My Real Obsession

6.[Helper]

Malam yang ditunggu pun tiba.
Devon segera bersiap untuk kembali berpesta dengan Gio dan Alex.

Sudah lama ketiga pemuda itu tidak berkumpul untuk sekedar minum dan bermain.

Selain karna Devon yang mengurus perusahaanya yang berada di Indonesia Alex juga sedang turun tangan untuk meresmikan cabang hotel barunya yang berada di ibu kota yaitu Washington.

Sedangkan Gio,dia sendiri yang tidak kemana mana.Gio tetap mengurus perusahaanya di Dallas,Texas.

Ketiga pemuda ini masih digolongkan sangat muda untuk menjadi pimpinan di perusahaan besar milik keluarga mereka.

Devon dan Alex yang berusia 24 tahun dan Gio yang terpaut sedikit tua dari mereka yaitu 25 tahun.

Ketiga pria yang kebetulan sama sama keturunan Indonesia ini selalu menjadi pusat perhatian apabila mereka bersama.

*****

Devon segera turun dari kamarnya dan segera menuju mobilnya.

Saat ia hendak menjalankan mobilnya ia berpikir sesuatu.

Devon mengambil handphonenya yang ada di saku celananya.

Ia mencari nomor seseorang dan Yapp...

Devon menghubungi Gio.

"Hey apa kau sudah berangkat?" Tanya Devon

"Belum,baru saja aku selesai mandi.memangnya ada apa?" Jawab Gio dari seberang telepon.

"Apa adikmu ada dirumah?" Tanya Devon antusias.

"Ada sepertinya, untuk apa kau menanyakannya?" Bingung Gio.

Devon diam dan tidak menyahut, seperti sedang berpikir sesuatu.

"Hey cepat katakan ada apa?!" Lanjut Gio.

Devon tersadar dari lamunannya lalu berkata

"Tunggu,aku akan menjemputmu"

"Kenapa kau harus menjemputku?"

Devon berpikir keras untuk menjawab pertanyaan Gio tersebut.

Tidak mungkin sekali jika ia mengatakan bahwa sebenarnya dia ingin bertemu dengan adik pria itu.

"ah tak apa, bukankah rumahmu searah.aku akan melewati rumahmu juga kan.jadi kenapa kita tidak membawa satu mobil saja?" Alasan Devon yang sedikit masuk akal.

"Baiklah,tunggu aku akan bersiap"

Setelah mengatakan itu sambungan pun terputus.

Devon segera melajukan mobilnya menuju rumah Gio yang tidak jauh dan kebetulan selalu ia lewati jika hendak ke club.

Devon sampai dirumah mewah dan megah bernuansa putih itu.