Wanita cantik yang melihat dirinya dipantulan cermin itu tersenyum manis.
Ia melihat pantulan dirinya di cermin, kemeja putih santainya yang ia kenakan dipadukan dengan celana jeans panjang yang membuat tubuhnya terlihat sangat indah dipandang mata serta polesan make up natural yang sangat membuatnya selalu tampil elegan dan menawan.
Setelah dirasa penampilannya sudah pas ia segera melangkah meninggalkan kamarnya yang di dominasi dengan warna putih bersih itu.
Ia menuruni tangga yang menghubungkan lantai bawah dengan lantai atas tempatnya tinggal.
Dilihatnya kedua orangtuanya dan kakak laki lakinya yang sudah duduk di meja makan.ia menghampiri ketiga orang tersebut lalu duduk di bangku yang kosong.
"Morning sayang" ucap wanita yang tampak sudah tidak muda lagi,namun ia masih terlihat sangat cantik dan menawan.
"Morning ma pa" ucap Zars yang hanya menyertakan kedua orangtuanya,tidak untuk kakak laki lakinya.
"Hei,apa kau tidak melihat laki laki tampan sepertiku ini?" Ucap Gio,kakak laki laki Zars yang saat ini menduduki posisi sebagai direktur utama Leicester Property. Perusahaan keluarganya. Perusahaan besar dan ternama.
"Ups maaf,aku pikir disini hanya ada aku mama dan papa hahaha" jawab Zars sambil terbahak dan disambut gelak tawa oleh kedua orangtuanya.sedangkan gio hanya diam dan menatap Zars ketus dengan wajah masam.
"Kupikir aku akan berangkat" gio meletakkan garpu yang ia pegang di piring dengan sedikit keras hingga menimbulkan suara dentingan.sepertinya mood nya hilang seketika.
Saat hendak berdiri dan berjalan Zars sengaja menendang kaki Gio tidak begitu keras namun terasa oleh pemiliknya. "Heiiii kau marah padaku?oh lihatlah maa,dia sangat mudah merajuk" ucap Zars terkekeh kecil.
Gio tidak meneruskan langkahnya lalu ia mencubit kecil hidung adiknya "kau ini" ujar Gio "memang sekarang sudah waktunya aku berangkat" sambungnya sembari melihat jam tangan Rolex yang ia kenakan.
"Oh baiklah baiklah.cepat keluar dan selamat beraktifitas Tuan" Zars mengatakannya sambil menunduk berlagak seperti pelayan yang menghormati majikannya.namun ia juga sengaja menyelipkan kata kata seperti sedang mengusir kakaknya itu. Kedua orangtua merekapun hanya terkekeh melihat tingkah kedua anaknya yang masih seperti bocah.
"Baiklah nona Leicester.Ma Pa Gio berangkat" ucap Gio kepada Zars dan kedua orangtuanya.
"Hati hati sayang" ucap Celine ibu Gio dan Zars sekaligus istri dari Gerald Leicester. pemilik perusahaan Leicester Property.
"tentu ma" setelah mengucapkan kalimat itu,Gio segera melangkah keluar menuju lobi Mansion besar nan megah ini.
Tak selang beberapa lama Zars yang sudah menghabiskan sarapannya pun segera berpamit kepada orangtuanya untuk pergi ke butiknya.
"Zars berangkat ma pa" pamit Zars dan mencium kedua orangtuanya.
Setelah itu ia segera berangkat dengan mobilnya dan tidak ditemani oleh sopir pribadinya.
Dikarenakan Thomas,supir pribadinya meminta izin mengambil cuti untuk menemani istrinya yang sedang hamil dan sebentar lagi akan melahirkan,akhirnya ia terpaksa harus menyetir mobilnya seorang diri.
Tak menunggu waktu lama Zars segera melesatkan mobilnya menuju tujuannya dengan santai.
*****
Sepanjang perjalanan ia mendengarkan musik kesukaannya. Ia memilih lagu
Lo Que Siento - Cuco
Zars sejak kecil sangat menyukai lagu lagu Spanyol karena ia sering mendengar Gerald menyanyikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Real Obsession
RomanceDevon Hamilton dan Zarsabella Leicester sepasang kekasih yang memiliki sifat sangat terbalik. Devon,CEO tampan yang sangat angkuh dan keras kepala. Sedangkan Zars, wanita yang memiliki hati dan sifat yang lembut serta penyabar. Seperti apakah kelanj...