Setelah mulai jauh dari gerbang sekolah aku berjalan seperti biasa dan tiba tiba ada yang menarikku dengan sangat kuat hingga aku terhempas ke tembok.
"Ahhh" ringisku kesakitan dan tak lain pelakunya adalah hye dan beberapa temannya.
"Apa maksudmu" ucapku dengan nada heran
Sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku dia mengatakan
"Dari mana kau mengenal jungkook? Sepertinya kalian sangat akrab, sampai sampai dari masuk sekolah hingga pulang kalian terus bersama." Tanyanya sambil membalikkan bola matanya tak suka
"Kami tidak hanya berdua,...-" omonganku dipotong olehnya
"Ya, aku tau! Tapi tetap saja kau bersamanya." Katanya sambil agak meninggikan suaranya
"Terus apa masalahnya denganmu!" Seruku
"Jungkook punyaku! Tidak ada yang boleh merebutnya dariku! Dan dengan beraninya kau mendekatinya!" Ucapnya seolah olah jungkook pacarnya
Cih! Pedenya minta ampun.~batinku"Ya! Jika kau mecintai jungkook ambillah! Tpi jangan pernah melarangku untuk bersabat dengannya, karena sesungguhnya aku yang lebih mengenalnya lebih dulu." Kataku yang entah dapat nyali dari mana hingga aku mengatakannya begitu, selama ini aku tidak melawannya karena aku malas bertengkar dengannya.
Plakkk!!!!
Dan tamparanpun mendarat di pipiku, dengan mukanya yang merah karena marah padaku. Ingin rasanya kuhantam manusia satu ini.
Aku memegangi pipiku yang merah akibat tamparannya, entah mengapa aku tidak bisa menahan amarahku hanya karena aku ditampar gara gara seolah olah memperebutkan jungkook.
"Yak! Kau sungguh kelewatan kali ini, kenapa kau menamparku? Apa karena aku yang lebih dulu mengenal jungkook? Apa karena jungkook dekat denganku? Kau sungguh sangat percaya diri mendekati hampir tidak tau malu! Kau bilang jungkook punyamu? Menjijikkan! Selama ini aku selalu sabar dengan mu dan ibumu, aku selalu mengalah! Bahkan aku ingin bicara dengan ayahku sendiri saja sangat susah!." Air mataku tak terbendung lagi
"BERANINYA KAU BICARA SEPERTI ITU PADAKU!!" Ucapnya dengan nada tinggi lalu mengambil batu lumayan besar yang ada disekitarnya dan hendak melemparnya padaku tapi saat dia hendak melemparnya ada seseorang yang menahan tangannya, aku tidak mengenal seseorang itu. Nampak diwajah mereka semua sangat kaget akan kehadiran seseorang tersebut.
"Hentikan ini! Kau tau kan bahwa disekolah dilarang keras tindakan pembullyan? Dan kau melakukan ini dengan keadaan masih menggunakan seragam sekolah, kau jahat tapi otakmu bodoh dalam memikirkannya. Sebaiknya kau pergi dari sini sebelum aku melaporkannya keruang BK!" ancamnya
Dengan muka yang sangat kesal, dia melepaskan tangannya yang masih dipegang oleh seseorang tadi, sebelum pergi dia membisikkan sesuatu padaku.
"Jangan pernah berani mendekati jungkook lagi atau kakakmu dalam bahaya." Itulah bisikannya yang membuat aku sangat kaget (hanya ancaman)
"APA MAKSUDMU!! DIMANA KAKAKKU!! KATAKANNNN! PASTI DIA TIDAK SEKOLAH ASRAMA KANNN" Ucapku teriak, aku sudah menduga dari awal ada keganjalan atas kakakku yang tiba tiba pergi dengan alasan akan bersekolah asrama. Air matakupun terjatuh dari kelopak mataku, bagaimana aku tidak menangis? Itu kakakku, aku sangat menyayanginya!
"Kau tidak apa apa?" Tanya seseorang tersebut
"Gwenchana" kataku sambil menghapus air mataku
"Ah iya namaku choi soobin, aku kakak kelasmu dan aku temannya hoseok si ketua osis itu. Pasti kau tau dia kan?" Ucapnya memperkenalkan diri