4.[FIRST KISS]

657 13 0
                                    

Sempetin VOTE+KOMEN ya MAKASIH🙏

Zars berjalan keluar menuju mobilnya dengan tergesa gesa.

Ia memasuki mobilnya lalu melaju dengan kecepatan tenang.

Zars menghembuskan nafasnya panjang sembari mengingat kejadian yang baru saja menimpanya.

Bertemu peria misterius itu di lift,
Hampir terjatuh karna kakinya sendiri,
Rambutnya yang tersangkut di kancing kemeja pria tadi,jepit dikepalanya yang membuat pelipis pria itu berdarah,bertemu pria itu lagi di ruang kerja Gio.

Oh astaga

"ZarsBell bodoh, ceroboh, sangat memalukan" rutuk Zars kepada dirinya sendiri.

Sepanjang ia menyetir,dia tidak bisa mengalihkan pikirannya dari pria itu.

"Oh Tuhan mengapa aku malah mengingatnya terus.....Stop! Aku harus melupakan semua kejadian tadi.pria itu hanya membuatku tidak fokus" Zars memijat pangkal hidungnya.

Mungkin dengan makan dan sedikit meminum jus di caffe bisa membuatnya sedikit tenang dan dapat melupakan semua hal yang berkecamuk di pikirannya.

Yaa.... akhirnya Zars memutuskan untuk makan dan meminum jus di kaffe kesukaannya.

Zars memilih tempat duduk yang berada di pojok ruangan yang berhadapan langsung dengan taman di samping caffe itu.

Seorang waiters menghampiri Zars lalu menyerahkan buku menu padanya.
"Permisi apakah anda ingin memesan?" Ucap pelayan itu. "Ya ya" jawab Zars lalu memilih menu yang ia pesan.

"Saya ingin Onion ring dan Mocktail" ucap Zars setelah memilih menu. lalu ia mengembalikan buku menu kepada pelayan. Pelayan itupun mencatat menu yang dipesan oleh Zars.

"Onion ring satu piring dan Mocktail satu gelas" ucap waiters itu mengucapkan kembali pesanan Zars. Zars pun mengangguk.

"Baik silahkan ditunggu pesanannya" lanjut pelayan itu lalu berlalu pergi.

*****

"Kapan kau memiliki waktu luang untuk kita membahas pekerjaan sekaligus nongkrong" tanya Devon kepada Gio.

"Kapanpun aku bisa dudee" ucap Gio sambil tersenyum.

"Bagaimana jika nanti malam kita keluar dan bersenang senang" ajak Devon kepada temannya yang sudah lama tidak ia temui karna beberapa bulan terakhir ini dia berada di LA untuk mengurus perusahaanya yang ada di sana.

"Tentu kawan,oh ya bagaimana jika di Colosseum saja?" Gio berdiri lalu kembali duduk di kursi kerjanya.

Devon pun ikut berdiri "tentu,kupikir aku harus pergi sekarang" ucap Devon.

"baiklah sampai nanti di club pria iblis" Gio terbahak meledek Devon dengan sebutan 'iblis jahat' karena sahabatnya yang satu ini selalu menjadi santapan para jalang jalang yang ada di bar.

"Oh ya jangan lupa membawa wanita sexy hahaha" ucapan Devon di sambut gelak tawa oleh keduanya.

"Oke aku pergi, bay" lanjut Devon lalu ia segera melangkah kaki menuju parkiran tempat ia memarkirkan mobilnya.

Devon memasuki mobilnya lalu segera melaju,cacing di perutnya sepertinya ingin meminta makanan karena ia memang bekum makan.

Devon berniat untuk mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum ia kembali ke kantornya.

Devon memilih makan di sebuah tempat favoritnya yaitu Union deli cafe.

Setelah sampai Ia memarkirkan mobilnya lalu segera turun.

My Real ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang