka pulang sekitar jam setengah sepuluh sampai dirumah, Essa langsung kedapur membereskan barang belanjaan tadi, sedangkan Danis mengganti baju dengan piayaman, selesai berpakaian Danis kebawah menghampiri Essa kedapur

"Sayang" suara khas manja Danis

Mendengar 1 kalimat itu Essa sangat deg deggan, Essa sangat senang jika Danis bersikap manja kepadanya tetapi kalau sikap dinginnya Essa sangat takut mau ngapain aja

"Iya apa Mas" melihat Danis duduk di meja makan

"Masih lama?"

"Sebentar lagi kok Mas siap" Essa masih fokus membereskan belanjaan

"Sayang aku kepingin susu"

"Ha susu?, tapi perasaan tadi Mas gak ada ngambil susu" Essa berusaha mengingat

"Yaudah besok Essa belikan susu yah Mas" lanjutnya

"Aku gak mau susu yang kemasan aku mau susu yang itu" menjulurkan telunjuknya tepat kearah dada berisi Essa

"E,eh ngomong apasih Mas, Mas udah ngantuk?, mendingan tidur duluan" memastikan kalau Danis sedang ngelantur

Essa menghampiri Danis berharap dia hanya ngelantur, Danis pun memeluk pinggang Essa

"Aku mau susu" rengeknya

"Tapi kan Mas..." ucap Essa terpotong

"Gak!!!!!..... aku mau susu titik!"
Akhirnya Essa mengalah, Essa tuh orangnya sangat penurut jadi ia juga harus menuruti kemauan aneh Danis

"Essa sini ih buruan" rengek Danis karena lama sekali mengganti baju

Dan mau tidak mau ia menurutinya lalu merebahkan tubuhnya di samping Danis

"Aku mau susu cepetan" sambil membuka kancing piayaman Essa lalu menaikan salah satu bra Essa

Danis menghisap nipple essa dengan lembut sesekali ia gigit karena gemas dan membuat essa sedikit mendesah karena sensai geli

"Ahhhh' gigit nya jangan kuat-kuat Mas pelan ajahh..." mata Essa terpejam menikmati setiap isapan Danis

Danis menghiraukan ucapan Essa dan melanjutkan kegiatannya

"Hmm manis" ucap Danis di sela-sela menyusu

Essa berfikir kalau payudaranya ini tidak mengeluarkan asi sedikit pun pasti sangat hambar tetapi tidak bagi Danis ini sangat manis

Beberapa menit kemudian Danis tertidur sesekali menghisap nipple, essa merasa gemas saat melihat Danis seperti bayi, akhirnya Essa juga tertidur tanpa melepaskan nipple dari mulut Danis
•••

Pagipun tiba Essa terbangun kemudian melihat Danis tetap di atas dada nya dengan mengelumun nipplenya

"Mas bangun" menepuk pipi Danis dengan lembut

Danis membuka matanya perlahan Essa pun langsung melepaskan nipplenya dari dekapan mulut Danis dan membuat Danis merasa kehilangan

"Kok di lepas" kecewa Danis

"Mas gak liat nippleku merah gara-gara semalaman didalam mulut Mas" sambil menurunkan bra lalu memperbaiki piayaman, Danis langsung memeluknya menenggelamkan wajahnya di dada Essa

"Nggak ni susuku bukan susu kamu" sambil mendusel-dusel tidak terima di dada Essa

Essa pun merasa geli saat Danis mendusel-dusel, Essa mengiyakan ucapan Danis agar cepat selesai dan menyuruh Danis mandi jika Essa tetap melanggatinya pasti tak ada habisnya












                               ❄️❄️❄️

Soryy kalau yadongnya gaje

Myhube Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang