- - - - - - - - - - - - - Menjaga Hati tetap Bersih - - - - - - - - - - - - -
"Bila hati kian bersih, pikiran pun akan jernih, semangat hidup nan gigih, prestasi mudah teraih" – Grup Nasyid Snada
Benarkah demikian? Benarkah orang yang memiliki kemauan akan menjaga hati mereka agar tetap bersih ? Sebuah pertanyaan yang menarik untuk dijawab. Kemauan mendorong Anda bertindak sesuka hati. Kesungguhan hati akan tumbuh saat seseorang memutuskan untuk mewujudkan keinginannya.
" Hati bersih mendorong Anda mampu berpikir secara jernih.
Anda pun lebih bersemangat serta gigih dalam meraih prestasi"
Pengertian berhati bersih dalam hal ini adalah perasaan tenang, positif, dan optimis terhadap apa yang Anda lakukan, apa yang Anda alami, dan apa yang anda hadapi. Hati bersih mendorong Anda mampu berpikir secara jernih. Anda pun lebih bersemangat serta gigih dalam meraih prestasi. Namun, jika hati Anda sempit, disamping Anda kian jauh dari Tuhan, pikiran pun menjadi rumit. Inilah yang membuat Anda sakit lahir dan batin, karena kehidupan Anda terasa terus mengimpit.
Pada Agustus 1997 dokter menyatakan Virginia Whitting mengidap kanker payudara stadium lanjut. Kankernya tumbuh antara delapan hingga sepuluh tahun sebelumnya. Dalam pembedahan, tumor sebesar jeruk itu di buang. Untuk mempertahankan hidupnya, Virginia mengikuti pengobatan konvensional. Suatu ketika, ia dianjurkan dokternya untuk mengikuti pengobatan baru yang beresiko dengan nama penyelamatan sel punca (sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang tumbuh berbeda di dalam tubuh, atau stem cell). Pengobatan ini dilakukan dengan mengambil sel punca dari sumsum yang dibekukan, lalu dimasukkan kembali ke dalam tubuh.
Selama pengobatan rawat-jalan, ia kerap muntah, pingsan, serangan epilepsy, pendarahan dalam, dan mimisan, selama tujuh jam. Jumlah plateler (kepingan darah)-nya begitu rendah hingga darahnya tidak dapat membeku. Kepalanya menggundul, dan tubuhnya kurus setelah berat badannya turun tujuh kilogram. Pada hari kesembilan , kadar sel darah putihnya dibawah lima puluh sehingga ia harus di rawat di rumah sakit. Kekebalan tubuhnya menurun drastis. Bahkan, sekedar menggaruk tubuhnya pun dapat menyebabkan infeksi serta mendatangkan kematian. Tidak hanya itu, hembusan napas orang lain pun dapat beresiko pada kematian dirinya. Virginia tidak diizinkan menerima tamu selama kurang lebih dua bulan. Ia terisolasi, tanpa seorang pun boleh menjenguknya. Tindakan yang membuat stress, tentunya. Virginia menderita lahir dan batin.
Hingga pada suatu malamyang sepi, ia menatap dirinya dicermin. Virginia memandang setiap bagian tubuhnya. Kepalanya yang botak seperti seekor burung serta badannya yang tampak kurus tak terawatt membuat Virginia iba pada dirinya sendiri. "Sudah sekian lama aku membiarkan tubuhku tak terawat", gumamnya.
Saat itu juga Virginia merasakan sebuah perasaan aneh. Tiba-tiba saja ia ingin menangis sekencang-kencangnya. Entah perasaan apa yang membuatnya demikian. Yang pasti, untuk pertama kalinya ia iba dan sayang kepada dirinya sendiri. Ia sadar, telah sekian lama ia memberi ruang untuk emosi negative yang justru membuat penyakitnya tak kunjung membaik.
Menyadari ketidakarifan dirinya, Virginia bertekadmenghilangan emosi negatifnya. Ia berjanji untuk memberi ruang seluas mungkin untuk emosi positif. Ia pun berjanji menyayangi tubuhnya serta menikmati waktunya selama di rumah sakit. Dan, jika Tuhan memberikannya kesembuhan, Virginia berjanji membantu orang lain untuk pulih dari kanker. Virginia berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia akan segera sembuh dari penyakitnya. Ia membayangkan, kesembuhan dirinya membantu orang lain pulih dari kanker. Saat membandingkan tubuhnya secara perlahan Virginia mengusap tubuhnya menggunakan kain. Penuh kasih sayang. Terbesit keyakinan kesembuhan dirinya menyumbul di dalam hati. Setelah itu, ia tidur dengan hati yang lebih tenang disbanding biasanya.
Saat bangun tidur, Virginia menari dikamar rawatnya sambil menyanyikan lagu kesukaannya; Don't worry. Be Happy. Setelah itu, ia memandangi dirinya dalam cermin. Sesekali ia tertawa, sesekali tersenyum, menyaksikan dirinya yang begitu gembira. Hari ini Virginia benar-benar berubah.
Esok harinya, Virginia membuat dokter dan perawat tercengang, hasil sempel darahnya berbeda jauh dengan hari sebelumnya. Dalam waktu yang singkat jumlah sel darahnya meningkat tajam dari 600 menjadi 7.700 sebuah peningkatan luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hanya dalam jangka waktu tiga hari kemudian Virginia diizinkan untuk meninggalkan rumah sakit.
Kini Virginia mengabadikan dirinya sebagai Instruktur Senior Chi-Lel, sebuah metode penyembuhan diri nomor satu untuk berbagai penyakit kronis di China. Pada 2002, ia diangkat menjadi instruktur Chi-Lel di dunia dan mengajar lebih dari 3.000 orang.
Virginia membuktikan kepada kita bahwa menutup pintu bagi emosi negatif, dan pada saat bersamaan membuka gerbang bagi emosi positif, berdampak sangat baik bagi kesehatan mental dan fisik. Ia menyadari bahwa pesimis, mengeluh, dan berbagai sifat negatif lainnya, justru memberburuk keadaan mentalnya. Ia menghilangkan semua sikap negative itu dan merasakan gairah hidupnya meningkat. Penyakitnya pun sembuh.
![](https://img.wattpad.com/cover/185239135-288-k589764.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPIAN
Cerita PendekDalam kehidupan penuh dengan teka teki. Jangan pernah menyerah jika masih ingin mencoba, jangan biarkan penyesalan datang karena selangkah lagi menuju kemenangan. Adakalanya tau dan mencicipi terlebih dahulu apa itu yang dinamakan kesulitan, perj...