19

1.2K 84 0
                                    

.
.

Pagi hari di kediaman jimin

"Akhh kepala ku sakit." Ucap jimin memegangi kepala nya seraya mencoba untuk duduk dari pembaringan nya.

Seketika bayangan saat y/n memapahnya dan kemudia jimin mencium nya terngiang di ingatan jimin, jimin sedikit menyunggingkan senyum dan mengingat kejadian semalam yang sebenarnya ia masih dalam keadaan sadar melakukan nya. 'Aku pasti sudah gila' gumam jimin menampakan senyum manisnya.

Y/n sudah siap sedari pagi ia sedang berkutat dengan alat dapur ia membuat sup pereda mabuk untuk jimin dan memanggang beberapa roti untuk sarapan.

Saat y/n sedang menata meja jimin sudah siap dengan pakain kantornya menuju ke meja makan.
"Pagi." Ucap jimin yang tengah memasang jam tangan tanpa menatap y/n.

"Eoh kau sudah siap? Sarapan lah dulu aku membuatkan sup pereda mabuk untuk mu." Ucap y/n

Y/n sedari tadi menatap jimin yang tengah menyendokan sup ke mulutnya tanpa berkata apapun, sebenarnya pikiran y/n terus terngiang tentang kejadian semalam apa jimin mengingat nya atau tidak dan kenapa jimin minum sampai mabuk semalam apa ada masalah yang tidak bisa ia ceritakan.

"Ah kau hampir membunuh ku dengan tatapan mu itu, bicaralah jangan hanya menatap jika ingin bertanya." Ucap jimin yang sedari tadi merasa ditatap, menghentikan aktivitasnya dan bersandar pada kursi seraya melipat kedua tangan nya di depan dadanya.

"Eoh itu... kenapa kau minum banyak semalam apa ada masalah?." Ucap y/n menatap jimin dengan tatapan ragu dan sedikit cemas menanyakan nya.
"Tidak aku hanya ingin minum saja lagipula sudah lama aku tidak minum sampai mabuk aku hanya mengikuti kata hatiku saja." Ucap jimin dan melanjutkan makan nya.

"A..apa kau ingat sesuatu saat kau mabuk semalam." Ucap y/n sedikit takut menanyakan nya.

"Aku ingat saat kau menghampiriku diluar gedung setelah itu entahlah tiba2 aku terbangun dikamar tamu pagi ini. Wae? Apa aku melakukan kesalahan? Apa aku mempermalukan diriku sendiri?." Ucap jimin dengan mata bulatnya seakan ia tidak mengingat apapun semalam.

"A..aniya tidak usah dipikirkan bukan sesuatu yang penting." Ucap y/n tersenyum kikuk seraya mengibaskan tangan nya di depan nya.
'Dia tidak ingat? Huft syukurlah aku jadi tidak perlu canggung di depan nya' batin y/n.

Yang hanya ditanggapi anggukan oleh jimin dan kembali menyantap sup nya.
"Kau kapan lulus?." Ucap jimin yang masih menyantap sup nya tanpa melihat mu
"Minggu depan, mm.. apa kau..." ucap y/n ragu ingin mengucapkan nya.
"Wae?." Ucap jimin memandangmu.

"Aniya tidak penting, aku sudah selesai aku tunggu diluar." Ucap y/n yang bangkit dari duduknya dan meletakan piring kotor di wastafel lalu pergi terlebih dahulu menunggu jimin diluar.
Sepanjang jalan tidak ada percakapan antara y/n dan jimin, jimin yang fokus mengemudi dan y/n yang melihat pemandangan dari kaca mobil.

Setelah beberapa lama akhirnya kau sampai di sekolah mu dan keluar setelah mengucapkan "hati hati di jalan". Pada jimin, jimin langsung melajukan mobil nya menuju kantor kau masih memandangi mobil jimin dari kejauhan.

"Sebaiknya aku tidak mengganggunya dia sudah sangat sibuk dan lelah dengan urusan kantornya, lagipula hanya kelulusan aku bisa melakukan nya sendiri." Ucap y/n seraya menghembuskan nafas berat nya dan berlalu pergi menuju sekolahnya.
.
.
"Y/n." Panggil mika dari belakang mu
"Mika." Ucap y/n yang menyadari ada seseorng yang memanggilnya
"Yakk aku lelah kenapa tidak berhenti aku sudah memanggilmu lebih dari lima kali sambil berlari." Ucap mika dengan tampang kesalnya seraya mengatur nafasnya

MY BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang