Hope you like it! ^^
ㅡㅡㅡ=<>=ㅡㅡㅡ
"Naik gece."
Walau ekspresiku datar, tapi tak bisa dipungkiri bahwa hatiku terkejut+senang bukan main.
Moodku langsung naik.
Oke, kayaknya aku berhutang budi sama Derren hari ini.
"Napa diem lo? Cepet naik" Derren kembali bersuara.
"Eh apa-apaan lo? Dia balik sama gue" sela Dirga.
CIH, GAK SUDI YA.
Tanpa pikir panjang, aku pun segera naik ke motornya Derren.
"Ih tega banget lo dek, awas aja lo besok-besok."
Lalu Derren melajukan motornya.
-------
Aku tak bisa menahan senyum ketika di motor. Bodoamat dikira orang gila, toh Derren juga gak bakal liat.
Kuanggap hari ini berakhir dengan happy ending. Setelah melalui banyak hal yang bikin kesel parah, akhirnya ada juga yang bikin seneng.
Tapi bukan berarti aku baper sama Derren ya. Bukan. BUKAN.
Aku hanya senang karena sepertinya Tuhan mendengar doaku dan mengabulkannya dengan mengirim Derren.
"Lo senyum senyum kayak gitu emang abis di apain sama dia?" Derren melihatku dari spion.
Aku tersentak kaget dan buru-buru mengubah ekspresi menjadi datar.
Sial, aku lupa kalau motor punya kaca spion.
"Lawak lo, gue liat mukanya aja udah mules duluan" sergahku cepat.
"Eh btw Der, lo kok bisa jemput gue sih? Ayah gue telepon lo kah?"
"Iya."
"Oooo"
-------
Aku merenggangkan otot-ototku yang telah dipaksa untuk kerja PR. Capek banget, untung ada brainly.
Kebetulan malam ini hujan turun cukup deras. Jadi dingin-dingin gimana gitu.Dan, itu artinya rebahan time!
Aku segera merebahkan diri ditempat tidur, bersembunyi dibawah selimut, pakai earphone, lalu berniat nonton youtube, kebetulan juga wifi di rumahku lancar.
Hehe, ini suasana yang didamba-dambakan kaum nolep 'kan?
Line!
10 IPA 2 (27)
Andre
Guys, demi kebaikan kalian, jangan lupa buat kerja pr dari pak Erik.
Apalagi yang cowok, mending kerja memang sebelum rambut kecil yang dekat kuping lo ditarik.
Besok dia jam pertama soalnya.
Gak keburu kalau nyalin.Rachel
AstagfirullahStevan
Aelah, napa lo ingatin segala sih ah! Padahal gue baru aja nyalain tipi buat main PS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Doang
Teen FictionAwalnya kami sering main bersama-sama sewaktu kecil. Namun saat mengenal kata rebahan, aku mulai malas keluar dan kami tak pernah ketemu lagi.. Hingga saat aku kelas 10, bunda membuatku bertemu lagi dengannya. Disitulah awal kisah ini dimulai. Ih ga...