4. Memalukan

146 11 4
                                    

Hai! Enjoy the story ya! ^^

ㅡㅡㅡ=<>=ㅡㅡㅡ


Tepat jam 9 dan pelajaran pertama selesai. Saatnya istirahat.

Aku tertawa melihat beberapa teman sekelasku yang masih mengaduh kesakitan sambil mengelus area telinganya.

Hm, memangnya apa lagi yang bikin mereka kayak gitu kalau bukan karena pak Erik.

"Ugh, gila sih. Rasa-rasa mau berdarah nih!"

"Iya weh, masih nyut-nyut sampe skarang"

"Gue malah sempat kecabut 2 rambut tadi!"

"Gue abis digituin, tangannya turun ke bawah. Gue kira mau ngapain, tau-taunya pinggang gue dicubit kecil yaampun! Mana cubitannya kayak ngecongkel daging lagi, plis! Dendam tuh guru sama gue keknya"

Ya, hari ini semua siswa laki-laki ㅡkecuali Andreㅡ dihukum sama pak Erik.

Listrik yang mati semalam baru menyala tadi subuh, jadi mereka tak sempat kerja PR.

Saat sedang asyik menyimak keluhan mereka, bahuku tiba-tiba ditepuk,

"Ambil buku paket di 10 IPA 1"

"Hah?"

Andre merotasikan matanya.

"Bentar pelajaran Kimia, buku paket kita kemarin dipinjam mereka. Ayo ambil balik"

"Aelaaah, lo tuh rajin banget sih. Baru juga bel istirahat, bentar aja kalii"

"Yaudah, gue ambil sendiri" Kemudian Andre melangkah keluar kelas.

Tuh kalo bisa sendiri kenapa harus ngajak sih.

EH!

TUNGGU TUNGGU!

Tadi dia bilang 10 IPA 1 'kan??

"ANDREEE!!! GUE IKUT!"

Hehe.

-------

Aku mengekori Andre ke kelas 10 IPA 1.

Oh iya! Fyi, jabatanku di kelas adalah wakil ketua kelas. Jadi wajar-wajar saja kalau tadi Andre mengajakku ambil buku paket.


Tok! Tok!

"He ketua kelas," Panggil Andre setelah mengetuk pintu kelas 10 IPA 1 yang tidak tertutup.

Kebetulan sekali, ketua kelasnya sedang merapikan buku paket sendirian. Mungkin teman-temannya sudah berhamburan ke kantin.

Aku yang berdiri di belakang Andre sudah deg-degan duluan.

Ketua kelas.

Ketua kelas 10 IPA 1 ituㅡ

"Kenapa?"

ㅡNathaniel Mahardika.

"Gue sama wakil gue mau ambil buku paket kimia yang kemarin lo pinjam." Ujar Andre to the point.

Nathan melirikku sebentar.

"Oh, ok. Masuk aja"

Omg :)

Kami pun masuk ke kelas 10 IPA 1 yang kosong itu dan langsung menuju ke tumpukan buku paket kimia di dekat lemari.

"Lo cuma berdua kesini?" Tanya Nathan.

"Iya" jawab Andre singkat sambil mencoba mengangkat beberapa buku-buku tebal itu ke tangannya.

Melihat itu, aku segera membantu.

Tetangga DoangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang