part 9~couple

10 2 0
                                    

Aku terus memandangi hana dengan perasaan kepo tentang apa yang diberikan oleh kak soobin itu, aku berdecak kesal karena dia terlalu lama memberitahuku yang menunggu dari tadi.

"Aishh... cepat katakan" kesalku

"Ih sabar ngapa" ucapnya

"Lagian lama banget sih tinggal ngasih tau aja" kataku yang semakin gemas

"Iya iya, ini" ucap hana sambil memperlihatkan sebuah kalung yang ada ditangannya, cantik, maksudku kalungnya.

"Kak soobin ngasih kalung?" Tanyaku

"Hooh" jawabnya

"Eh busett kayaknya itu kalung couple juga cok" kagetku menyadarinya

"Hah?! Aduhh"

"Kamu gk liat itu kan gambar separuh hati?" Jelasku lagi yang dibales tatapan olehnya
"Gila sih jangan jangan..."

"Paan jangan jangan" desisnya

Ya itulah perbincangan kami sebelum tidur karena sangking asiknya membicarakn kalung dan gelang itu, kami lupa untuk membuka kado dariku, mungkin akan membukanya besok. Entah sejak kapan aku dan hana sangatt dekat dalam hitungan hari, aku bersyukur memiliki teman sepertinya.

"Heh na" panggilku ke hana

"Apa?" Jawabnya

"Masih kepikiran nih sama gelang dari taehyung sama kalung dari kak soobin, masalahnya dua dua couple" ucapku sambil berjalan menuju kelas bersama hana, iya kn kemaren aku nginap dirumah hana jadi berangkat bareng. Kalau taehyung sama jungkook udh pulang subuh tadi.

"Kamu pikir kamu aja yg kepikiran, aku juga"

"Kamu tanya taehyung aja" ucapku enteng

"Ha?! Yg bener aja" balasnya

"Ya itu kn udh bener" timpalku

"Nanti aku coba deh" katanya sambil masuk kekelas

Jam pelajaran pertama pun dimulai.

"Seoul-a" panggil bu eun, guru matematika yg memiliki paras cantik dan tubuh yg langsing.

"Ya bu" jawabku

"Tolong ambilkan buku nilai ibu yg tertinggal di perpustakaan setelah itu taruh diatas meja ibu dikantor"

Aku menganggukkan kepalaku lalu bergegas ke perpustakaan.

"Lah itu kak soobin kan? Ngapain disitu sendirian" ucapku dalam hati setelah keluar perpustakaan sambil memegang buku nilai bu eun

"Kak" sapaku

"Eh lala" responnya sambil menunjukkan senyum manisnya (ha? Apa? Lala? Salah orang kali)

"Ha? Lala?" Kataku sambil menaikkan alisku

"Iya lala, kan nama kamu seoul-a ujungnya kn 'la'. Yaudh aku panggil kamu lala aja lebih simple" jelasnya yg dibales "ooooh" olehku

"Btw kakak ngapain sendiri disini, gk masuk kelas?" Tanyaku yg masih berdiri memegangi buku nilai bu eun

"Dikelas lagi ada ulangan dan kakak udh selesai jadi boleh keluar" iyalah udh siap kak soobin itu termasuk murid pinter dikelasnya setelah kak hoseok si ketua osis itu

"Cuma kakak sendiri yg udh siap? Hebat loh" pujiku

"Enggak kok ada dua orang lagi yg udh siap, mungkin ke perpustakaan atau ke kantin, eh sini duduk kok berdiri aja." Ucapnya sambil menepuk nepuk kursi sebelahnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The dream of peaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang