8

1.2K 87 0
                                    

"Jimin apa kau akan menerimanya." Tanya ayahnya.
Jimin dan ayah nya sedang duduk bersebelahan di sofa ruang kerja ayahnya, jimin hanya mengangguk tersenyum menjawab pertanyaan ayahnya

"Sungguh? Ah ayah sangat bangga padamu." Ucap ayahnya langsung memeluk putra semata wayangnya tersebut

"Baiklah tunggu sebentar disini kau harus mulai belajar menjadi penerus perusahaan mulai saat ini." Ucap pak park seraya berjalan keluar ruangan nya dengan bahagia.

Jimin yang melihat ayah nya sangat bahagia hanya bisa tersenyum pasrah dan menetapkan hatinya agar yakin dengan keputusan yang baru saja ia ambil.

***

Pak park sangat antusias mengajari anak nya tentang hal2 apa saja yang harus dikerjakan nya diperusahaan kelak, jimin yang duduk di samping nya sedari tadi hanya mengaangguk angguk dan sesekali bertanya.

Terkadang jimin juga ikut dalam meeting hanya sekedar duduk dan mendengarkan.

Sesekali jimin mondar mandir ke perusahaan ayahnya hanya untuk mengikuti perintah ayahnya yang terkadang meminta pendapat jimin tentang  keputusan apa yang harus di ambil mengenai perusahaan nya.

Jimin memberi pendapatnya dan menjelaskan alasan nya seketika wajah pak park tersenyum bangga dengan pendapat anaknya, ia rasa jimin sudah pantas menyandang jabatan sebagai ceo diperusahaan nya.

Dua tahun sudah lamanya jimin mempelajari perusahan ayahnya kini dia sudah siap memegang kendali perusahaan ayahnya tersebut.

"Baiklah semua dengarkan hari ini aku sudah putuskan anak ku akan menggantikan posisiku sebagai ceo dari perusahaan park's company ini, dia yang akan menggantikan ku jimin perkenalkan dirimu." Ucap ayah jimin yang mana hari ini resmi melepaskan jabatan perusahaan nya pada anak nya tersebut.

"Anyeonghaseyo park jimin imnida." Ucap jimin seraya membungkukan badan nya.

Jimin terlihat sangat dingin sekaligus berwibawa dengan mengenakan setelan jas hitam dengan rambut yang dibiarkan kedepan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin terlihat sangat dingin sekaligus berwibawa dengan mengenakan setelan jas hitam dengan rambut yang dibiarkan kedepan.

Dua tahun mempelajari tentang perusahaan membuat jimin tahu tentang perusahaan ayahnya sebenarnya, dia tidak ingin dipandang remeh dikarenakan usianya yang masih muda yaitu 20 tahun apalagi dia hanya lulus SMA, pasti orang2 akan menganggap nya tidak akan bisa memimpin perusahaan maka dari itu jimin ingin menampilkan kesan pertama yang berbeda dari dirinya yang biasanya.

Sebenarnya ayahnya sudah menawarkan jimin untuk mengambil kuliah tapi jimin menolak nya dengan alasan akan memakan waktu lama jika harus kuliah dulu, menurutnya sudah cukup ayahnya yang mengajarkan nya tentang perusahaan.

Para karyawan perusahaan sangat terkejut dikarenakan usia jimin yang masih belia apa dia bisa memimpin perusahaan ini.

"Aku tau kalian khawatir karena usianya yang masih muda tenang saja aku tidak akan sepenuhnya melepasnya aku juga akan ikut andil dalam mengembil keputusan sampai dia bisa benar2 memegang kendali dengan yakin." Ucap pak park

Rumah pjm
" hah, Ibu aku pulang". Ucap jimin sambil melepas jasnya dan membuka kancing kemeja atas nya yang sedari tadi membuatnya sesak
"Sayang, bagaimana apa tadi lancar?." Ucap ibu nya membawakan minuman untuk anaknya.
"Lancar." Ucap jimin sambil meneguk jus yang disiapkan ibunya
"Appa tidak bersama mu?." Tanya nyonya park yang celingukan mencari keberadaan suaminya tersebut.
"Tidak, appa bilang ada pertemuan mendadak dengan klien jadi aku disuruh pulang terlebih dahulu." Ucap jimin sambil melangkahkan kakinya menuju kamarnya

"Sebelum tidur mandi lah terlebih dahulu agar badanmu segar." Ucap nyonya park yang sedikit berteriak.

"Ah anak ku makin dewasa saja, dia bukan seperti jimin yang cengeng dulu." Ucap nyonya park sambil memandangi punggung anak nya menjauh.

Tiba2 tersirat tentang perjodohan jimin dengan y/n di benak nya.
"Omo apa ini waktunya bukan kah jimin sudah 20 tahun". Ucap nyonya park tersenyum sambil melihat anak nya yang sudah menghilang dibalik pintu kamarnya.

*
*

Y/n pov
Tahun ini y/n resmi menjadi senior tingkat akhir dan hari ini adalah ulang tahun nya yang ke 18 tahun

"Y/n selamat ulang tahun". Ucap sahabatmu mika yang tiba2 memeluk bahu mu dari belakang.

"Mika kau mengagetkan ku saja." Ucap mu yang sedari tadi berdiri di depan loker tengah meletakan beberapa buku.
"Hei ayo bolos hari ini." Ajak mika sembari merangkul bahumu
"Tidak, kau selalu saja mengajak ku bolos jika hari ulang tahun ku." Ucap mu

"Oke2 sebagai gantinya kau teraktir aku sepulang sekolah nanti bagimana." Ucap mika

"Oke." Ucap y/n tersenyum

Setelah pulang sekolah kau langsung menuju ke restoran jajangmyeon untuk mentraktir mika, disana tempat kau biasa mentraktir mika makan setiap kau ulang tahun mika tidak pernah bosan dia selalu meminta di traktir jajangmyeon yang biasa kalian kunjungi tiap tahun itu.

Rumah y/n
"Nenek aku pulang". Ucap mu seraya melepas sepatu

Kenapa tidak di jawab apa nenek sedang pergi atau dikamar tapi tidak biasanya nenek dikamar siang2 seperti ini (batin mu) kau pun langsung menuju kamar.

"Nek." Ucapmu memasuki kamar, kamu kaget melihat orang yang satu2 nya kau miliki di dunia ini tengah terbaring dilantai.
"Nek, nenek kenapa nek."

Tiba2 ada orang yang mengetuk pintu, kau pun langsung bergegas membuka pintu.

"Paman, paman tolong nenek." Ucapmu sambil menangis
"Ada apa nak?." Ucap pak park

"Nenek pingsan." Ucap mu pak park pun langsung bergegas menuju kamar dan langsung menggotong ke mobil untuk di bawa ke rumah sakit.

Tbc

Terima kasih yang udah baca tulisan aku jangan lupa voment;)


MY BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang